• Wanita Itu Aurat

    Yosh, sory mayori para pembaca yang budiman yang Insya Allah di rahmati oleh Allah. Dua hari yang lalu, saya sengaja emang ga posting tulisan. Biasalah ada urusan ibu-ibu yang masih belum berumah tangga. Musti wara-wiri mencari arah mata angin. Hehe. Saya diminta untuk casting buat jadi artis yang tidak masuk pertelevisian rupanya. Dengan senang hatinya, saya terima tawaran itu. Lumayan lah, seenggaknya bisa ngeksis didunia publik en di atas panggung. Saya bersama sembilan orang temen saya, ga usah disebutkan namanya satu-satu, takut entar jadi terkenal. Kami diminta melakukan teatrikal untuk acara opera anak pada 20 mei 2012 nanti. Kamu harus liat saya ya. Ga lihat nyesel loh. Ups, perlu dicatet juga, acara ini di khususkan hanya untuk para akhwat alias perempuan, alias wanita, alias cewek, alias gadis, alias remaji, alias ladies, alias anak SMP dan SMA se-Yogyakarta. Kalo pesertanya bukan akhwat semua, ga akan mungkin kita tampil di atas panggung, maklum selama ada ikhwan, akhwat ga waro' akting-akting macam begituan. Sekarang lah, saatnya saya dan kesembilan teman saya eksis di atas panggung. Biasanya saya hanya bisa jadi penonton, karena yang berperan semuanya ikhwan. Biasalah, memang Islam mengatur seperti itu. Aktivitas perempuan dan laki-laki pada dasarnya memang terpisah. Hanya dalam tiga aktivitas yang di bolehkan untuk boleh melakukan interaksi, yaitu dalam melakukan muamalah (jual beli/berdagang), dalam bidang pendidikan, dan dalam bidang kesehatan. Selain itu memang tak ada. Kami diminta untuk memerankan perilaku anak sekolahan jaman sekarang. Yang kata orang-orang seumuran saya, "alay banget" "gaulnya lebih parah" "lebih update dari kita" dan sebagainya lah. Sampe koordinator yang mengetuai akting kita cerita, kalo hampir tiap harinya ada 300 sms masuk ke inbox hapenya, yang isinya hampir seirama sama semua. Rata-rata dari yang meng-sms adalah remaji putri yang minta solusi tentang cowoknya, tentang masalah hilang keperawanannya karena telah melalukan ML dengan pacarnya, tentang diputusin pacar, dan masih banyak lagi yang ceritanya kurang lebih sebelas duabelaslah yang kaya gitu. Dan dari 300 orang tersebut, hanya 3 orang yang butuh solusi untuk masalah pelajaran di sekolahnya. Masya Allah. Rupanya makhluk bernama kapitalisme telah menggerogoti gaya hidup para anak bangsa seperti sekarang ini. 

    Oleh karena itu, disinilah persembahan opera dari kami. Yang ingin kami sampaikan adalah, tentang kebobrokan remaja di era modern, yang menganggap pendidikan sebagai masa pencarian jati diri. Bukan sebagai pengantar mereka menuju taraf berfikir yang lebih maju. Saya ingat sekali, ketika saya ingin masuk TK saya harus melewati beberapa tahap penyeleksian, tapi saat itu saya lupa, apa saja yang diujikan kepada saya. Tak perlulah saya mengingat hal itu, yang jelas sekarang saya sudah lulus TK. Setelah TK selesai, saya harus masuk SD. Dan rupanya metode yang dilakukan juga sama, saya harus di tes dulu, lagi-lagi saya lupa jenis tesnya seperti apa. Jangan salahkan saya, salahkan saja siapa saja yang ingin kamu salahkan. Lulus SD, saya masuk SMP, dan mendekati akhir kelulusan kelas 6, saya harus mengikuti bimbel secara rutin, latihan soal-soal yang kemungkinan akan keluar di ujian masuk SMP. Saya daftarkan diri saya di SMP favorit yang terkenal pada masa itu. Dengan susah payahnya saya mengerjakan soal tertulis yang disodorkan kepada saya. Selama seminggu kalo ga salah, dengan perasaan harap-harap cemas, menunggu pengumuman kelulusan diterima atau ditolakkah saya. Harusnya pada kejadian saat itu, saya sewa saja tim kru dari H2C yang dulu pernah tayang di SCTV, biar kalo saya ditolak setidaknya saya nampang dikamera tv. Rupanya saya tidak jadi melakukan hal seperti itu, karena keterbatasan biaya yang membebani saya. Saat itu saya kan masih kecil, masih unyu-unyu, masih anak ingusan, culun, ga banget lah. Akhirnya rasa penasaran saya terhapuskan juga, saya lulus tes. Nama beserta nomor kartu ujian saya terpampang di mading yang tempatnya saya lupa. Ah, parah banget nih ingetan saya, tapi saya bersyukur masih dikasih otak sama Allah, walopun saya sering lupa akan kejadian-kejadian dimasa lalu yang ga berkesan banget buat saya. Pokoknya terima kasih ya Allah. Udah gitu, saya di ospek sama kakak kelas saya, yang belagu-belagu itu. Untungnya saya sudah lupa dengan nama dan wajah mereka yang sok berkuasa itu. Yang sok susah dimintain tanda tangan. Ih jijay banget dah, kalo nginget jaman dulu. Kalo jaman sekarang masih ada begituan, bener-bener Indonesia adalah negara yang hanya berkembang, ga maju-maju. Tapi apa yang terjadi setelah itu, ditempa selama 3 tahun di sekolah menengah pertama, yang saya temukan bukanlah sesuatu hal yang bersifat pendidikan yang sebenernya. Justru perilaku gaya hidup bebaslah yang saya temukan pada kebanyakan teman-teman saya. Banyak dari mereka pacaran. Tanpa tahu, makhluk yang bernama pacaran itu seperti apa. Mereka lupa akan jati diri mereka yang sesungguhnya, bahwa mereka adalah seorang muslim. Dan mereka lupa bahwa pedoman hidup mereka adalah Al-qur'an. Biarpun pacaran itu adalah larangan Allah, dengan tanpa rasa bersalah mereka melakukan aktifitas maksiat itu. Bahkan berujung pada seks bebas, hamil diluar nikah, sampe aborsi. 

    Gaya hidup barat memang sudah jadi kiblat para anak-anak muda jaman sekarang. Fun, food, fashion lah yang jadi patokan utama mereka. Harus ngikutin mode gitu, biar dibilang gaul. Aurat-aurat pun berkeliaran kemana-mana. Rambut di rebonding lah, semooting lah, keriting gantung lah, dan masih banyak lagi aneka rambut. Baju buka-bukaan pun tak segan mereka pakai. Yang tanpa lengan lah, tanpa penutup udel lah, sampe yang keliatan belahan dadanya. Celana yang super duper bikin syahwat laki-laki terpancing. Dari yang model leging, pensil, aladin, sampe hot pant yang menampakkan paha ayam yang kapan aja bisa dinikmati oleh semua orang. Bisa sama tukang becak, tukang angkot, supir bis, pemulung, PNS, buruh-buruh, pak ustadz, tukang asongan, anak TK, anak SD, anak SMP, anak SMA, bapak-bapak dipinggir jalan, para TNI, polisi, jaksa, hakim, nelayan, petani, dan semua orang didunia ini bisa melihat dengan mudah para aurat-aurat yang mereka umbar dengan murahnya. Sampe temen saya sendiri pun ada yang seperti itu. 

    Jadi ceritanya, menjelang kelulusan SMA, saya dan teman-teman sekelas saya berencana ingin membuat buku tahunan sekolah, ato biasa disingkat BTS. Lalu rame-rame kita pergi ke taman mini. Berangkatnya ga bareng-bareng, tapi dibagi beberapa kubu. Kebetulan saya kubu yang naik bis, beberapa yang lain ada yang naik motor. Dan setelah sampe lokasi, saya melihat teman saya yang biasanya kalo sekolah pake kerudung, saat itu, tak ada satu pun yang berkerudung. Yang kalo sekolah seragamnya sopannya minta ampun, pas di disitu, hanya mengenakan short dress yang pahanya kelihatan kemana-mana. Ampun dah, kemana rasa malu mereka. Ato jangan-jangan mereka sudah tidak punya kemaluan. Hahaha. Kalo saya secara sengaja pergi ke sanmor (sunday morning) pasar pagi tiap hari minggu yang suka didepan UGM itu, masya Allah. Sudah tidak karuan rupanya. Wedges kemana-mana, pasangan yang bukan suami-istri berkeliaran tidak pada tempatnya. Aurat-aurat sangat mudah ditemukan. Sampah-sampah bekas jajan berserakan dimana-mana. Pengamen-pengamen amatir yang rata-rata kebanyakan mahasiswa UGM, jreng-jreng-jreng dengan gitarnya dilengkapi dengan paduan suara yang apa adanya. Lekong-lekong yang mukanya gagal operasi ikut meramaikan pasar juga. Tukang parkir dadakan yang stand by di daerah jajahannya masing-masing. Riweuh banget dah. Kalo udah keluar dari kampus saya itu, mamang harus benar-benar jaga iman.

