• Sabar Itu Nikmat

    Ternyata kamu bener-bener ketagihan sama cerita saya ya. Untung saja saya bukan pengedar narkoba, saya cuma mahasiswi semester 4 yang sekolah di dusun di Yogyakarta dan yang hobinya suka cerita. Ah biarlah didusun, toh kenyataannya emang dialamatnya begitu. Dusun Kenalan, Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Saya nulis begitu, biar saya ga disangka bohong sama kamu. Sok aja coba searching lewat google map. Tapi yang jujur, saya belum pernah itu melakukan searching lewat si mbah gugel. Tak ada urusan lah mengenai itu, biarlah pak lurah dan pak dukuh sekitarnya yang berurusan sama mbah gugel. Biasanya emang mbah-mbah rada nyambung kalo ngobrol sama bapak-bapak. Apalagi pake bahasa jawa kromo inggil. Dijamin puuuooollll.

    Saya jadi inget, kisah ber-inbox-an fb saya, dengan beberapa anak orang yang memanggil saya dengan sebutan kakak. Hampir semuanya menanyakan nomor hp saya, sok saja saya langsung GR. Seingat saya, saya belum pernah daftar jadi artis atau penyanyi. Saya juga ga pasang iklan rumah makan di fb. Oh rupanya itu anak orang, pada mau kenalan sama saya. Ceileee. prikitiw. Kamu pasti nanya, yang mau kenalan sama saya cowok atau cewek ya? Iya kan, hayoo ngaku. Yasudahlah ga penting juga saya ngancem kamu untuk mengaku. Saya bukan juga densus 88 yang tugasnya, cuma ngancem orang buat ngaku-ngaku. Yang parahnya suruh ngaku perbuatan yang bukan dia yang melakukan. Emang sarap kali tuh densus 88. Profesional dikit keq, masa iya sampe salah nembak orang. Alesannya karena peluru nyasar. Kamu juga pernah tau kan, berita beginian di tv. Kalo ga tau, itu mah resiko kamu, siapa suruh nonton boy band mulu, nonton OVJ mulu, jadi buta berita deh.

    Tapi disini saya ga akan menceritakan kronologis kejadian si densus 88 yang salah nembak orang. Tidak sama sekali, karena saya lagi ga napsu sama si densus 88. Tau muka personilnya aja kagak, gimana saya bisa nafsu sama dia. Yang saya tau malah polisi ganteng dari bandung itu. Yah cukup tau cowok ganteng kan ga dosa, toh saya ga akan apa-apa kan dia. hehe. Lagian dikampus saya juga masih banyak cowok-cowok ganteng. Cewek-cewek cantiknya juga ga kalah banyak. Maka jika sebagian diantara kamu yang ingin berniat dan berminat masuk sini, pesan saya hanya satu ; WASPADALAH!!

    Waspada kalo mata kamu jadi jelalatan karena dibuat olehnya, maka kamu musti punya jurus sabar. Waspada kalo hati kamu jadi dilema karena dimana ada pria disitu ada wanita, begitupun sebaliknya. Khawatir kamu malah khalwat-an (berdua-an) dan tentu aja hal beginian hukumnya haram, maka kamu musti punya jurus sabar. Waspada kalo diantara kamu bakal ada yang cinlok alias cinta lokasi, terus ending love strory-nya berakhir pada pelaminan, tentunya ga pake jalur pacaran yak, coz pacaran tak akan pernah diajarkan dalam islam dan barang siapa yang melakukan perilaku seperti itu, maka dirinya akan dikenakan point dosa oleh Allah, karena dalam aturan permainannya Allah, pacaran itu ga ada, hukumnya pun haram. Kakak kelas saya, banyak yang kena cinlok. Entah gimana ceritanya, tau-tau udah dapet surat undangan nikahannya. Sudahlah sama-sama aktivis dakwah, jalan berduaan juga ga pernah, apalagi ngobrol haha-hihi-huhu-hehe- ga sama sekali. Hebat kan. Itu lah indahnya Islam. Itu dari sabar, bisa dilihat kan hasilnya nikmat.

    Sore tadi, ustadz saya sengaja ngisi kajian menjelang buka puas dimasjid kampus saya. Andai kalian tau, mesjid kampus saya itu sungguh eksotik, Tak akan pernah ditemuin mesjid dengan tingkat sesederhana itu. Kiri kanannya belom bertembok, depannya rumput ilalang, alasnya tidak berkeramik, sungguh ngerasa kaya idup dijaman Rasul dan para sahabatnya. Cukup sampe situ aja saya ceritain mengenai keadaan mesjid kampus saya. Kalo kamu penasaran akan hal ini, kamu bisa langsung dateng sendiri ke alamat yang tadi sudah saya sebutkan diatas sana. Lanjut. Sore itu, hanya dikit yang hadir. Ikhwannya kurang lebih segitu, akhwatnya juga segitu, pastinya saya ga tau, saya ga menghitung jumlah kehadiran mahasiswa soalnya. Tema yang dibahas adalah sabar oleh ustadz dwi condro triono, bisa merangkap jadi dosen sekaligus jadi ustadz, hebat kan. Biasa aja ah, itu pasti dalam hati kamu. haha. Alhamdulillah sewaktu kajian, saya ga kena ngantuk, jadilah saya bisa fokus, horee. Intinya, kata beliau kunci sukses itu ada 3. Apa itu? yang pertama adalah sabar.. berselang 5 detik, yang kedua adalah sabar, jeda 5 detik lagi, dan yang ketiga adalah sabar. Yup, emang jawabannya cuma satu kata yaitu sabar.

    Ada cerita seru dari beliau, tentang sabar. Pada awal mulanya beliau terjun dalam bisnis, beliau cuma punya satu karyawan yang ditraining selama 3 bulan menjadi marketing atau bagian pemasaran. Karyawannya dengan semangat 45, terus keliling memasarkan produk dari perusahaannya. Dari sekolah ke sekolah, pabrik ke pabrik, toko ke toko, perusahaan dan perusahaan, kampus ke kampus, hampir semua wilayah jogja sudah ia sapu bersih. Hingga selama 3 bulan dia seperti itu. Dan ternyata dengan waktu 3 bulan, tak ada satupun order yang datang. Lalu kecewalah si karyawan ini, dan minta mengundurkan diri dari bisnis ustadz saya itu. Spontan saja, ustadz saya, langsung bikin rapat darurot antar para pendiri bisnis itu, untuk memutuskan apakah si karyawan tadi dibolehkan berhenti atau tidak. Dengan segala hormat, si karyawan dipanggil oleh ustadz saya, diberilah ia wejangan-wejangan kalo sekarang bahasa gaulnya motivasi-motivasi, di evaluasi kekurangan-kekurangan. Dengan begitu si karyawan tadi semangat lagi, mau bekerja lagi dan dia di suruh untuk lebih sabar dalam menghadapi rintangan bisnis tersebut. Setelah berlangsung selama sebulan, akhirnya ada order yang datang. Itu pun order bikin kartu nama yang hanya 1 kotak, dan harganya cuma 5 ribu rupiah. Mendapat orderan seperti itu, sueeenengnya bukan main. Karena itu merupakan suatu prestasi yang besar. Lama kelamaan tidak hanya order kartu nama saja yang dipesan, tapi hingga kartu undangan pernikahan. Dan sekarang sudah berani buka cabang dijakarta dengan omset bersih perbulan hingga 50 juta lebih.

    Kalaulah saja, pada saat krisis yang dialami, langsung putus asa semua, dan pada bubar semua, maka ga akan nerima kenikmatan hingga saat ini. Sabar itu mudah diucapkan namun susah dipraktekkan. Jika kita bisa sabar sedikit saja, walau pada awalnya sakiiiiittt banget, toh pada akhirnya bisa kita nikmati hasilnya. 


    وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا   وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

    Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. [Al-Imran : 146]


    21.50
    disamping temen sekamar saya yang lagi nonton film "the lord of the ring"

3 komentar:

  1. Musthalih mengatakan...

    Numpang comen ya mbak.. cerita nya seru. buat jadiin motivasi diri, Sabar itu emng bner2 nikmat .. krna sbar kita di sandarkan kepada Allah. semata2 untuk mencari ridha Allah..

  2. Jeng Armala mengatakan...

    musze@ sangkyu, alhamdulillah dah kalo seru. Disangka saya bakal garing, hoho. Yup, sabar emang kudu lah sebagai umat islam.

  3. Anonim mengatakan...

    Prolog n paragraf2 tambahannya bagus, bisa nyusup nasehat2 yang tidak menggurui.
    Pertahankan gaya menulisnya & perbanyak...

Search