• Pembodohan Masal

    Tinggal menghitung hari untuk pesta pemilu 2014 mendatang. Semua jalan, baik di komplek perumahan maupun di jalan raya, sudah dipenuhi oleh bendera-bendera parpol. Entah sudah berapa ratus juta rupiah, dana yang harus di keluarkan untuk biaya buat spanduk iklan, baliho, bendera, dan segala jenis embel-embelnya.

    Namun, dari sekian parpol yang bermunculan, belum pernah saya mendengar sebuah kampanye yang mencerdaskan. Yang ada justru, panggung gembira, dangdutan (dengan adegan yang tidak pantas), trek-trek motor di jalan raya (membuat gendang telinga hampir mau pecah, karena suara knalpot motor yang sengaja dibuat berisik), atau paling umumnya adalah bagi2 sembako, bagi2 duit, dan bagi2 kaos (cara instan untuk mengambil suara rakyat), cuih bulshit semua bagi saya!!

    Hilang sudah rasa percaya saya, tak ada loyalitas sama sekali untuk memilih. Terlalu ilfeel melihat gaya kampanye yang mereka selenggarakan, untuk memikat hati rakyat.

    Kalopun serius untuk menjadikan Indonesia lebih baik, tunjukkan pada kami kerja kalian di kursi pemerintahan sana. Jangan mentang2 anda semua sudah terpilih, lalu melupakan kami begitu saja. Hahaha, rupanya saya lupa. Itu kan, cara lama anda untuk menipu kami. Menelan uang kami untuk kepentingan pribadi anda. Menjual aset negara kami kepada para pemilik modal. Menggemukkan diri anda sendiri dengan modal jabatan di kursi pemerintahan. Semua bulshit!!

    Partai Islam yang ikut pemilu pun, pada akhirnya berkoalisi dengan partai2 sekuler, yang cuma hanya mementingkan urusan kelompoknya saja. Mana ada mereka mau memperjuangkan undang2 berasas syariah? Yang ada, kita malah terjerat pada hukum jahiliyah. Sama aja, bohong!!

    Kampanye yang kami harapkan itu, adalah kampanye yang mencerdaskan. Memberikan solusi untuk setiap permasalahan rakyat. Bukan hanya euforia sesaat, tetapi bisa memakmurkan rakyat Indonesia ini sampai akhir hayat. Siapa lagi yang bisa lebih baik untuk membuat hukum syariat? Selain Dia yang menciptakan seluruh umat.

    01.31
    Mau milih, asal....

0 komentar:

Search