    Kami yang biasanya disini. Maksudnya dikampus saya, biasa dengan pakaian tertutup. Para wanitanya memakai kerudung lengkap dengan jilbab (gamis) dan kaos kakinya. Yang laki-lakinya memakai celana panjang dan ga pernah ada yang pakai boxer kalo keluar dari asrama. Kalo didalam asrama mereka saya ga tau, coz saya bukan berasal dari bangsa mereka. Interaksinya pun tidak dengan bebasnya seperti diluar sana. Bebas gandengan cewek-cowok yang bukan muhrim. Bebas rangkul-rangkulan. Bebas berdua-duan dengan lawan jenis. Kampus saya tidak seperti itu. Kami disini setiap hari kamis pagi memang ada kegiatan pesantren yang mengajarkan tentang pergaulan pria dan wanita di dalam Islam. Ustadz kami berkali-kali menyampaikan bahwa pergaulan pria dan wanita dalam Islam itu terpisah. Islam punya cara tersendiri untuk mengaturnya. Mulai pengaturan hubungan pria dan wanita, kehidupan khusus, kewajiban memisahkan pria dan wanita dalam kehidupan islam, melihat wanita, wanita muslimah tidak wajib menutup wajahnya, kedudukan wanita dan pria dihadapan syari'ah, aktivitas kaum wanita, jamaah islam, pernikahan, wanita-wanita yang haram dinikahi, poligami, pernikahan nabi SAW, kehidupan suami istri, 'azl, talak, nasab, li'an, perwalian ayah, pengasuhan anak, dan silahturahim. Itu lah yang kami pelajari dari kitab sistem pergaulan dalam Islam. Sejatinya seluruh tubuh wanita itu aurat. Makanya saya bilang wanita itu aurat. Bahkan dalam kehidupan khususnya, yaitu apabila seorang wanita berada didalam rumahnya ato didalam asrama, batasan aurat sesama wanita itu, dari pusar sampai lutut. Jadi ga boleh tuh, walopun yang lihat sama-sama wanita, lantas bisa berseksi-seksi ria. Kalo mau gitu, sama suaminya aja yak, yang jelas-jelas udah halal dimata syari'ah, berpahala pula.

    Karena itu, setiap hal yang dilakukannya selalu menarik mata laki-laki. Makanya Allah menurunkan surat yang khusus untuk perempuan. Rasulullah SAW, pernah menunjukkan dengan gerakan tubuhnya bahwa yang tidak termasuk aurat wanita adalah ini dan ini. Beliau menunjukkan ke wajah, dan kedua telapak tangannya. Bedakan antara cewek mahalan dan cewek murahan, seperti analogi buku yang masih terkemas dengan rapih, yang masih diplastikin, yang masih ada bandrol harganya, dengan buku yang kemasannya sudah dibuka. Maka orang-orang akan dengan mudahnya melihat, meraba, dan menerawangnya. Dan sudah itu, jika berniat ingin membelinya, tentu orang akan memilih untuk membawa pulang yang plastiknya masih tersegel, yang segelnya rusak, tentu dia akan ditinggalkan begitu saja. Aduh kasian, wanita yang seperti itu. Rasulullah juga pernah mengatakan kalau yang banyak penghuni didalam neraka adalah para wanita. Nauzubillah dah, semoga saya dan golongan wanita yang beriman tidak termasuk golongan mereka. Pilih mana, mau jadi cewek murahan ato cewek mahalan?? 



    يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ 


    أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا 



    Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: `Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka`. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Ahzab :59)

2 komentar:

  1. Nature90 mengatakan...

    numpang koment mba.
    wah.... saya setuju dengan tulisan di atas. di zaman sekarang ini kebanyakan orang udah putus urat "malunya". mereka tidak malu melakukan perbuatan dosa. mereka tidak "malu" lagi kepada Allah SWT yang telah menciptakannya. tidakkah mereka risih sebagai wanita dengan pakaian yang terbuka? kelihatannya mereka menikmati akan hal itu. padahal menutup aurat itu merupakan pencegahan dari perbuatan-perbuatan yang tidak diinginkan seperti pelecehan seksual dll.

  2. Jeng Armala mengatakan...

    Yup, itulah fungsinya Allah menurunkan surat al-ahzab buat seorang wanita, supaya lebih aman dan terhindar dari maksiat. Yang maha tau segalanya adalah pencipta kita. So, buat apa lagi kita melanggarnya? iya ga?

Search