30 Mei 2012

Antara PemiLu dan PemiLkama

Entah kenapa setiap kali saya duduk anteng dan berseluncur didunia maya, kaki saya selalu saja dingin dan berkeringat. Kalo kata ibu saya, udah mirip kaya suhu mayat. Hahaha. Ada yang bilang kalo telapak tangan dan kaki sering berkeringat tandanya katanya lemah jantung. Itu saya buktikan sendiri, lewat terapis yang ahli dibidangnya. Cuma dengan melihat mata dan telapak tangan saya, dia udah tau, saya lemah disini, disitu, dan dimana-mana. Wow ternyata saya banyak penyakit juga yak. Tapi tenang, saya tetap setia mengkonsumsi si habatusauda setiap sebelum bobo. Lumayan lah buat suplemen tubuh. Yah, namanya juga hidup di jaman kapitalis kaya sekarang ini, makanan kebanyakan ga ada yang sehat, adaaa aja sisi negatifnya. Berasnya pake pemutih, sayurnya pake peptisida, buahnya juga kebanyakan impor. Mau yang instan banyak MSG-nya, mau yang alami serba mahal en susah nyarinya. Jadilah banyak orang penyakitan di Indonesia ini. Jajanan juga dimanipulasi sedemikian rupa, pake pewarna baju lah, pake gula biang lah, pake minyak plastik lah, serba asal pokoknya, tanpa melihat jangka panjangnya. Yang penting menguntungkan, kenapa tidak? Begitulah cara pandang orang kapitalis. Memikirkan keuntungan diri sendiri tanpa melihat efek buruk bagi orang lain.

Weits, tadi cuma intermezo aja koq. Biasa, saya kan sukanya curcol dulu. Jadi bagi kamu-kamu yang sudah terbiasa dengan cerita saya, ga heran bin ga kaget. Yups, lanjut yak. Kamu inget ini tanggal berapa? tepatnya dimana cerita ini saya luncurkan diblog saya tercinta ini. Dan, taraaa tanggal 30 Mei 2012 adalah dimana hari-hari penuh kampanye dikampus saya. Pas saya keluar asrama, ternyata sudah banyak photo-photo calon ketua BEM berserakan dimana-mana. Diparkiran, ditangga akhwat, dikantin, dipohon ceri yang ada sumurnya sampe didepan kamar mandi asrama akhwat, itu photo ditempel dimana-mana. Memang ini sudah waktunya ganti kepengurusan BEM tahun lalu. Kalo dalam istilah yang biasa kampus saya katakan adalah PEMILKAMA (Pemilihan Ketua Mahasiswa) ato bahasa populernya pemilihan ketua BEM. 

Saya sebenernya rada males juga sih, mereportasekan kegiatan ini. Berhubung yang mencalonkan adalah angkatan saya, maka spesial lah saya reportasekan dalam blog saya. Calon ketua BEM STEI HAMFARA periode 2012-2013 jatuh kepada dua orang teman seangkatan saya yang beda jurusan. Namanya Riza Pahlawi jurusan keuangan dan perbankan syariah dan Wahyudi Supriyanto jurusan manajemen syariah. Dua kandidat ini sama-sama punya tim sukses diluar batas normal, kalo kata saya. haha. Pagi-pagi saya sudah dikagetkan dengan slogan-slogan yang ga nahan banget. Tim sukses dari Wahyudi, saking kreatifnya bikin tulisan "Yudi Anti Galau" ditambah lagi "Satu Hati, Satu Misi, Satu Visi, Bersama Yudi" plus ditempel dibatang pohon ceri yang lokasinya strategis banget. Yang kayaknya semua orang yang mau ngampus bisa baca tulisan itu. Wow, saya juga sempet ngakak sih bacanya, haha. 

Nah buat tim sukses dari Riza Pahlawi rupanya ga mau kalah. Biarpun rada kebanting sih, kalo dari sisi tempel photo, tapi se-enggaknya ada tampangnya lah. Kalo yang ini, slogan dari tim suksesnya rada merakyat "Tegas dan Bersahabat, Menyatukan Semua Golongan". Emang ga narsis kaya tim sukses sebelumnya sih. Dan kalo dilihat visi misi dari keduanya jauh berbeda banget. Ga perlu lah saya tulis disini, entar malah dicopas sama kamu lagi.haha. Apa mereka dapet bayaran? Oh jelas tidak, wong calonnya aja cuma seorang mahasiswa yang belom pada punya pekerjaan. Mau dibayar pake apa mereka?

Baru kali ini saya menemukan kampanye dikampus saya yang sehebring ini. PEMILKAMA tahun sebelumnya itu adem ayem banget. Sehari menjelang pemilihan saya baru tau orangnya. Gimana enggak, orangnya aja jarang nongol dikampus, entah kemana orang-orang itu, tanyakan saja sama mereka. Angkatan saya emang hebring kali ya, terutama ikhwannya. Kalo akhwatnya hebringnya cukup didalam asrama saja. Terus apa hubungannya sama pemilu? Weits, jelas tentu ada. 

Ini cerita emang sama-sama dalam rangka pemilihan. Sama-sama milih siapa yang akan jadi kepala. PEMILKAMA buat kepala mahasiswa, sedangkan PEMILU buat kepala negara. Tapi, dimana ada persamaan, pasti juga ada perbedaan. Dan itu sangat jungkir balik sekali. Sok aja lihat, gimana semaraknya PEMILU yang lalu-lalu. Kampanye dimana-mana. Bendera partai nyantol ditiang-tiang disepanjang jalan tol, lampu merah, pasar, jalan umum, sampe gang-gang perumahan. Panggung gembira pun digelar dikampung-kampung dengan mengundang penyanyi-penyanyi dangdut yang kapan aja bisa disawer buat meliuk-liukkan goyangannya. Bagi-bagi sembako dan uang sebesar 5ribu rupiah pun dilakukan, demi untuk meraih suara rakyat. Cuma dengan dikasih kaos satu biji, rakyat rela milih capres dari partai tertentu. Tanpa tau apa yang nantinya akan mereka lakukan pada rakyat-rakyat itu. 

Uang yang dihamburkan, tentu tidak sedikit. Bahkan rela mengeluarkan bertrilyun-trilyun hanya untuk meraih kekuasaan. Mereka pikir, kalo nanti terpilih jadi presiden akan balik modal. PEMILU dijadikan ajang bisnis. Urusan kebijakan apa yang akan mereka terapkan, adalah urusan belakangan. Seolah-olah kebijakan bisa dibeli, dan menjadi barang komoditi yang bisa diperjual belikan. Lihat saja, itu freepot di irian jaya sana, sampai kapan mereka perpanjang itu kontrak? bahkan sampai dua gunung emas habis dikeruk pun, kontrak bisnis antara pemerintah dan asing belumlah usai. Dan selalu saja mengecewakan rakyatnya, janji-janji akan mensejahterakan rakyat seolah terlupakan oleh ingatan mereka. Mungkin yang mereka ingat adalah, gimana caranya supaya balik modal bekas kampanye kemarin. 

Yang saya takutkan dalam memilih presiden adalah kebijakan yang diterapkan kepada rakyatnya. Apakah si presiden itu bikin kebijakan baru yang emang jelas-jelas cuma buatan manusia atau menerapkan kebijakan dari yang menciptakan manusia, yang emang udah tau cara mengatur manusia. Sayangnya, selama ini belum ada saya dengar, capres-capres yang punya visi misi seperti itu. Makanya saya golput deh. Kamu kira jadi presiden itu enak? Yang buat ongkos bajunya aja sekian juta. Fasilitas yang serba ada, dapet perlindungan khusus lagi. Kalo yang ada dalam pikiran kamu kaya gitu, siap-siap aja deh, pertanggung jawaban diakhirat sana telah menanti kamu. Yang saya tahu, jadi kepala negara itu tugasnya adalah mengurusi urusan umat. Bukan malah menyengsarakan umat. Saya tahu dari kisah sejarah. Siapa lagi kalo bukan jagoan umat Islam, Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah sosok kepala negara yang senantiasa mengurusi urusan umatnya. Mana ada, beliau punya rumah mewah, pakean bagus, gaji berlimpah. Justru hidup beliau, penuh dengan kesederhaan, pakaian yang seadanya, dan mencari nafkah dengan cara berdagang. Namun, dengan cara yang seperti itu beliau berhasil menyebarkan Islam ke seantero dunia dimuka bumi ini. 

Sosok pemimpin dijaman kapitalis sekarang, ga mencerminkan sosok pemimpin yang sesungguhnya. Pesan Rasulullah buat umatnya aja sebelum wafat adalah manusia yang berpegang teguh pada al-qur'an dan as-sunnah lah yang akan selamat diakhirat sana. Saya kesel banget sama Pak SBY, koq tega-teganya menjual kekayaan alam Indonesia sama orang asing. Padahal kalo itu SDA dikelola sama negeri sendiri, rakyat Indonesia akan terbebas dari kemiskinan. Selama masih ada campur tangan asing dinegeri ini, Indonesia makin melarat dan ga maju-maju. Dan selama hukum Allah belum diterapkan dimuka bumi ini, seluruh dunia akan menikmati dosa. 

21.55
bingung, jadi mau pilih siapa? 

Bincang Khilafah Bersama Pemilik Situs Wikileaks

Pada episode kelima program “The World Tomorrow” di TV Russia Today, yang dipublikasikan pada 15/05/2012; acara yang dipandu oleh Julian Assange pemilik situs WikiLeaks ini, melakukan wawancara dengan dua orang Muslim, yaitu Moazzam Begg mantan tahanan di penjara Guantanamo, dan seorang pengacara Asim Qureshi. 

Pemilik situs WikiLeaks bertanya pada salah satu dari keduanya: “Apa pendapat Anda tentang keinginan penyatuan masyarakat Muslim dalam Khilafah Islam?” Yang pertama menjawab: “Saya yakin bahwa banyak kaum Muslim secara umum yang setuju dengan konsep penyatuan kaum Muslim dan penegakkan Khilafah. Dan ini merupakan sikap radikal yang senantiasa dipegang teguh masyarakat.” 

Ketika Assange bertanya tentang sistem apakah yang ideal menurut Anda? Yang kedua menjawab: “Akan tetapi seperti yang Anda tahu bahwa ini adalah pendapat pribadi saya, dimana saya yakin ketakutan terbesar yang Anda lihat adalah ketika mereka berbicara tentang sistem Islam dan Khilafah, maka semua menjadi ketakutan.” 

Namun dalam realitasnya, seperti apa bentuk sistem itu? Apakah hal itu berupa penyatuan negeri-negeri yang berbahasa Arab? Sementara di Eropa, kami memiliki lima puluh bahasa yang berbeda, dimana masyarakat mencoba untuk menyatukan dan menghapus egoisme negara-negara, sehingga mereka memiliki kesatuan mata uang bersama, dan sebagainya. 

Yang kedua menambahkan ketika menjawab tentang masalah bahasa: “Sungguh telah berlangsung penanaman nasionalisme yang datang setelah salah satu dari mereka membuat rancangan peta Afrika. Kemuadian ia mengatakan Anda Libya, Anda Aljazair, serta Anda anu dan anu. Apabila bangsa Arab dapat kembali pada konteks era modern, dengan kondisinya yang sekarang, menuju semacam kesatuan, maka hal ini akan memberi mereka kekuatan besar. Dan saya yakin hal inilah yang merupakan sumber keprihatinan di Barat, bahwa akan timbuh kekuatan lain di bagian selatan Eropa. Sedang Barat tidak suka hal itu terjadi. Namun saya yakin bahwa semua itu akan terjadi.” 

Yang kedua menjawab terkait mekanisme penerapan syariah Islam: “Tidak ada dari kita yang memenuhi syarat untuk berbicara tentang metode itu, yang di dalamnya semua perkara perlu dibahas, yakni mekanisme pendirian negara, dan penyusunan konstitusinya, sebab tidak ada satu negarapun yang menerapkan syariah sejak runtuhnya Khilafah Islam.” 

Sehungguhnya hal penting dalam wawancara itu, dan yang perlu diperhatikan bahwa pemilik situs WikiLeaks ini adalah orang Barat yang jauh dari Islam dan kaum Muslim. Namun, ia menyadari bahwa masyarakat Muslim benar-benar menginginkan persatuan dalam naungan Khilafah Islam. Ia juga menyadari bahwa Khilafah itulah yang akan menyatukan mereka. Sehingga ia menanyakan kepada dua orang Muslim tentang bagaimana mekanisme mendirikan Khilafah, bagaimana membangun persatuan masyarakat Muslim, dan bagaimana mekanisme penerapan sistem Islam dalam naungan Khilafah. Semua ini menegaskan bahwa Barat dan Rusia menyadari betul keinginan kaum Muslim untuk bersatu di bawah naungan Khilafah. Dan bedirinya Khilafah sungguh sudah sangat dekat sekali. 

Barat, termasuk para tokoh-tokoh pemikir, peneliti dan politisinya menyadari betul bahwa ada partai, yaitu Hizbut Tahrir yang benar-benar telah menyusun rencana dan mekanisme untuk mendirikan Khilafah dan menerapkan sistem Islam di bawah naungan Khilafah, serta mekanisme untuk menyatukan masyarakat Muslim. Dan Hizbut Tahrir telah menyeru pada semua itu sejak enam puluh tahun yang lalu. Namun dalam hal ini, mereka ingin tahu sejauh mana kesadaran kaum Muslim terkait persoalan ini, dan sejauh mana interaksi mereka dengan Hizbut Tahrir, kemudian mereka akan membuat kesimpulan yang menegaskan bahwa mayoritas kaum Muslim sangat merindukan dan menginginkan tegaknya Khilafah, sekalipun belum ada kesadaran umum pada mereka atas persoalan ini[] (mediaumat.com/bj)

26 Mei 2012

7 Alasan Tolak Lady Gaga

  1. ‎Monster Gaga adalah Robot Illuminati. Assesoris penampilan Gaga dalam setiap konsernya, secara vulgar menonjolkan lambang illuminati dan paganisme. Illuminati adalah sebuah kelompok Zionis Yahudi yang memiliki hubungan erat dengan Freemasonry, kelompok rahasia dan bawah tanah Zionis. Illuminati adalah sekte Luciferian (iblis) yang memiliki arti Sang Pembawa Cahaya dan sekte yang memiliki misi untuk menghancurkan umat Islam melalui ide pemikiran rusaknya. 
  2. Monster Gaga adalah Ratu Iblis Pemuja Setan Dalam video klip lagu Alejandro digambarkan Gaga bersatu dengan Tuhan – kaum Nasrani (Yesus). Lalu dia menyalahkan Tuhan karena Tuhan tidak dapat memenuhi keperluan rohaninya. Akhirnya dia merubah diri dari biarawati menjadi paderi Luciferian (syaitan) yang dilambangkan dengan tangan kanan menutup mata kaki kirinya (menjadi bermata satu, lambang Yahudi). 
  3. Monster Gaga Penyebar Gaya Hidup Gay, Lesbian dan Transgender Salah satu lirik lagu Gaga “Born This Way”, yakni: “…No matter gay, straight, or lesbian, transgendered life…I’m on the right back, baby I wash born ti survive.” (Tidak peduli gay, lurus, lesbian, kehidupan transgender. Saya di jalur yang benar…) 
  4. Monster Gaga Icon Pornoaksi dan Pornografi Setiap kali konsernya, Gaga tidak lepas dari sensasionalnya, yakni menampakkan aurat dan meliukkan tarian erotisnya. Konser Monster Gaga, Konser Kemaksiatan Dengan harga tiket, mulai dari Rp. 465.000 sampai 2.250.000 (bahkan dinaikkan lagi), rakyat Indonesia masih mampu membeli 50.000 tiket. Hal tersebut sangat ironis, mengingat kondisi bangsa Indonesia saat ini. Jangankan membelu tiket semahal itu, sedangkan di sekitar kita masih banyak saudara-saudara sesama muslim yang kelaparan. 
  5. Monster Gaga Penyeru Seks Bebas Dengan vulgar, Gaga membuka rahasia kecantikannya. Katanya, kunci kecantikannya adalah karena ia sering melakukan orgasme. Ia mendambakan bayi keturunan Italia dari hasil kumpul kebo, dengan kekasih gelapnya. Ia mencari pria pendonor sperma berdarah Italia. Tetapi dia takut menikah, karena takut karirnya hancur. 
  6. Monster Gaga Penghina Seluruh Agama Dalam konsernya, Gaga seringkali menggunakan atribut biarawati yang berubah menjadi setan, membalikkan salib, melakukan ritual yang aneh, seperti menjadikan darah sebagai alat ritual di hotel tempat penginapannya. Monster Gaga Penyebar Kesyirikan yang Nyata Sebelum masuk hotel tempat ia menginap, dia meminta paranormal untuk membersihkan kamarnya dari gangguan roh jahat yang mengikutinya. 
  7. Monster gaga Melecehkan Kaum Wanita Gaga menganggap bahwa wanita hanya sebagai objek pemuas nafsu seksual semata. Karena dalam setiap konsernya, selalu menggunakan pakaian yang seronok. Monster Gaga Merusak Moral dan Pemikiran Remaja Gaga bercita-cita menciptkan parfum yang terbuat dari sperma dan darah. Dan dia menyatakan bahwa menikah hanya akan merusak karir seseorang.

23 Mei 2012

The Real Generations

Ini semua gara-gara tukang listrik yang ga tau siapa itu nama bapaknya. Udah dari tanggal 15 Mei 2012 kalo ga salah, sampai detik ini juga, headset saya belom juga dibetulin juga. Mau marah-marahin, saya ga tega sama bapaknya. Mau saya ambil lagi, headset saya tetep aja jadi rusak, terpaksalah saya menunggu itu si putih hello kity alias headset saya dibetulin. Jadi bikin saya BT deh. Sebenernya hari ini saya lagi stress berat, entah apa yang bikin saya stress, bawaannya ga napsu mulu. Fiyuh. Biasanya kalo saya lagi pundungan gini, si putih hello kity lah yang bisa menghibur saya, ditemani juga dengan si baba alias notebook saya yang kulitnya hitam legam. Dengan adanya mereka, hati saya sedikit terobati. Pengen tereak, tapi takut dikeroyok satu asrama. Pengen kehutan yang ada dibelakang asrama tapi takut banyak serangga yang siap menerkam saya kapanpun. Mau pulang kerumah, tapi saya masih ada jadwal kuliah. Mau beli eksrim tapi ga ada yang mau beliin. Mau jalan-jalan, tapi saya lagi males nyetir motor sendiri. Mau ngejailin orang, tapi ga ada yang mau dijailin. Mau sms-an tapi lagi males ngetik. Mau tidur, tapi mata lagi males merem. Mau ngacak-ngacak rambut, tapi ternyata rasanya sakit. Akhirnya tak ada pilihan lain, pelampiasan saya hanya kepada blog saya tercinta ini. Dialah rumah dunia maya saya, yang bisa saya singgahi kapanpun. Kepada "The House of Armala" dipersilahkan untuk naik keatas panggung. Ceritanya dia udah naik, terus kasih sambutan bentar, abis itu turun lagi, terus jadi rumah lagi, dan ga bergerak lagi. Gila gue lama-lama, nulis geje begini. Ini semua salah lo, siapa suruh baca tulisan gue. Pergi sana! Kali ini gue akan selalu menyalahkan lo. Gue teriak disini aja lah, atu, dua, tiga, huuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa "mulut terbuka lebar, mata melotot, pengen gigit orang". Fiyuh, sudah cukup untuk teriakan gue kali ini, kita akan lanjutkan untuk teriak kapan-kapan lagi. Awal cerita dimulai, barusan cuma intermezo aja. Karena saya lagi kesel, maka kata saya akan diubah menjadi kata gue. Jangan ada yang protes, kalo protes silahkan keluar dari blog ini. Gue lagi sebel soalnya.

