2 Apr 2012

Kampus Gue


Taraaaa.. inilah kampus gue yang sangat eksotik dan klasik, dan sangat gue cintai dan gue banggakan.
STEI (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam) Hamfara. 


Jelek ? Emang! Kampus gue emang ga sebagus kaya kampus-kampus ternama di Yogjakarta. Tapi kampus gue punya orang-orang ternama yang bahkan bisa mengalahkan pemikiriran ekonomi konvensional se-dunia. Yup, itulah STEI HAMFARA YOGYAKARTA. Dan disinilah gue menuntut ilmu. Hamfara sendiri adalah singkatan dari surat dalam al'qur'an (an-namlu ayat 40) "hadza min fadli rabbi" yang berarti "karunia dari tuhanku", Dari namanya aja udah islam banget, apalagi ilmu yang diajarkan didalamnya, jauh lebih islamis. Kampus gue cuma ngadain dua jurusan. Keuangan dan Perbankan Sya'riah sama Manajemen Syari'ah. Gue sendiri ngambil manajemen syari'ah, karna cita-cita gue itu ga mau kerja apalagi nyari pekerjaan. Gue pingin jadi pengusaha cuy, dan seorang pengusaha harus bisa memenej segala sesuatu hal. Udah banyak para tokoh ternama yang memberikan studium general dikampus gue. Mulai dari mantan menteri kelautan dan perikanan, Bapak Rohim Dahuri. Mantan menteri kehutanan, Bapak MS Kaban. Profesor dari Jepang, Prof. Hassan Ko Nakata. Dan yang baru kemarin datang dari Sudan, yaitu Dr. Ahmad Hazem. Oh iya, biarpun tampilannya kaya gitu, pernah juga loh didatangi group nasyid DEBU. Ini dia fotonya.



Kita disini tuh diajarin, bagaimana ekonomi islam yang sesungguhnya. Dan ternyata pengaturan ekonomi menurut konvensional sama islam, sangat berbanding terbalik banget. Yang menjadi titik permasalahan adalah cara pendistribusian yang tidak merata, sehingga kalo menurut pandangan ekonomi konvensional bahwa keinginan manusia harus selalu terpenuhi, sedangkan kalo dalam ekonomi islam, keinginan manusia adalah tidak terbatas, yang harus dipenuhi adalah kebutuhannya. Dan cara pendistribusian yang adil didalam ekonomi islam, bahwa kepemilikan itu harus dibedakan menjadi tiga. Kepemilikan individu, umum, dan negara. Dan apabila kepemilikan umum dan negara dikelola dengan baik oleh negara, maka permasalahan ekonomi yang terjadi ga separah kaya jaman sekarang ini. Fiyuh, capek juga neranginnya. Padahal pembahasan ini tuh masih panjang. Kalo kalian penasaran, masuk sini aja, hehe. 

Disini juga ga cuma kuliah aja, tapi pesantren pula. Tiap pagi ada ma'had, sore ma'had, untung malemnya engga. Dan kita wajib tinggal diasrama, walopun kadang-kadang ada yang masih suka ngelanggar aturan (ngekost diem-diem). Kalo masuk sini jangan kaget lah. Apa-apa serba ngantri. Maklumlah, namanya juga hidup bareng. Weits, pastinya ikhwan (laki-laki) dan akhwat (perempuan), terpisah dong. Kebetulan gue punya foto tampak dalam asrama akhwat. Kalo ikhwannya cuma punya tampak luar aja. Eng.. ing.. eng...
Tampak Luar Asrama Akhwat
Tampak Luar Asrama Ikhwan

Lorong Angkatan Gue (2010 akhwat) lagi berantakan belom dipiketin.


Selain itu, ada kejadian yang ga bisa dilupakan dikampus gue. Yaitu, saat gunung merapi jogja mengeluarkan awan panas. Kota jogja  saat itu dipenuhi abu putih yang kalo kehirup bisa bikin penyakit. Akhirnya mayoritas kampus dijogja, termasuk UGM, UNY, UMY, UIN, UII, dll. meliburkan kegiatan akademik dan mengungsi kedaerah yang lebih aman, dan hanya kampus gue yang masih tetap bertahan, ga meliburkan akademik dan ga ngungsi kemana-mana. Semua pohon, genteng, jalan udah penuh debu putih semua. Dan gue, berkeliaran dengan santainya menggunakan masker rumah sakit. Inget juga tuh, pada saat yang bersamaan, kita lagi ngadain aksi terkait TOLAK KEDATANGAN OBAMA. 

Biarpun hujan debu, obama tetap harus ditolak


Sekarang kampus gue udah lebih baik dibandingkan ama yang dulu. Terenggg.. foto anak-anak kelas gue nih. Mudah-mudahan para lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Hamfara ini bisa menggaungkan Ekonomi Islam ke penjuru dunia, bahwa sistem yang layak diterapkan dimuka bumi ini adalah Sistem Ekonomi Islam dan semoga anak-anak dibawah ini pada sukses dunia akhirat. Aamiinn. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar