• Tipe Introvert kah Saya?

    Ketika saya mampir diblog temen saya, saya nemu tulisan dia yang menuliskan tentang saya. Cuplikannya begini "Ada yang kelihatan ceriaaaaaaaaaaaaaa setiap saat. Sampek ada yang pernah nanya ke dia “mbak nggak punya masalah ya mbak? ketawa terus mbak..”  Kayaknya dia emang tipe introvert gitu, jadi bisa banget dia nyembunyiin isi hati n masalah dia" biarpun dia ga menyebutkan nama, saya bisa tahu kalo itu diri saya, karna yang dia tulis itu sama persis dengan yang saya ceritakan ke dia. Terus saya jadi penasaran, introvert itu apa sih? langsung aja saya tanya mbah gugel dan ternyata saya nemu beberapa blog yang memuat orang-orang bertipe introvert. 


    Kepribadian Introvert merupakan kepribadian manusia yang tertutup, sehingga mereka cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert adalah orang yang mengarahkan orang ke duniadalam. Orang Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri.


    Oleh karena itu rata-rata orang yang berkepribadian introvert kurang menikmati keramaian. Wajar jika orang yang interovert biasanya memilih berkarir dalam bidang yang tidak banyak bertemu dengan banyak orang seperti sekretaris, peneliti, akuntan. 

    Biasanya para introvert hanya berbicara seperlunya, kalau memang ada informasi yang ingin dia sampaikan.  dan mereka hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan. Pada kadar yang tinggi orang introvert jika ditanya akan diam terlebih dahulu memikirkan apa yang akan mereka ucapkan, setelah itu baru mereka berbicara.


    Bahasa, bagi mereka adalah alat untuk menyampaikan informasi. introvert terkesan lebih menutup diri. Bagi seorang introvert, apa “untungnya” ngobrol, basa-basi, kalau tidak ada yang ingin disampaikan? Sehingga, kalau memang tidak ada informasi, maka diam tidak apa-apa. Dua orang di satu tempat berdekatan, tanpa bicara satu sama lain, bagi mereka, itu oke-oke aja.



    Orang yang naturally introvert : sumber semangatnya/ energinya berasal dari dalam diri sendiri.  Orang introvert, tidak selalu orang yang pasif, pemurung, atau tidak bisa bergaul. Orang yang introvert bisa saja orang yang aktif, periang dan suka bersosialisasi, namun biasanya setelah sekian waktu bersosialisasi, orang introvert perlu privacy, butuh ketenangan, Bagi seorang Introvert keramaian membuat tenaga mereka cepat terkuras. Oleh karena itu biasanya mereka hanya sekali-kali berinteraksi, kemudian diam.

    Ketika sedang stress, introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang nyaman.

    Menurut Carl Gustav Jung, orang-orang introvert adalah mereka yang terampil dalam melakukan perjalanan ke “dunia dalam”, yaitu diri mereka sendiri. Mereka selalu mencoba memahami diri mereka sendiri dengan melakukan banyak perenungan dan berkontemplasi. Pada akhirnya, mereka menjadi orang yang memahami dirinya, berpendirian keras, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, dan mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya.

    Dalam hal hubungan pria dan wanita, orang Introvert cenderung lebih sulit melakukan approach, tetapi dalam hal dating mereka lebih unggul karena mereka biasanya bisa membuat suatu hubungan personal yang lebih dalam. Di sinilah keunggulan seorangintrovert. Ketika berinteraksi dengan seorang introvert arah pembicaraan akan lebih dalam, berbeda dengan ekstrovert yang lebih general. baca selengkapnya

    setelah saya baca ampe abis koq rada mirip-mirip sama saya walopun nggak semuanya. Temen saya yang suka mengamati gerak gerik orang itu menilai saya introvert koq kebetulan mirip yak, hebat betul dia, hahaha, saya jadi malu. Dan rupanya ada juga 10 mitos tentang orang introvert. Berikut ini saya copas dari blog orang :

    Mitos # 1 – introvert tidak suka bicara.
    Ini tidak benar. Introvert hanyalah tidak berbicara kecuali mereka memang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka membenci basa-basi. Tapi, jika seorang introvert sedang berbicara tentang sesuatu yang mereka minati, mereka tidak akan berhenti bicara sampai berhari-hari.
    Mitos # 2 – introvert pemalu.
    Rasa malu tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang Introvert. Introvert bukan berarti takut orang. Apa yang mereka butuhkan adalah sebuah alasan untuk berinteraksi. Mereka tidak berinteraksi demi interaksi sosial. Jika Anda ingin berbicara dengan Introvert, berbicara saja. Tidak perlu mengkhawatirkan kesopnan.
    Mitos # 3 – introvert kasar.
    Introvert sering tidak melihat alasan perlunya untuk berbasa-basi sosial. Mereka ingin semua orang menjadi riil dan jujur. Sayangnya, hal ini tidak diterima di kebanyakan situasi, sehingga introvert merasakan banyak tekanan untuk menyesuaikan diri, dan bagi mereka ini melelahkan.
    Mitos # 4 – introvert tidak menyukai orang.
    Sebaliknya, introvert sangat menghargai sedikit teman yang mereka miliki. Mereka bisa menghitung teman-teman dekat mereka dengan satu tangan. Jika Anda cukup beruntung untuk dianggap teman oleh seorang introvert, Anda mungkin telah memiliki sekutu setia seumur hidup. Sekali Anda telah mendapatkan rasa hormat mereka, keberadaan Anda sangat diterima.