Pagi tadi gue pergi ke UGM, boncengan naik motor sama temen gue. Lagi-lagi gue yang nyetir. Gue suka ama jalanan dijogja, mulus banget kaya kulit bayi. Jadi bisa ngebut deh gue. Tapi yang bikin gue kaya kambing conge' itu loh, lampu merahnya, ga nahan pisan euy. Sabar 45 gue nunggu. Macet sih kaga tapi, lampu merah disetiap sudut selalu ada. Dengan kecepatan 80km/jam akhirnya nyampe UGM pukul 10.30 kalo ga salah. Acara yang gue hadiri tentu aja bukan acara wisudaan apalagi pernikahan. Acaranya ga kalah seru sama acara dasyatnya RCTI, acara inboxnya SCTV ama acara-acara lainnya yang kam-su-u-pay-an semua. haha. Emang ini acara khusus buat para muslimah sejogja. Temanya sih tentang "Mewujudkan Jogja Sebagai Kota Pendidikan dan Budaya yang Kondusif bagi Lahirnya Generasi Cemerlang" kurang panjang? silahkan tambahin sendiri yak. Itu aja gue catet di note hp, kalo kaga, mana ada gue inget itu tema. Pembicaranya langsung didatangkan dari britain, alias london, alias inggris punya. Beliau dikasih nama sama orang tuanya "Nazreen Nawaaz". Gue juga ga tau itu apa artinya. Gue belom pernah menanyakan sendiri sih artinya kepada beliau. Status beliau sepertinya sudah menikah, tapi rupanya pada saat itu suami dan anaknya tidak dibawa ke Indonesia. Beliau itu ke Indonesia bukan sekedar buat holiday cuy, beliau membawa misi besar untuk perubahan umat manusia. Dari tanggal 20 Mei kemarin beliau udah ada di Jakarta, jadi salah satu pembicara acara Konferensi Intelektual Muslimah untuk Bangsa. Sayangnya gue ga ikut pas acara itu, karena gue musti akting, hehe. Tapi, biarpun ga ikut, gue dapet cerita banyak dari temen gue. Subhanallah lah pokoknya. 

Nah kalo pagi tadi, beliau udah nyampe di UGM, ngasih Studium General kepada para intelektual muslimah, khususnya mahasiswa. Ngomongnya britis abis cuy, gue ampe merem-melek dengerin omongan beliau yang sangat luar biasa itu. Intinya sih tentang generasi cemerlang. Kalo pendidikan sekarang itu ga bisa melahirkan generasi yang cemerlang. Buktinya apa? Silahkan lihat aja kepada diri anda masing-masing? Ngaku Islam, tapi pengetahuan tentang agama pun sangat minim. Malah ada yang jelas-jelas memusuhi agamanya sendiri, ga mau nurut sama aturan Allah-lah, mengagung-agungkan hukum yang buatan orang kafir barat-lah. Sampai rela jadi agen barat yang bisa dibayar oleh uang. Ditambah lagi, jaman sekarang begini, pendidikan bukan dipandang sebagai kebutuhan pokok setiap warga negara, tapi malah dijadikan alat komoditi yang orientasinya cuma sama materi, duit lagi, duit lagi. Udah mah mahal, tapi malah semakin membuat generasi terjungkal. Terjungkal buat hidup bebas sesuka hatinya, pacaran sana sini, seks bebas kesana kemari, budaya yang semakin terkikis. Mahasiswa disubukkan dengan study orientednya, hedonisnya, individualismenya, tanpa ada dorongan untuk mengubah kondisi yang lagi kacau balau kaya sekarang. Idealisme semakin lama semakin hari, musnah begitu saja, dengan berbagai godaan rayuan dunia having fun. Ogah mikirin bangsa ini, asyik dengan dunianya sendiri, udah mirip kaya orang autis saja kalu begitu jadinya. Semua pragmatis, sampai akhirnya kritis, dan tenggelam pada dunia iblis. Lalu seperti apakah The Real Generations yang sesungguhnya? Ini bukan bahas tentang girl generation loh ya, cerita kita kali ini adalah The Real Generations! Catet tuh.

Emang ga bisa dipungkiri sih, selain Islam apa coba yang bisa menyelesaikan masalah dimuka bumi ini. Sosialisme? Owh ya? Dia itu sangat menyiksa akal, sangat memaksakan kehendak, sudah lama sekali dia musnah begitu saja, karena dinilai tidak sesuai dengan fitrah manusia, tidak memuaskan akal, dan tidak menentramkan hati. Coba aja bayangkan, gimana jadinya kalo semua manusia dibumi ini dianggap sama, ga boleh ada yang kaya, dan ga boleh ada yang miskin. Padahal sejatinya, manusia tuh punya keinginan untuk jadi kaya. Dan Islam membolehkan itu, why not gitu? Kalo kapitalisme gimana? Hellow... liat dong, belom satu abad aja dia udah mulai menimbulkan penyakit-penyakitnya. Terlalu over dosis sih, semua serba dibebaskan. Hingga agama pun dipisahkan dari kehidupan. Over dosis sama duit. Ga pendidikan, ga kesehatan semua dijadikan alat berbisnis ria. Dengan sejuta dalih untuk kepentingan ini itu dan semacamnya. Sogokan sana sini diterima juga hanya sekedar untuk membebaskan tahanan para koruptor kelas kakap. Meloloskan mahasiswa untuk bisa masuk ke universitas bergengsi. Hukum rimba segalanya. Yang punya modal, dia yang berkuasa. Sungguh kejam memang. Satu-satunya tinggal Islam cuy. Islam bukan sekedar agama, tapi juga aturan kehidupan. Way of life. Islam ga akan memisahkan agama dari kehidupan, justru kehidupan lah yang harus terus berstandar pada agama, pada hukum Allah. Islam mampu memberikan ketentraman dihati manusia, sesuai dengan fitrah manusia dan memuasakan akal. The Real Generations hanya bisa dilahirkan jika yang digunakan adalah sistem Islam. Karena dalam Islam, generasi yang cemerlang itu adalah yang punya kepribadian khas. Khas dengan pola pikir dan pola sikap yang serba Islami. Sejarah mencatat lahirnya Ibnu Sina, yang sama dokter-dokter diseluruh dunia mengenalnya sebagai sang bapak kedokteran. Al-khawarizmi sang penemu ilmu matematika. Al Biruni sang ahli dibidang fisika dan astronomi. Jabir Ibn Hayyan sang ahli kimia. Al Mas'udi sang ahli geografi dan sejarah. Ga kalah populernya juga Imam syafi'i, hambali, hanafi, maliki, semua dari mereka ahli dalam ilmu tauhid. Selain mereka menguasai semua bidang, yang lebih kerennya lagi, mereka semua penghafal al'qur'an dengan baik cuy. Hafal Al'qur'an semua beserta artinya. 

Pernah juga gue baca sejarah Islam, dimana kalo ada orang yang nulis buku, maka akan dihadiahkan oleh negara, emas seberat timabangan buku yang dia tulis itu. Ga heran kalo ulama-ulama kita terdahulu, hobi banget nulis kitab sampe berjilid, berseri, berepisod-episod banyaknya. Isinya? Isinya jangan ditanya, semua kata didalamnya sangat berbobot dan mengandung unsur sastra yang sangat tinggi. Dari cuma nulis buku aja udah bisa bikin jadi kaya. Gimana orang-orang pada ga mau. Perbandingan begitu berbeda jika yang diterapkan dibumi ini juga berbeda. Kalo gue mah, tetep pilih Islam sebagai satu-satunya solusi untuk permasalahan umat manusia.

23.48
yang lagi kesel, tapi endingnya cerita segini banyaknya, haha

20 Mei 2012

Tomat Campur Susu

Benar-benar aktivitas yang sungguh melelahkan jiwa dan raga ini. Akhir-akhir ini saya dan kesembilan temen saya, full latihan akting terus, dan akhirnya hari yang ditunggu-tunggu sudah terlewatkan dengan baik. Pada pagi hari tadi, tanggal 20 Mei 2012, diadakanlah opera anak negeri yang berjudul "polah anak sekolah" diperankan oleh artis-artis macam kite begini, hahay. Lumayan lah, ikut nampang dipanggung. Yang nonton lumayan cuy, buanyak. Targetnya emang khusus buat remaja putri tingkat SMP dan SMA se-jogja. Alhamdullillah tak disangka-sangka ternyata akting itu capek banget sob, sumpah dah. Padahal dialog saya cuma dikit banget, tapi ekspresinya itu loh yang ga nahan, saya musti akting selebay mungkin. Dan, taraaaa, setelah dari beberapa temen saya nge-wawancara-in anak-anak SMA, yang lagi kongkow-kongkow dipojokan taman kampus ISI Yogyakarta, mereka komen, "operanya lebay banget mba".. hahay, gue berarti berhasil. Hasilnya, wallahu'alam. Semoga aja ga bikin garing. Kalo si ibu sutradara sih, komen kita, udah bagus koq tampilnya, dan beliau berkali-kali berterima kasih gitu sama kita-kita. Sebenernya saya ga tega sama si ibu sutradara. Ga tau kenapa, bawaannya, pokoknya ga tega aja. Harusnya kita ini yang bilang terima kasih sama beliau, dengan diundangnya kita sebagai "artis" kan jadi bikin kita jadi ngerasa populer. Dan katanya, bulan desember besok kita mau dikasih job lagi, entahlah apa itu job-nya, saya belum tau pasti. Yang jelas kita mau ngeksis dipanggung lagi, asoy dah. Loh, terus apa hubungannya sama tomat?  

Saya dan tomat hubungannya hanya sebatas, manusia dengan buah/sayuran. Dan kami berdua adalah sama-sama makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah. Tapi sayangnya si tomat ini, pagi tadi ga diajak main opera bareng kita. Dia masih asik ditukang sayur, main dengan sayur-sayuran yang lain. Sampai akhirnya teman saya membawa pulang si tomat ke asrama untuk dijadikan santapan yang lezat, dan dengan terpaksa dia harus berpisah dengan teman-temannya. Dengan sejuta kelelahan yang menghinggapi ditubuh saya, si tomat ini datang membawa sejuta kenikmatan bagi saya. Tentunya dia ga mungkin datang dengan sendirinya kepada saya, dia datang lewat perantara teman saya yang tadi bawa pulang si tomat dari tukang sayuran. Warna merahnya sangat menggoda siapa saja yang memandang dia. Bentuk bulat-bulatnya itu selalu saja menarik perhatian ibu-ibu untuk membuat masakan. Harga yang kadang-kadang tak terduganya itu bisa membius siapa saja yang mau menjadi penjualnya. Mau mahal atau murah, tidak menjadikan para ibu-ibu bosan untuk membeli dia. Kasiat yang dimilikinya itu sampe bikin cewek-cewek yang hobi perawatan tubuh, rela merogoh kocek yang entah berapa dalamnya. Dialah buah yang jarang saya nikmati, yaitu si tomat. Haha. 

Coz saya juga boleh dikasih saya temen saya tadi. Males banget dah kalo suruh beli. Karena sejatinya saya nggak terlalu napsu juga sama si tomat ini. Perasaan saya biasa-biasa aja sama dia. Nggak lebih juga nggak kurang, dan juga nggak ngatung. Intinya apa toh? malah cerita kaga jelas begini? Kalo kamu nggak kuat baca cerita saya ini, silahkan minum habbatussauda dulu, biar tubuh kamu dapet asupan suplemen. Apalagi kalo anak yang jauh dari orang tua kaya saya ini, kalo sakit, bawaannya mau nangis melulu. Mending kan ditemani sama si habbatusauda, dia selalu ada buat saya, halah. Tapi kudu perlu di inget, yang menyembuhkan tetep kuasa Allah, si habbatusauda cuma jadi perantaranya aja. Kenapa saya milih si habatusauda, karena ada hadistnya. Ga percaya, coba tengok, botol-botol habatusauda yang bubuk maupun yang minyak, punya siapa aja yang kamu temuin. Lihat disitu, kadang ada, kadang juga nggak ada, tergantung mereknya juga sih. Kalo habatusauda punya saya, mereknya ganti-ganti, yang baru saya minum tadi mereknya mabruuk, harganya murah cuy, isi 70 kapsul cuma 30 ribu-an. Itu saya belinya dipameran buku. Bukan pameran obat. Karena dijogja ini jarang sekali menggelar pameran obat. Jadi, kalo mau beli, mending pas ada IBF, atau edu & book fest, harganya murah-murah loh. Disini saya ga bermaksud mau jualan atau promosi loh ya, sekali lagi saya cuma mau cerita aja. Nyambung ga nyambung itu serahkan saja sama saya, toh ini kan blog saya hehe. Sekilas tentang habatusauda si sahabat saya. Selain dia, saya punya 2 sahabat yang selalu ada dimanapun saya berada. Namanya si rayap dan si semut. Kedua makhluk Allah ini, sungguh luar biasa, saking luar biasanya, saya jadi sudah terbiasa dengan mereka. Terima kasih ya si rayap dan si semut sang sahabat saya yang ga bisa diajak ngobrol. Tapi karena saya sayang kalian, nama kalian berdua, saya masukkan dalam blog saya ini. Haahahaha. Balik lagi ke tomat.

Temen saya, namanya Sufiana Fahmi, panggilannya pipin. Jurusan perbankan syari'ah kuliah di STEI Hamfara angkatan 2010, sama kaya saya, cuma beda jurusan aja. Kalo dia mah muka-muka bank, kalo saya, muka-muka bos, mudah2an orangnya kaga baca, haha. Pas saya dapet tomat gratisan, saya dapet rekomendasi juga dari pipin. Kata dia, lebih enak kalo makan tomat itu dicampur sama susu. Belom pernah? silahkan coba, dijamin enak banget deh bagi lidah yang cocok. Karena kebetulan si pipin ini punya stok susu dancow bubuk putih yang masih ada, mintalah saya kepada dia. Cara buatnya gampang koq. 
  1. Tomat yang udah kamu beli maupun kamu dapet yang gratisan dicuci dulu sampe bersih.
  2. Potong kecil-kecil tomat yang tadi kamu cuci, masukin kedalam gelas yang bersih.
  3. Kasih gula sedikit, jangan banyak-banyak, entar dia malah kemanisan.
  4. Tambahin susu yang kamu punya, minta sama orang juga boleh, bisa bubuk ataupun cair, boleh warna ato transparan, semua tergantung selera kamu dah, jangan banyak-banyak dikit aja.
  5. Tuang air putih dikit, terus aduk-aduk adonan yang didalem gelas tadi, sambil di ancurin si tomat tadi, jangan merasa kasian sama dia, karena dia ga akan merasakan kesakitan.
  6. Terus selesai deh, cobain dikit-dikit, kalo ga enak kasihin aja sama temen kamu, karena resep ini ga cocok disemua lidah manusia.
Selamat mencoba. ^__^

Selain resep ala ibu pipin diatas tadi, saya kasih bocoran nih buat para wanita dan pria yang peduli ama kesehatan. Manfaat tomat itu antara lain :

  • Membantu menurunkan resiko gangguan jantung. 
  • Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan. 
  • Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan endometrium. Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related macular degeneration). Mengurangi resiko radang usus buntu. 
  • Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan buang air besar. Menghilangkan jerawat. 
  • Mengobati diare.
  •  Meningkatkan jumlah sperma pada pria. 
  • Memulihkan fungsi lever. 
  • Mengatasi kegemukan. 
Nggak tau kan? sama kaya saya. Kalo ga nanya mbah gugel dulu, mana tau saya kalo manfaatnya begian. Ternyata buah-buah dan sayur-sayuran disekitar kita sangat begitu mempesona, dengan sejuta manfaat yang dimilikinya. Kadang kita malah terlalu sering mengabaikan mereka, kita lebih memilih fast food untuk menjadi daftar makanan favorit kita dibanding mereka para buah dan sayuran yang tidak bersalah itu. Tak jarang memang, anak-anak kecil sekarang udah pada kena diabetes militus, obesitas, gangguan kolesterol, dan sebagainya. Kalo bukan kita yang merawat tubuh kita, siapa lagi? 

23.16
kesana-kemari mencari sinyal m3 yang putus-putus

16 Mei 2012

Lady Gaga Nekad, Polisi Bertindak


JAKARTA (VoA-Islam) – Jauh-jauh hari, Polda Metro Jaya telah memberikan warning kepada pihak penyelenggara agar membatalkan konser Lady Gaga. Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/5/2012) lalu, menegaskan, bahwa pihak kepolisian tidak merekomendasikan Lady Gaga untuk menggelar konser di Jakarta. Alasannya, Lady Gaga seringkali berpakaian dan bergaya erotis, mengumbar aurat, dan penyuka sesama jenis. "Tidak sesuai dengan ajaran budaya kita, tidak mendidik. Saya dengar juga tiketnya sudah habis," kata Rikwanto.
Rikwanto mengatakan, polisi tidak mempunyai kewajiban memberitahu bahwa acara tersebut tidak diizinkan. “Polda tidak merekomendasikan konser Lady Gaga karena pihak panitia tidak mengajukan izin keramaian," ujarnya.

Keputusan tersebut berdasarkan masukan dari Ketua MUI, Ketua Fraksi PPP di DPR, dan berbagai ormas untuk tidak mengizinkan Lady Gaga mengadakan konser. Seperti diketahui, dua puluh hari lagi, Ahad, 3 Juni 2012 nanti, konser Lady Gaga direncanakan akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Sikap aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya yang menolak memberikan izin pelaksanaan konser penyanyi dunia Lady Gaga disambut baik oleh aktivis dakwah dan kebanyakan masyarakat Indonesia yang religius. Ucapan terima kasih dan rasa syukur dari kalangan masyarakat begitu besar, walaupun pihak panitia dikabarkan sudah menjual habis tiket konser.

Jika Polda Metro Jaya tidak merekomendasikan, maka Mabes Polri, seperti dikatakan Kabagpenum Divhumas Kombes Pol Boy Rafli Amar, besar kemungkinan tidak akan memberikan izin.

PKS Tolak Lady Gaga

Sebelumnya, Forum Umat Islam (FUI) bersama Tim Pengacara Muslim (TPM) mendatangi Mabes Polri seraya meminta agar pihak Mabes membatalkan konser tersebut. Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath memberi bocoran kepada wartawan, bahwa seorang petinggi Divhumas Mabes Polri menolak memberi izin kepada promotor konser Lady Gaga yang datang ke Mabes.

“Pihak promotor konser Lady Gaga sudah datang ke Mabes Polri untuk mengajukan izin konser dan pihak kami sudah menolak dan membatalkannya,” kata Al Khaththath menirukan salah seorang petinggi Divhumas Mabes Polri yang menemuinya pada Jumat siang (11/5/2012).

Sikap polisi untuk tidak mengizinkan konser Lady Gaga mendapat dukungan dari beberapa anggota DPR, diantaranya adalah anggota Komisi VIII Hj Herlini Amran, MA. Menurut Herlini yang juga kader PKS, Gerakan-gerakan masyarakat untuk menolak kehadiran Lady Gaga adalah hal yang wajar. Adapun keputusan aparat keamanan yang menolak memberi izin tentu untuk menjaga stabilitas keamanan.
“Keputusan Polisi itu,  tentu sudah didasarkan pertimbangan yang matang. Sebagai penanggung jawab keamanan Polisi paling tahu kondisi lapangan. Baguslah kalau begitu. Kita dukung Mabes Polri. Kita tahu kan siapa Lady Gaga dan bagaimana track recordnya,” katanya.

Pendapat sama disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf. "Saya nggak setuju kalau dia (Lady Gaga) konser di sini," ungkapnya di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (14/5). Alasan penolakan Dede terhadap Lady Gaga karena alasan kesopanan. Menurut Dede, Lady Gaga yang terkenal nyeleneh dalam berpakaian, sangat tidak cocok tampil di Indonesia.

Lady-nya Gaga, Lirik-nya Gagap



I'm in love with Judas, Judas

When he comes to me, I am ready
I'll wash his feet with my hair if he needs
Forgive him when his tongue lies through his brain
Even after three times, he betrays me

I couldn't love a man so purely
Even prophets forgave his crooked way
I've learned love is like a brick you can
Build a house or sink a dead body
I'll bring him down, bring him down, down
A king with no crown, king with no crown

In the most Biblical sense,
I am beyond repentance
Fame hooker, prostitute wench, vomits her mind
But in the cultural sense
I just speak in future tense
Judas kiss me if offenced,
Or wear an ear condom next time

I wanna love you,
But something's pulling me away from you
Jesus is my virtue,
And Judas is the demon I cling to
I cling to

Demikian penggalan lirik lagu Lady Gaga yang berjudul “Judas”. Kabarnya, lirik lagu itu mengundang kontroversi, terutama di kalangan umat Kristiani (Protestan maupun Katolik).
Single terbaru Lady Gaga dari album "Born This Way" telah resmi dirilis.  Single tersebut berjudul "Judas". Melihat judul itu, umat Kriten langsung curiga kalau-kalau judul lagu ini memiliki kaitan dengan agama tertentu. Ternyata dugaan itu tidak meleset. Setelah mendengar lagunya, semakin yakin bahwa lagu ini mengandung unsur keagamaan. Apalagi di salah satu bait lagu ini, sempat terdengar nama "Jesus"disebut. Tak lama kemudian, saat membaca kicauan Gaga di Twitter tentang video klip "Judas", ia akan memerankan Maria Magdalena. Tak ayal lagi, lagu dan video ini pasti menuai kontroversi.

Dalam lirik lagu "Judas", jelas sekali bahwa Gaga sedang jatuh dengan seseorang bernama Judas. Lalu, siapakah gerangan Judas itu? Ada yang mengira Judas itu adalah Yesus. Tapi, itu salah. Judas itu bukan Yesus, melainkan salah satu murid Yesus Kristus, yang dikenal sebagai Yudas Iskariot. Lalu, mengapa Judas begitu "istimewa" hingga dijadikan lagu oleh Gaga?

Bila meng-googling kata "Judas" dan frase "Siapa Judas", "Siapa Judas Lagu Lady Gaga". Fakta menarik menunjukkan, Kristen dan Islam memiliki pandangan atau versi yang berbeda terkait siapa Judas sebenarnya. Ada dua versi "Siapa Judas" sebenarnya.

Siapa Judas
Menurut Mbah Google, Judas Iscariot (Indonesia: Yudas Iskariot, Ibrani: יהודה איש־קריות‎) adalah salah satu dari 12 murid Yesus. Bagi umat Kristiani, Yudas adalah manusia terhina yang pernah terlahir ke dunia ini, pasalnya, ia telah mengkhianati Yesus hanya demi tiga puluh uang perak. Dengan imbalan uang tersebut, Yudas memberitahukan persembunyian Yesus dan harus menunjukkan orang yang bernama Yesus.
Seperti yang dilansir Wikipedia, ada beberapa penjelasan mengapa Judas mengkhianati Jesus. Penjelasanya adalah, Judas mengkhianati Yesus demi 30 keping perak (Matthew 26: 14-16). Salah satu kelemahan Judas nampaknya adalah uang (John 12: 4-6). Ada juga kemungkinan bahwa Judas menduga Yesus akan menggulingkan penguasaan Romawi di Israel. Dalam pandangan ini, Judas adalah seorang murid yang kecewa. Ia mengkhianati Yesus bukan semata karena ia menyukai uang, tetapi karena ia mencintai negaranya dan berpikir bahwa Yesus menjatuhkan negaranya.

Menurut Luke 22:3-6 dan John 13:27, setan merasuki dirinya dan memintanya untuk melakukan itu. Yesus menduga ( John 6:64, Matthew 26:25) dan membiarkan pengkhianatan Judas (John 13:27-28). Penjelasan mengapa Yesus membiarkan pengkhianatan itu adalah karena ini akan mengizinkan rencana Tuhan terpenuhi. Pada April 2006. manuskrip papirus Koptik berjudul Gospel of Judas dari 200 AD diterjemahkan. Manuskrip ini merujuk bahwa Yesus yang meminta Judas untuk mengkhianatinya, walaupun sejumlah ahli mempertanyakan terjemahan tersebut.

Berbeda dengan keyakinan umat Kristiani yang menyebut Judas (salah satu murid Yesus) sebagai pengkhianat, Al Quran menyatakan bahwa para hawariyyin (murid-murid Yesus) adalah orang-orang soleh, taat, dan setia, tidak satu ayat pun yang menyatakan baik secara eksplisit maupun implisit, bahwa salah seorang hawariyyin telah menjadi pengkhianat.

Yudas Iskariot diyakini sebagai seorang yang terbesar/termulia dari antara keduabelas murid-murid Yesus. Yudas sengaja diserupakan dengan Yesus, ketika orang-orang yang akan menangkap Yesus terjatuh ke tanah, sehingga tidak menyaksikan proses penyerupaan Yudas ke Yesus. Oleh karena itu, mereka menyangka bahwa orang yang mereka tangkap adalah Yesus Kristus, padahal sesungguhnya adalah Yudas Iskariot yang telah diserupakan dengan Yesus. Lebih lanjut, disebutkan bahwa orang yang ditangkap, diadili, dan disalib bukan Yesus, melainkan Yudas.

Menuai Protes Kelompok Agama
Sudah diduga, lagu Judas yang dinyanyikan Lady Gaga ini pada akhirnya menuai kontroversi dan dikecam pemuka agama Kristen dan Katolik. Seperti yang diwartakan The Hollywood Reporter berikut:
"She is trying to rip off Christian idolatry to shore up her talentless, mundane and boring performances," says the president of the Catholic League.
Lagu saja sudah membuahkan kontroversi, apalagi video klipnya yang pasti bakal makin membuat gusar. Dikabarkan, Lady Gaga akan memainkan peran sebagai Maria Magdalena di video klip "Judas" kelak. Baru-baru ini lewat situs mikroblogging Twitter, Gaga mengumumkan pemutaran perdana video klipnya itu pada 5 Mei 2011.

Apa yang dilakukan Lady Gaga saat ini sudah out-of-controldan semakin mengarah pada mind-controlling. Artis yang kerap menyebut dirinya Mother Monster ini tak segan-segan mencampuradukkan simbol-simbol sakral keagamaan dalam karya-karyanya. Lihat saja aksi Gaga sebagai biarawati di video klip "Alejandro" yang dianggap melecehkan agama tertentu.

Lady Gaga di album "The Fame" sebetulnya lebih banyak mengeksplorasi lagu-lagu tentang ketenaran, kekayaan, dan budaya pop. Semakin ke sini, tema yang diambil gaga semakin 'hitam'. Di album "The Fame Monster" lagu-lagu Gaga bertemakan monster, vampir, dan kematian. Selanjutnya, di album terbarunya, "Born This Way", Lady Gaga seperti ingin mendirikan sekte kepercayaan tersendiri dengan lagu-lagu berbau kepercayaan dan agama. Bahkan sudah mengarah ke pemujaan setan. (Desastian/Dbs)

The First Gay President

WASHINGTON,— MajalahNewsweek "merayakan" dukungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama terhadap pernikahan sesama jenis pekan lalu dalam sampul edisinya yang terbit pada Minggu (13/5/2012). Sampul majalah itu menampilkan Obama dengan "halo" (lingkaran cahaya) berwarna pelangi. Judul besar pada sampul itu adalah "The First Gay President", yang artikelnya ditulis oleh Andrew Sullivan, seorang penulis Newsweek yang secara terbuka menyatakan dirinya seorang gay. 

Dalam artikel itu, Sullivan mengatakan, pengumuman Obama itu sudah dipersiapkan selama bertahun-tahun. Sullivan juga menulis bahwa Obama memiliki banyak persamaan dengan komunitas gay. "Dia harus menemukan identitas hitamnya, kemudian melakukan rekonsiliasi dengan keluarganya yang berkulit hitam, sama seperti kaum gay yang menemukan identitas homoseksual mereka, kemudian menyatukannya kembali dengan keluarganya yang heteroseksual," tulis Sullivan. 

Menyusul dukungan Obama terhadap pernikahan gay, Sullivan menuls tentang pentingnya pengumuman Obama itu. "Hari ini Obama melakukan hal yang melebihi langkah logis. Dia menanggalkan rasa takut," tulisnya. "Dia jelas siap membiarkan keping-keping politik jatuh. Karena itulah kita memilihnya. Itulah perubahan yang kita percaya." 

Seperti diketahui, dalam kampanyenya pada 2008, Obama mengusung slogan "Change We Believe In". Sejak pernyataan kontroversial Obama tentang pernikahan gay itu, dunia media penasaran dengan bagaimana Pemimpin Redaksi Newsweek Tina Brown menyambutnya. The New Republic, sebuah majalah politik, budaya, dan seni, bahkan menampilkan beberapa "saran" untuk sampul pilihanNewsweek. Melalui Twitter, Brown, yang juga memimpin laman berita The Daily Beast, menyatakan, "Obama berhak mendapatkan setiap pita dalam 'halo' pelangi ini." Majalah lain yang menyambut pernyataan Obama itu antara lain The New Yorker. Edisi depan majalah itu akan bergambar sampul Gedung Putih dengan tiang bercat warna pelangi.

Jadi DPR = Ajang Cari Nafkah

Selama ini lingkaran setan hubungan kekuasaan dan kekayaan dipercaya banyak terjadi di dalam sistem politik demokrasi. Lingkaran dimana uang dipakai untuk mendapatkan kekuasaan dan kekuasaan digunakan untuk mengeruk uang (money to power, power to money). Suatu anggapan yang sudah berkembang di tengah masyarakat. Hal ini kemudian yang diperkuat oleh hasil penelitian wakil ketua DPR Pramono Anung untuk menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Padjadjaran Bandung. Dari penelitian itu didapat kesimpulan bahwa DPR memang banyak dihuni para pekerja yang sekadar mencari nafkah, bukan tempat para idealis memperjuangkan kepentingan rakyat. Penelitian dengan tema motivasi menjadi anggota dewan itu hasilnya menunjukkan bahwa motivasi terbesar seseorang masuk ke DPR ialah faktor ekonomi. Hasil penelitian itu membuat kita kian paham mengapa anggota DPR rajin membuat kebijakan yang langsung menambah pundi-pundi mereka. Selain mendapat honorarium tetap sebagai wakil rakyat, mereka menerima pula tunjangan komunikasi, transportasi, listrik, beras, dan aneka tunjangan lainnya. Mereka membangun kompleks perumahan DPR dengan biaya ratusan miliar rupiah. 

Akan tetapi, rumah tersebut tidak dihuni. Sebagai gantinya mereka malah minta uang akomodasi. Meski dikecam, mereka tetap saja pelesiran ke luar negeri dengan kemasan studi banding. Di mancanegara mereka berbelanja. Mereka pun tetap malas mengikuti rapat. Sering rapat dimulai terlambat, bahkan ditunda-tunda, karena tidak memenuhi kuorum. Begitulah, DPR berubah menjadi tempat orang-orang malas yang mencari nafkah, bahkan menjadi kaya dengan bergelimang tunjangan dan kemudahan. (lihat). Diluar fakta yang terungkap dalam penelitian itu, sebenarnya ada fakta lain yang secara luas dipercaya oleh masyarakat terjadi di pentas politik. Yaitu bahwa para wakil rakyat bukan hanya memperkaya diri sendiri tetapi juga harus mengembalikan modal yang di dapat dari para pemodal dan koleganya untuk biaya politik pencalonannya. Jika tidak secara langsung maka dengan menjadi broker untuk bisa memberikan proyek-proyek kepada para pemodal. Jika perlu dibuat peraturan perundang-undangan yang memuluskan semua itu dan menjadikannya legal. 

Kasus mafia anggaran, kasus korupsi di Depnakertrans yang juga melibatkan orang-orang DPR, kasus wisma atlit, kasus Hambalang, dan sebagainya hanya sebagian fakta yang menegaskan hal itu. Kenapa semua itu terjadi? Jawabannya adalah bahwa semua itu merupakan akibat logis dari penerapan sistem kapitalisme dengan politik demokrasinya. Kapitalisme mengajarkan asas manfaat sebagai pondasinya dan keuntungan materi sebagai tolok ukurnya. Kapitalisme mengajarkan bahwa segala upaya dan pengorbanan manusia itu harus bisa mendatangkan keuntungan materi. Kapitalisme mendorong setiap orang menghitung apa saja yang dilakukannya dalam konteks untung rugi materi. Dalam kamus kapitalisme tidak dikenal yang namanya pengorbanan. Sebab yang ada adalah investasi. Berapa yang dikeluarkan dan berapa yang didapat sebagai imbalannya atau berapa yang harus diperoleh untuk mengembalikan modal atau biaya yang dikeluarkan disertai sekian persen keuntungan. Dalam pentas politik, doktrin-doktrin itu diwadahi dalam sistem politik demokrasi. Sistem ini bertumpu pada sistem perwakilan dimana “wakil-wakil rakyat” dipilih secara periodik oleh masxarakat, disamping penguasa yang juga dipilih langsung oleh masyarakat secara periodik yang sama. Sistem politik demokrasi ini sarat modal. 

Mengingat untuk pencalonan dan proses pemilihan diperlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya itu bisa berasal dari kantong sendiri atau kebanyakan dari sponsor yaitu para pemodal. Karena itu dengan doktrin kapitalisme diatas, ketika seorang wakil berhasil terpilih, hal pertama yang menjadi fokus dia adalah bagaimana mengembalikan modal yang dikeluarkan dan berikutnya mengumpulkan modal untuk proses periode berikutnya. Disamping bagaimana mengembalikan biaya kepada sponsor tentu ditambah keuntungan. Keuntungan yang rasional minimal adalah sesuai dengan tingkat bunga yang diberikan oleh perbankan seandainya modal tadi misalnya didepositokan. Karena itu terjadilah lingkaran setan uang dan kekuasaan. Uang digunakan untuk meraih kekuasaan dan kekuasaan yang diperoleh digunakan untuk mengumpulkan uang dan berikutnya uang yang dikumpulkan itu untuk meraih kekuasaan dan begitu seterusnya. Fenomena yang diungkap oleh penelitian Pramono Anung itu memang menjadi tabiat dan cacat bawaan demokrasi. Karena sudah merupakan konsekuensi logis dari sistem politik demokrasi yang sarat modal. Sehingga selama sistem politiknya masih sama, maka fenomena itu akan tetap ada. Fenomena itu hanya akan bisa dihilangkan kalau sistem politiknya diubah secara total menjadi sistem politik yang berpijak pada politik ri’ayah dan tidak sarat biaya. Sistem politik yang seperti itu hanya sistem politik Islam. Karenanya untuk menghilangkan fenomena itu hanya bisa dengan penerapan sistem poltitik Islam menggantikan sistem politik demokrasi yang ada saat ini. [Yahya Abdurrahman, LS-HTI]

T.E.L.M.I

“ HTI pantas mendapat piala sebagai pengkhayal terbesar abad ini karena proyek palsunya mewujudkan Negara islam di Indonesia” Kalimat itu tertulis di kulit muka buku karya Dr.Ainur Rofiq al-Amin berjudul Membongkar Proyek Khilafah ala hizbut tahrir di Indonesia (LKis,2012) yang merupakan ringkasan dari di sertasi S-3-nya di IAIN Sunan Ampel,Surabaya. Dalam menuduh HT(I) sebagai pemimpin atau penghayal dan menyebut dengan kalimat nyinyir seperti tertulis di atas. Ainur Rofiq tidak sendiri. Berapa orang lagi yang mengaku sebagai peneliti (tetapi tidak teliti) dan intelektual muslim (tapi lebih mirip sebagai provokator dan anggota kaum pendeki) yang juga kerap menyebut HT(I) dengan kalimat-kalimat yang tidak sepantasnya di ucapkan kepada sesama kaum muslim. Ini tentu sikap yang aneh. 

Orang kafir saja, misalnya mereka yang tergabung dalam NIC ( National Intelligence Council), tidak mengatakan begitu. NIC alih-alih menyebut HT(I) atau siapa saja yang memperjangkan tegaknya kembali Khilafah sebagai penghayal, lalu menyeut dengan kata-kata nyinyir, mereka justru sibuk menggerakkan energi dan segenap kemampuannya untuk melakukan riset mendalam guna menilai sejauh mana possibilitas ( kemungkinan) berdirinya kembali khilafah itu benar-benar akan terjadi. Hasil riset itu kemudian mereka bukukan dalam Mapping The Global Future (MGF), yang di terbitkan pada Desember 2004. Dalam riset itu, intinya NIC memperkirakan ada 4 skenario global yang akan terjadi pada tahun 2020. Pertama. di sebut Dunia Davos (Davos World) memberikan gambaran tentang bagaimana kekuatan ekonomi pada 15 tahun ke depan dapat membentuk proses globalisasi yang lebih memberikan wajah non-barat. Dalam skenario ini, raksasa Asia-Cina dan India- serta Negara palinf berkembang lain menggeser ekonomi “Barat”, melalui penguasaan ekonomi domestic dan penguasaan teknologi. Kedua: di sebut pax Amerikana. Dalam skenario ini di gambarkan bagaimana Dominasi AS dapat terus bertahan menghadapi perubahan radikal dan landskap politik global. Washington tetap menjadi pusat dari poros politik Internasional. Ketiga: A New Chaliplate. dalam skenario ini di gambarkan bagaimana identitas global yang di dorong oleh gerakan islam radikal bias muncul. 

Sebuah khillafah baru di proklamasikan dan berhasil merebut kembali wilayah-wilayah seperti Timur Tengah, sebagian Afrika dan Asia yang memang telah menjadi bagian dari khilafah masa lalu. Khilafah juga tumbuh menjadi lawan dari ideology yang ada. Keempat: di sebut The Cicle Of Fear. Skenario ini menggambarkan tentang kekhawatiran bila proliferasi (pengayaan) WMD (Weapon mass Destruction atau senjata pemusnah masal) terus meningkat. The Cicle Of Fear terjaadi karena perlombaan WMD terus terjadi dan WMD melalui dealer, jatuh ke tangan pihak-pihak yang di sebut sebagai teroris. Robert L Hutching, Chairman dari National Intelligence Council (NIC), dalam pengantar dokumen itu mengatakan bahwa pembuatan Mapping The Global Future (MGF) bertujuan untuk membuka pikiran (opend mind) untuk segala kemungkinan (possibilities) yang bakal terjadi setelah mengamati kecenderungan - kecenderungan global (global trends). Dengan begitu AS siap untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin terjadi pada masa depan. MGF dibuat dengan bersumber pada dua bahan utama, yakni global trends 2010 dan global trends 2015 . di tambah dengan diskusi denga banyak ahli pemerintahan dan non-pemerintahan. Global trends 2010 di buat pada 1997 dari serangkaian konferensi yang di selenggarakan di Washington DC yang di ikuti oleh sejumlah akademis dan pengusaha serta sejumlah pakar intellijen. 

Global trends 2015 merupakan studi yang mengidentifikasi 7 perubahan global penting, yakni demografi, lingkungan dan sumber daya alam, sains dan teknologi, ekonomi global dan globalisasi, tata kelola nasional dan internasional, konflik-konflik masa depan dan peran AS. Studi ini di susun pada tahun 2000 dengan melibatkan ribuan orang. Bagian awal di dasarkan pada hasil diskusi antara NIC dan para ahli non pemerintah AS. Kemudian hasilnya di diskusikan bersama para ahli dari seluruh dunia dalam serangkaian konferensi regional di 5 benua guna benar-benar mendapat perspektif tentang apa yang bakal terjadi pada 15 tahun ke depan. Kemudian pembahasan di fokuskan pada kecenderungan-kecenderungan kunci (key-global trends) yang bakal berpengaruh di region tersebut. Diskusi juga di selenggarakan secara on line melalui website yang telah di siapkan. Diantara kepastian yang di catat oleh riset ini adalah kemunculan potensi kekuatan politik islam serta tetap bertahannya AS sebagai kekuatan ekonomi, politik dan ekonomi paling besar di dunia dan menguatkan kekuatan non Negara. Riset juga mencatat berbagai ketidakpastian, yakni apakah Negara lain menantang AS secara terbuka, juga sejauh mana kesediaan Negara-negara untuk mengakomodasi kekuatan-kekuatan non Negara itu. 

Adapun yang di anggap memunculkan ke tidak pastian adalah dampak dari semangat religious (islam) untuk penyatuan Negara-negara, termasuk munculnya ideology jihad. Dalam kesimpulannya, NIC memperkirakan bahwa AS tetaplah akan menjadi kekuatan dominan yang bakal turut membentuk dunia pada masa mendatang. Namun ,NIC juga memperhitungkan pengaruh Cina dan India sebagai kekuatan baru. Bila abad 20 adalah abad AS, maka abad 21 menurut mereka adalh milik Asia, khususnya Cina dan India. Kedua Negara itu memiliki jumlah penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan ekonomi yang sangat menanjak. Di luar itu, secara khusus NIC memperkirakan bahwa islam politik akan memberikan dampak global yang makin signifikan menjelang tahun 2020. Karena itu, NIC menyebut islam politik akan menjadi kekuatan utama. Bila benar khilafah adalah ide khayal, mengapa dalam riset berskala dunia dengan melibatkan para ahli seluruh dunia, NIC justru memperkirakan bakal berdirinya khilafah sebagai salah satu skenario global pada tahun 2020? Ingat, dalam memperkirakan itu,NIC mendasarkan diri pada data dan analisis empiric dari kecenderungan-kecenderungan global, termasuk di dunia muslim. 

Artinya, kesimpulan itu sepenuhnya berdasar pada rasionalitas belaka. Tanpa di bumbuhi dengan keyakinan dan akidah karena mereka memang tidak mempercayai hal itu. Karena itu, bagaimana bisa HT(I) dan banyak kelompok islam lain yang tengah berjuang bagi tegaknya khilafah di sebut sebagai pengkhayal? Sebaliknya , bila NIC- yang tidak mengenal dalil-dalil dalam al-Quran maupun hadis, juga tentu tidak percaya kepada janji Allah serta busyra Rasulullah saw. -berfikir sangat rasional , futuristic dan antisipatif tentang bakal berdirinya khilafah, maka kiranya tepat orang-orang seperti Ainur Rofiq dan siapa saja yang meragukan bakal berdirinya khilafah di sebut orang-orang ‘telmi'’ (telat mikir). [Ustd.Ismail Yusanto/Globalmuslim.web.id]

Irshad Manji: Kebebasan Akademik dan “Salam Pantat”


Oleh: Dr. Adian Husaini

ACARA diskusi Irshad Manji, yang bertema “Agama, Kebebasan, dan Keberanian Moral”, di Kampus Universitas Gajah Mada (UGM), 9 Mei 2012 dibatalkan pimpinan Universitas.  Situs www.merdeka.com (9/5/2012) memberitakan bahwa dalam akun twiternya, Irshad Manji menyebut, Rektor UGM-lah yang membatalkan diskusi yang diselenggarakan diCenter  for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) pasca sarjana UGM tersebut. [baca juga: Acara Irshad Manji di Yogyakarta Berantakan]

Berbagai pihak kemudian menyesalkan dan memberikan kecaman terhadap keputusan pembatalan diskusi Irshad Manji tersebut. Direktur  CRCS, Dr. Zainal Abidin Bagir, seperti dikutip situs yang sama menyatakan, “Terlalu cepat tunduk pada ancaman berarti hidup dalam dan menghidupi atmosfer  kekerasan itu. Apakah kita (UGM) sudah hidup dan bernafas dari menghirup udara di atmosfer itu?”

Situs http://indonesiabuku.com, (10/5/2012) menulis judul berita “Rektor UGM Tolak Pemikiran Irshad Manji”.  Dikabarkan, ada pihak sangat kecewa karena Rektor UGM, Prof. Ir. Soedjarwadi, M.Eng., Ph.D. telah membunuh demokrasi.  Beberapa media melaporkan pernyataan M. Syafii Maarif yang meminta diskusi bersama Irshad Manji harus tetap diadakan.  “Saya rasa kampus harus tetap bebas dan punya nyali. Kenapa kampus harus takut dengan ancaman?” kata Syafii, Rabu (9/5/2012), seperti dikutip metrotvnews.com.
Situs mediaindonesia.com (9/5/2012) bahkan menulis berita dengan judul “Pelarangan Irshad Manji Buktikan Tipisnya Toleransi Perbedaan”.  Dikutip pernyataan Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos yang menyatakan,  bahwa pelarangan terhadap Irshad Manji menunjukkan semakin menipisnya toleransi di tengah masyarakat. “Amat disayangkan, kalau perguruan tinggi membatalkan kegiatan akademik, semacam diskusi,” kata Bonar.
*****

Sebenarnya,  bicara soal kebebasan dalam bidang apa pun kita tentu sepakat, bahwa  di setiap kampus, dan di komunitas atau lembaga mana pun, pasti diterapkan “ kebebasan” secara terbatas.  Kebebasan selalu dibatasi dengan hukum  formal atau norma-norma tertentu yang hidup di tengah masyarakat, yang biasanya tidak tertulis.  Meskipun tidak tertulis, seorang mahasiswa biasanya tidak berani memanggil dosennya dengan nama si dosen saja. Padahal, tidak ada larangan untuk itu.
Seorang anak bebas bicara pada orangtuanya. Tapi, pada umumnya,  seorang anak tidak akan bertanya kepada ayahnya, “Maaf,  Ayah, bisakah saya mendapatkan bukti ilmiah, yang empiris dan rasional, bahwa saya anak Ayah?”

Soal “kebebasan akademik”  di dalam kampus, sudah diatur dalam pasal 22,  UU Sisdiknas, UU No. 20/2003: “Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan  ilmu pengetahuan pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik secara otonomi keilmuan.”
Jadi, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar, seharusnya berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam konteks inilah kita bisa menilai, apakah tepat  mengundang seorang Irshad Manji ke lembaga keislaman dan Perguruan Tinggi.  Tentu akan  muncul berbagai pendapat, yang bisa jadi saling berlawanan, tergantung ‘pandangan alam’ (worldview) si pengamat masalah.

Seorang sekular-liberal  yang telah melepaskan diri dari nilai-nilai Ketuhanan dan keakhiratan, tentu sangat berkepentingan dengan  promosi Irshad Manji. Apalagi, dia orang berkewarganegaraan Barat (Kanada), menulis dalam bahasa Inggris, yang biasanya bagi sebagian orang  “bermental jajahan”  dianggap simbol kehebatan sebuah peradaban. Apalagi, Irshad Manji mempromosikan pola pikir liberal terhadap al-Quran dan ajaran-ajaran Islam lainnya.

Terlebih lagi, dia sangat berani menyatakan diri sebagai MUSLIMAH LESBIAN. Bagi kaum liberal, ini komoditas yang menarik! Belum lagi, dukungan media Barat dan lembaga-lembaga keuangan tertentu di Barat terhadap aktivitas dan gagasan si Manji. Maka, lengkaplah sudah unsur-unsur  yang membuat Irshad Manji patut dibanggakan sebagai “seorang liberal yang sempurna”.

Bagi kaum liberal, yang terpenting adalah kebebasan.  Tentu, selama kebebasan itu tidak menyinggung kepentingan dan kelemahan mereka. Sebab, biasanya, kaum liberal juga tidak akan suka jika unsur-unsur kelemahan dirinya dicerca.  Dan itu manusiawi, sehingga dalam KUHP pun diatur soal pasal pencemaran nama baik.

Seorang liberal yang mulutnya terlalu lebar, mungkin tak akan suka jika dipanggil dengan kekurangan fisik pada mulutnya.  Di sini, manusia menjadi tidak bebas!
Konon, ada sebuah klub nudis (telanjang), yang dibentuk dengan alasan ingin bebas dari segala peraturan, terutama dalam soal pakaian. Mereka benar-benar ingin bebas dari segala macam peraturan. Uniknya, dalam klub mereka, dibuatlah peraturan: siapa pun yang bergabung dengan mereka, maka harus telanjang!

