• Kepanitiaan Umroh #meet 2

    Ini kali kedua saya mengikuti rapat sosialisasi umroh yang insyaAllah diselenggarakan oleh BEM STEI Hamfara Yogyakarta pada bulan juni nanti. Agenda terbesar yang akan membuka jalan bagi generasi selanjutnya. Anggap lah, BEM sebagai masa percobaan untuk program umroh ini. Yang rencana kedepannya menjadi agenda tahunan tiap angkatan. Kalo acara ini sukses, kan enak tuh buat angkatan seterusnya, tinggal melanjutkan aja. Link udah ada. Gambaran udah punya. Bukti udah nyata. Lengkap deh. Mau banget apa mau aja? Siapa coba muslim didunia ini yang ga tertarik kalo di ajakin umroh. Ga ada, men!! Semua pasti mengatakan "mauuuuuuu". Ke tanah suci cuy! Kota yang Allah janjikan untuk dilindungi. Mulia sekali. #merinding

    Pada pertemuan pertama yang saya ikuti, adalah rapat yang bikin para akhwat jadi galau. Saking semangatnya pengen Umroh, sampe lupa memikirkan tentang mahrom untuk akhwat. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan bahwa, akhwat wajib bahwa mahrom yang sah dengan biaya mahrom ditanggung oleh tim. Yaitu kriteria mahrom yang tertera di surat an-nur ayat 31. Karena kita ga mungkin nikah masal kan, hanya untuk buat Umroh. Lagian di hamfara ada aqod untuk tidak menikah sampe kita lulus. Kalo ketauan nikah ditengah-tengah study maka konsekuensinya harus berhenti dari study. Ya begitulah kampus hamfara yang unik ini.

    Setelah mendengar keputusan kalo akhwat bisa ikut dengan syarat musti bawa mahrom, akhirnya kegalauan itu hilang juga. Dan senyum kami kembali berkembang. :) Karena tekad kita sudah bulat. Keyakinan kita sudah mantap. Serta mimpi kita menginjakkan kaki di tanah suci sudah didepan mata. Maka, tetap jalan! Hadapi resiko yang akan kita terima. Karena, hal terindah yang tak bisa tergantikan dengan yang lain adalah menikmati sebuah proses. Feelnya disitu. Guru pengalaman buat kita.

    Ahad 27 januari 2013, pkl 12.30. Kami melakukan rapat lagi, untuk pembahasan mengenai struktur kepanitiaan dan sosialisasi masalah pendanaan. Sebelum masuk ke pembahasan inti, kami di minta berdiri oleh kang Agus Yohana (sebagai ketua tim Umroh) dan jari telunjuk kami diminta untuk diacungkan ke atas. Dengan acungan yang sekuat-kuatnya, serta posisi berdiri yang tegak, seketika kang Agus berkata " ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻭﻧﻌﻤﺔ ﻟﻚ ﻭﺍﻟﻤﻠﻚ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻚ ﻟﺒﻴﻚﺍﻟﻠﻬﻢ ﻟﺒﻴﻚ ﻟﺒﻴﻚ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻚ ﻟﺒﻴﻚﺇﻥ"

    Labaik Allahumma Labaaik, labaaik Laa Syarika Laka Labaaik Inal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulka La Syarikalah… sebanyak tiga kali.

    "Apa yang kalian rasakan?" tanya kang Agus. Serentak menjawab "merinding" seolah ka'bah sudah ada didepan kita semua. Ada getaran tersendiri ketika mengatakan kata talbiyah. Sebab talbiyah memiliki makna yang agung, karena memuat tauhid dan kebesaran Allah. Jelas, pada merinding. Setelah itu kami diminta untuk duduk kembali. Ini merupakan percikan motivasi kembali bagi kami, bahwa apa yang kita lakukan, benar-benar hal yang serius, bukan suatu yang main-main. Umroh didepan mata.

    Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi pendanaan yang disampaikan oleh mas Lutfi Syarif. Ia mempresantasikan berbagai jenis bisnis  yang akan mendukung jalannya Umroh. Seperti yang sebelumnya pernah disampaikan oleh pak Karebet (konsultan strategi dan motivasi kami), beliau memberikan salah satu saran untuk memanfaatkan link yang dimiliki oleh SDM berpengaruh yang berada di STEI Hamfara. Supaya bisa mempresentasikan rencana Umroh kita kepada para pengusaha. Begitu juga dengan bisnis yang akan kami lakukan. Bila ada rekan-rekan yang ingin membantu tujuan mulia kami ini, dengan sangat terbuka kami harapkan kerjasamanya. Lamaaaa banget bahas masalah pendanaan, tapi alhamdulillah selesai sekitar pkl 14.00.

    Terakhir, bahas struktur panitia. Sebelumnya tim akhwat belum dibentuk kepanitiaan sama sekali. Makanya dirapat kedua yang saya ikuti ini, mulailah pembagian panitia yang sudah ditentukan oleh ketua OC, Adjih Mubarok. Ternyata saya kebagian jadi koordinator akhwat, sie marcom. Alias marketing comunication. Salah satu tugas saya, ya bikin ini tulisan, T.T Menceritakan kembali ato bahasa kerennya mereportasekan ulang setiap proses yang kami lakukan untuk menuju Umroh juni 2013. Selain saya, ada koordinator sie lain dari tim akhwat. Koord sie danus oleh Difira. Koord sie acara oleh Astri. Koord sie perkap oleh nafsiah. Untuk ikhwannya saya ga hapal nama-namanya. Gomenasai ya ^_^ lain kali aja saya tulisin.

    Untuk tim marcom, kita usahakan buat opini tentang agenda Umroh dengan maksimal ya. Abadikan setiap agenda yang kita lakukan. Saya tau, jiwa-jiwa dari tim marcom itu penganut narsisme akut. Manfaatkan keahlian itu di jalan dakwah. Kasih tau ke orang-orang kalo kampus kita yang eksotik ini punya program tahunan yang sangat mulia. Kampus yang beda dari yang lain. Pemikiran Islam yang khas selalu diembannya. Kepribadian Islam yang khas dimiliki oleh para mahasiswanya, dan Perasaan Islam yang khas yang selalu menyatu dalam dirinya. Dialah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Hamfara Yogyakarta. [ida armala]

    03.01
    tuntutan profesi :D

2 komentar:

  1. Anonim mengatakan...

    maksudnya narsisme akut siapa tuh?? wah mantap deh buat mimpi besar yang terukir indah dalam hidup ini ..UMROH... MAKKAH kami datang...ye ye ye..bismillah dnk.

  2. Jeng Armala mengatakan...

    Siapa aja boleeeee...
    Aamiin, hidup memang harus punya mimpi besar

Search