    Mitos # 5 – introvert tidak suka pergi ke tempat umum.
    Omong kosong. Introvert hanya tidak ingin pergi keluar di depan umum UNTUK WAKTU YANG LAMA. Mereka juga ingin menghindari komplikasi yang terlibat dalam kegiatan publik. Mereka mengambil data dan situasi dengan sangat cepat, dan sebagai hasilnya, mereka tidak perlu berada di sana untuk waktu yang lama untuk mehamami kegiatan publik yang tengah berlangsung. Lalu mereka siap untuk pulang, mengisi ulang energi, dan memproses semua pengalamannya tadi. Faktanya, isi ulang energi adalah mutlak penting untuk introvert.
    Mitos # 6 – introvert selalu ingin sendirian.
    Introvert sangat nyaman dengan pikiran mereka sendiri. Mereka banyak berpikir. Mereka melamun. Mereka senang memiliki masalah untuk dikerjakan dan teka-teki untuk dipecahkan. Tapi mereka juga bisa merasa luar biasa kesepian jika mereka tidak memiliki siapapun untuk berbagi pencapaian mereka. Mereka menginginkan hubungan yang otentik dan tulus dengan SATU ORANG pada satu waktu.
    Mitos # 7 – introvert aneh.
    Introvert sering individualis. Mereka tidak mengikuti orang banyak. Mereka akan lebih suka dihargai karena cara-cara unik hidup mereka. Mereka berpikir berdasarkan standar diri mereka sendiri dan karena itu, mereka sering menantang kebiasaan. Mereka tidak membuat keputusan berdasarkan pada apa yang sedang populer atau trendi.

    Mitos # 8 – introvert culun terasing.
    Introvert adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke dalam, memberi perhatian lebih pada pikiran dan emosinya. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak mampu memberi perhatian pada apa yang terjadi di sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka terasa jauh lebih merangsang dan bermanfaat bagi mereka.
    Mitos # 9 – introvert tidak tahu bagaimana bersantai dan bersenang-senang.
    Introvert biasanya merasa rileks di rumah atau di alam, bukan di tempat umum yang penuh kesibukan. Introvert bukan pencari sensasi dan pecandu adrenalin. Jika ada terlalu banyak pembicaraan dan kebisingan terjadi, mereka melemah. Otak mereka terlalu sensitif terhadap neurotransmitter yang disebut Dopamine. Introvert dan ekstrovert memiliki perbedaan jalur syaraf yang dominan. Cari saja sendiri tentang perbedaan jalur syaraf ini.
    Mitos # 10 – introvert bisa memperbaiki diri dan menjadi ekstrovert.
    Sebuah dunia tanpa introvert akan menjadi dunia dengan sedikit ilmuwan, musisi, seniman, penyair, pembuat film, dokter, matematikawan, penulis, dan filsuf. Meski demikian, masih ada banyak teknik yang dapat dipelajari orang ekstrovert untuk berinteraksi dengan introvert. (Ya, aku sengaja membalik posisi introvert dan extrovert  untuk menunjukkan kepada Anda betapa biasnya masyarakat kita.) Introvert tidak bisa “memperbaiki diri” dan pantas dihormati untuk temperamen alami mereka dan juga kontribusinya bagi umat manusia. Bahkan, satu penelitian (Silverman, 1986) menunjukkan bahwa peningkatan persentase introvert di antara manusia berbanding lurus dengan IQ (rata-rata manusia).

    Sebenernya saya juga ga peduli sih sama mitos ini, cuma lagi iseng aja. Pingin membuktikan analisis temen saya mengenai diri saya. Orang tua saya aja ga pernah menyelidiki anaknya tipe introvert ato ekstrovert. Mungkin karena orang tua saya nggak tau dengan bahasa itu kali ya.. haha, saya juga nggak pernah tanya mereka sih. Apapun tipenya, mau introvert atau ekstrovert yang paling terpenting adalah berkepribadian Islam. Dan kepribadian Islam hanya bisa dilihat dalam pola pikir dan pola sikap seseorang, selebihnya analisis-analisis manusia yang hobi mendalami bidang psikologi. Kalo seseorang udah kena kepribadian Islam, apapun tipenya, dari mana asalnya, tetep aja dia selalu patuh sama hukum syara' karena dia sepenuhnya sadar, sekecil perbuatan yang dilakukan di dunia pasti akan diminta pertanggung jawaban di akhirat. So.. jadilah orang yang punya kepribadian Islam seperti Rasulullah dan para sabahat, sahabiyahnya. Insya Allah selamat dunia akhirat.

    02.06
    iseng tapi  penuh nasihat

1 komentar:

  1. alya aulia mengatakan...

    emm...spertinya saya bukan orang yang bisa diterima kembali oleh orang introvert yang terlanjur ilfil.. -_- >>> gimana dong jeng? ni salah satu permasalahan saya yang belum selesai u,u

Search