*****

Bagi seorang Muslim yang memegang teguh aqidah dan worldview Islam, sejak awal sudah memegang teguh pemahaman, bahwa kebebasan dalam Islam bukanlah kebebasan melakukan tindakan apa saja termasuk bicara apa saja.  Bahkan, di dalam kitab-kitab Tauhid untuk sekolah dasar, sudah diajarkan “hukum  riddah”,  yang salah satu bentuknya: seorang bisa rusak keislamannya, karena ia mengucapkan kata-kata buruk  yang merusak keimanannya.  Bertindak pun tidak bebas. Bahkan, berprasangka saja ada aturannya; alias tidak bebas! Kita dilarang untuk berprasangka buruk dalam hal-hal tertentu.
Karena itu, Muslim punya kebebasan hanya untuk memilih yang baik (khayr).  Muslim tidak bebas memilih yang jahat.  Muslim tidak bebas untuk berzina, korupsi, menyuap, apalagi berpraktik homo dan lesbi.  Bahkan, Muslim dilarang menyakiti dan membunuh dirinya sendiri, dengan alasan tubuhnya adalah miliknya secara mutlak. Muslim pun tidak bebas mengatur hartanya, tanpa berpedoman pada aturan Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Karena itulah, seorang Muslim yang memahami dan memegang teguh worldview Islam, tidak mungkin berpikiran bebas, tanpa batas-batas yang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. Itulah makna dari syahadat yang diucapkannya: “Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”  Sangat aneh, jika orang mengaku Muslim, membaca dua kalimah syahadat,  tetapi menolak untuk tundak pada ketentuan Allah dan Rasul-Nya.
Irshad Manji: Salam Pantat!

Dalam kerangka worldview Islam,  sangat mudah bagi seorang Muslim untuk memahami dan mendudukkan  kasus Irshad Manji.   Irshad Manji adalah lesbi, dan dia begitu bangga dalam mempromosikan kelesbiannya. Manji juga sangat bersahabat bahkan menyokong pandangan dan sikap Salman Rushdie, seorang yang sangat biadab dalam melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Dengan logika sederhana sekali, kita bisa mengatakan, bahwa mengundang seorang lesbi seperti Irshad Manji untuk berbicara di Kampus adalah sangat tidak patut dan tidak cerdas. Kecuali, jika Manji berceramah di komunitas lesbian dan komplek lokalisasi pelacuran. Mengapa? Di dalam Islam, orang yang melakukan dosa, tapi mengakui perbuatannya dosa, masih jauh lebih baik baik daripada seorang yang menghalalkan apalagi bangga dengan perbuatan dosa.

Seorang pelacur atau koruptor masih terbuka pintu taubat baginya, jika dia sadar, bahwa yang dia kejakan adalah salah, dan dia mau bertobat secara sungguh-sungguh. Tapi, ini akan berbeda sama-sekali dengan pelacur atau koruptor yang malah berbangga dengan tindakannya; sebab ia telah menyenangkan atau membantu orang lain. Misalnya, kasus seorang pelacur mantan aktivis mahasiswi di Yogya yang kemudian menulis memoar berjudul: “TUHAN IZINKAN AKU MENJADI PELACUR.”

Dengan kebanggaan sebagai Lesbi, Irshad Manji sebenarnya sama posisinya dengan pezina. Bahkan, lebih dari itu, dia bangga berbuat zina. Dalam buku terbaru yang dipromosikan di Indonesia kali ini, “Allah, Liberty and Love, Suatu Keberanian Mendamaikan Iman dan Kebebasan”, dia banyak mengungkap  kebanggaannya sebagai seorang lesbi. Ia pun tak malu-malu mengatakan siapa pasangan hidupnya (entah sebagai suami atau istri). Bahkan, kata-kata yang digunakan Manji  dalam berbagai bagian buku ini sangat vulgar, jauh dari nuansa akademis.

Di buku ini, misalnya, Irshad Manji  menulis, bahwa ia mendapatkan sebuah pertanyaan dari seorang yang tak menyebutkan namanya (anonim): “Mantan-saudari se-Islam, Irshad: Apa agama pasangan lesbi Anda? Yahudi?”

Irshad Manji menjawab: “Aku bertemu pasanganku di gereja Anglikan, ketika menghadiri kebaktian sebagai bagian dari penelitianku untuk program TV baru. Terkait pertanyaanmu, aku meminta dia berterus terang mengenai agamanya. Aku menuntut kebenaran. Jawaban dia, “Panggil saja aku Shlomo.” Aku masih menyesuaikan diri.”

Ada lagi pertanyaan  seorang yang ditulis identitasnya oleh Manji sebagai “Mo”.  Orang ini bertanya: “Kami mestinya menendang pantatmu ke neraka, biar bisa merasakan  api neraka membakarmu hidup-hidup. Kau memang sepalsu neraka,  jangan muncul dengan buku-buku bodohmu tentang Islam. (Mo).
Jawab Irshad Manji:  “Biar aku luruskan, Mo. Aku ini sepalsu “neraka,” tapi pantatku harus ditendang “ke neraka”yang menurut penjelasanmu,  adalah tujuan yang “palsu”? Mau coba lagi?”

Irshad Manji tampaknya sangat menikmati pertanyaan-pertanyaan dan hujatan-hujatan kasar, sehingga memberi kesempatan padanya untuk mempertontonkan kemampuannya untuk berkata dan bersikap lebih kasar!  Berikut ini contoh lain, soal-jawab yang dimuat dalam buku yang telah didiskusikan di UIN Jakarta, Maarif Institute, AJI, dan beberapa tempat lain di Indonesia. Seorang bernama Falaha ditulis mengirimkan pertanyaan kepada Manji:

“Izinkan aku mengawali dengan mengatakan, betapa bermanfaat buku Anda sesungguhnya. Menurutku, ternyata, buku itu jauh lebih murah digunakan sebagai tisu toilet ketimbang paket tisu  toilet biasa. Tapi, aku ada keluhan: lembaran-lembarannya sedikit kasar di bagian tertentu, sementara kulitku sensitif. Lalu, terlintas ide bagus. Buku kamu akan bertambah laku kalau disertai pelembab… Tolong beritahu, kalau kau setidaknya memikirkan ide ini. Aku jamin, ini ada gunanya bagi penjualan bukumu, walau aku lebih suka metode kebersihan yang tradisional. Tentang citra kamu, tak banyak yang bisa aku katakan atau sarankan untuk perbaikan. Menyewa seorang humas mungkin ada gunanya (atau memecat yang sekarang). Sukses dan terus menulis. (Falaha).”

Terhadap pertanyaan yang dimuat sendiri dalam bukunya, Irshad Manji menjawab sebagai berikut:
“Salam pantat kasar! Mengenai masalah pencitraanku, aku bukan orang yang mengumbar kebiasaanku di kamar mandi pada dunia. Tapi aku lega (begitulah kira-kira), kalau jadwal buang air besarmu kelihatannya teratur. Dan artinya, kau mengambil bukuku secara teratur juga. “Intinya”, aku tak pernah butuh humas, selama aku memilikimu.”

Melalui berbagai bagian dalam buku ini, Irshad Manji sangat jelas mempromosikan gagasan lesbiannya. Misalnya, pandangannya tentang pemahaman terhadap kisah kaum Luth dalam al-Quran, ia menulis:  “Nah sekali lagi, patahkan keyakinan dengan ayat-ayat Al-Quran sederhana yang mendorongmu untuk tidak terlalu berlebihan dengan ayat-ayat yang tersirat. Cerita Sodom dan Gomorahkisah Nabi Luth dalam Islamtergolong tersirat (ambigu). Kau merasa yakin kalau surat ini mengenai homoseksual, tapi sebetulnya bisa saja mengangkat perkosaan pria lurus oleh pria lurus lainnya sebagai penggambaran atas kekuasaan dan kontrol. Tuhan menghukum kaum Nabi Luth karena memotong jalur perdagangan, menumpuk kekayaan, dan berlaku tidak hormat terhadap orang luar. Perkosaan antara pria bisa jadi merupakan dosa disengaja (the sin of choice) untuk menimbulkan ketakutan di kalangan pengembara. Aku tidak tahu apakah aku benar. Namun demikian, menurut Al-Quran, kaupun tidak bisa yakin apakah kau benar. Nah, kalau kau masih terobsesi untuk mengutuk homoseksual, bukankah kau justru yang mempunyai agenda gay? Dan sementara kau begitu, kau tidak menjawab pertanyaan awalku: Ada apa dengan hatimu yang sesat?

Sulit dipungkiri, membaca buku Irshad Manji yang terbaru ini, juga buku sebelumnya, memang jauh dari kesan dan bahasa akademis. Apakah ini ada kaitan dengan kondisi kejiwaan seorang lesbian yang banyak mengalami penderitaan di masa kecilnya? Wallahu A’lam. Yang jelas, seorang berinisial “SR”  menulis surat kepada Irshad Manji yang juga dimuat di dalam buku Manji sendiri:

“Halo Nona Irshad sang Lesbian Feminis Liberal. Aku seorang Muslim moderat yang berpendidikan, dan kurasa kamu ini berkhayal demi ketenaran dan ketamakan. Nah, ini judul yang bagus dan bisa kau pertimbangkan untuk buku-bukumu selanjutnya: “Bagaimana aku bisa membodohi Barat agar berpikir homoseksualitas diterima dalam Islam.” Satu lagi, “Bagaimana menjual dirimu  pada setan.”

Membaca buku Irshad Manji, juga sikap dan akhlaknya, tampaknya diperlukan pendekatan bukan hanya analisis kritis atas isi bukunya pendekatan kejiwaan!  Adalah luar biasa, bahwa Rektor UGM Prof. Ir. Soedjarwadi, M.Eng., Ph.D. berani mengambil kebijakan menghentikan diskusi Irshad Manji di CRCS-UGM.  Sang Rektor telah bertindak berani meskipun tidak  populer di mata sebagian orang untuk menjaga kehormatan kampusnya, dan juga menjaga kehormatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita berharap, dari UGM dan kampus-kampus lain akan lahir manusia-manusia yang beradab.*/Jakarta, 11 Mei 2012
Penulis Ketua Program Studi Pendidikan IslamProgram Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor). CAP hasil kerjasama antara Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah.com