JAKARTA (VoA-Islam) – Jauh-jauh hari, Polda Metro Jaya
telah memberikan warning kepada pihak
penyelenggara agar membatalkan konser Lady Gaga. Kabidhumas Polda Metro Jaya,
Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/5/2012) lalu, menegaskan,
bahwa pihak kepolisian tidak merekomendasikan Lady Gaga untuk menggelar konser
di Jakarta. Alasannya, Lady Gaga seringkali berpakaian dan bergaya erotis,
mengumbar aurat, dan penyuka sesama jenis. "Tidak sesuai dengan ajaran
budaya kita, tidak mendidik. Saya dengar juga tiketnya sudah habis," kata
Rikwanto.
Rikwanto
mengatakan, polisi tidak mempunyai kewajiban memberitahu bahwa acara tersebut
tidak diizinkan. “Polda tidak merekomendasikan konser Lady Gaga karena pihak
panitia tidak mengajukan izin keramaian," ujarnya.
Keputusan
tersebut berdasarkan masukan dari Ketua MUI, Ketua Fraksi PPP di DPR, dan
berbagai ormas untuk tidak mengizinkan Lady Gaga mengadakan konser. Seperti
diketahui, dua puluh hari lagi, Ahad, 3 Juni 2012 nanti, konser Lady Gaga
direncanakan akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sikap
aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya yang menolak memberikan izin
pelaksanaan konser penyanyi dunia Lady Gaga disambut baik oleh aktivis dakwah
dan kebanyakan masyarakat Indonesia yang religius. Ucapan terima kasih dan rasa
syukur dari kalangan masyarakat begitu besar, walaupun pihak panitia dikabarkan
sudah menjual habis tiket konser.
Jika Polda
Metro Jaya tidak merekomendasikan, maka Mabes Polri, seperti dikatakan
Kabagpenum Divhumas Kombes Pol Boy Rafli Amar, besar kemungkinan tidak akan
memberikan izin.
PKS Tolak Lady Gaga
Sebelumnya,
Forum Umat Islam (FUI) bersama Tim Pengacara Muslim (TPM) mendatangi Mabes
Polri seraya meminta agar pihak Mabes membatalkan konser tersebut. Sekjen FUI
KH Muhammad Al Khaththath memberi bocoran kepada wartawan, bahwa seorang
petinggi Divhumas Mabes Polri menolak memberi izin kepada promotor konser Lady
Gaga yang datang ke Mabes.
“Pihak
promotor konser Lady Gaga sudah datang ke Mabes Polri untuk mengajukan izin
konser dan pihak kami sudah menolak dan membatalkannya,” kata Al Khaththath
menirukan salah seorang petinggi Divhumas Mabes Polri yang menemuinya pada
Jumat siang (11/5/2012).
Sikap
polisi untuk tidak mengizinkan konser Lady Gaga mendapat dukungan dari beberapa
anggota DPR, diantaranya adalah anggota Komisi VIII Hj Herlini Amran, MA.
Menurut Herlini yang juga kader PKS, Gerakan-gerakan masyarakat untuk menolak
kehadiran Lady Gaga adalah hal yang wajar. Adapun keputusan aparat keamanan
yang menolak memberi izin tentu untuk menjaga stabilitas keamanan.
“Keputusan Polisi itu, tentu sudah didasarkan pertimbangan
yang matang. Sebagai penanggung jawab keamanan Polisi paling tahu kondisi
lapangan. Baguslah kalau begitu. Kita dukung Mabes Polri. Kita tahu kan siapa
Lady Gaga dan bagaimana track recordnya,”
katanya.
Pendapat sama disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf.
"Saya nggak setuju kalau dia (Lady Gaga) konser di sini," ungkapnya
di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (14/5). Alasan penolakan
Dede terhadap Lady Gaga karena alasan kesopanan. Menurut Dede, Lady Gaga yang
terkenal nyeleneh dalam berpakaian, sangat tidak cocok tampil di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar