• Satu Bulu, Satu Kebaikan

    Sebelumnya, terima kasih kepada teman-teman yang udah rela dan meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya. Tadi saya dapet komentar dari adik kelas saya, namanya Desi agkatan 2012, ketika dia mampir ke kamar saya buat ngeprint, komentar dia "tulisan mba ida keren tau mba, aku selalu baca tulisan diblog mba" saya jadi malu dibilang gitu, haha. Sebelumnya soalnya belom ada yang bilang jujur sih. Thanks banget ya des, udah mau jujur. Trus ada lagi, ade kelas saya lagi yang selalu nanya-nanya saya mulu masalah dunia kepenulisan, dan dia request sama saya, sekali-sekali mohon dicantumkan nama dia dalam tulisan saya, karena menurutnya dia adalah pembaca setia blog saya. Namanya Sabto Hutomo angkatan 2011, saya ucapkan terima kasih. Saya seneng bisa menginspirasi orang, karena saya yakin tiap orang itu pasti punya potensi, cuma... kadang dia aja yang ga nyadar akan potensi yang dia miliki, makanya dia jarang ngasah potensi itu. So, manfaatkan potensimu untuk jalan dakwah ini, sebagai salah satu bentuk kontribusi kamu dalam menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar. Berlomba-lombalah menciptakan karya. Karena karya yang baik, akan menjadi bekal akhirat kita.

    Alhamdulillah, saya bahagia. Saya bangga jadi orang Islam, yang punya dua hari raya sendiri. Yang lain mana ada. Itulah spesialnya memeluk Islam, karena memang, Islam itu indah. Yup, Insya Allah Idul Adha tahun ini jatuh pada hari jum'at 26 oktober 2012. Ini ketiga kalinya saya lebaran dijogja. Tempat saya menimba ilmu, tempat saya menempa diri, dan tempat saya mengenal berbagai karakter. Dari tempat inilah saya akan menjadikan ekonomi islam sebagai langkah awal saya untuk mengubah dunia. Karena ilmu ekonomi saja tidak cukup tanpa ada penerapan dari sistem yang diberlakukan negara. Hancurkan Kapitalisme, Tegakkan Islam, begitulah jika kamu melihat judul tulisan blog saya ini.

    Kata satu bulu, satu kebaikan saya dapatkan ketika saya lagi kuliah komunikasi bisnis. Dan dosen saya ini pernah cerita, ketika beliau mendapat orderan iklan, beliau memakai kata-kata itu sebagai iklan untuk berqurban. Singkat banget, dan gampang di inget lagi. Itu sebenernya berupa nyanyian, tapi berhubung blog saya ga bisa nyanyi, maka saya akan tuliskan teksnya aja.

    Kurban mbek, kurban mbek, kurban kambing mbek....
    Kurban mu, kurban mu, kurban sapi mu...
    Satu bulu.... satu kebaikan....

    Udah gitu doang, simple banget kan. Cuma dilualang-ulang aja. Kalo kamu penasaran silahkan minta lagunya sama Pak Awan Kostrad aja yo, saya ga sempet minta itu nyanyian unik, haha.

    Disini saya ga akan ngebahas, gimana cara beriklan yang baik, bukan juga ngebahas mata kuliah komunikasi bisnis. Melainkan tentang kurban cuy. Tentang sapi-sapi yang sebentar lagi hidupnya akan berakhir. Tentang kambing-kambing yang sebentar lagi akan kita nikmati. Plus tentang, hal-hal seputar kurban.

    Idul Adha emang identik ama motong hewan ternak. Karena emang yang perintahkan begitu. Satu hari sebelum masuk hari-H, kaum muslimin di sunnahkan untuk puasa arofah nih. Adapun keutaman puasa arofah itu adalah “Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim). Selamat ya bagi kamu-kamu yang puasa arofah, mudah-mudahan dapet berkah dari Allah. Aamiinn

    Fenomena kurban sekarang yang saya amati ternyata cukup wow juga. Kebetulan, ketika saya main di twitter, saya nemu berbagai twit2 dari orang-orang yang saya follow. Tulisannya begini, untuk beli hp mahal sanggup | ketika datang kurban justru harus ditagih-tagih. Gitu lah kira-kira, udah lama sih, saya jadi lupa. Intinya dapet kita ambil, kurban tidak kita jadikan sebagai life style (gaya hidup), dia adalah sesuatu yang jarang kita pikirkan, dan selalu kita hiraukan. Karena dia datangnya hanya setahun sekali.  Itu memang saya akui, karena memang saya masih golongan anak subsidi, yang belom punya penghasilan, bisanya cuma minta ortu. Insya Allah kalo usaha saya sukses dan udah ga dapet subsidi lagi, saya akan menyisihkan sebagian harta saya untuk berkurban. Aamiinn. 

    Malu sebenernya, apa-apa selalu minta. Tapi, timbal balik buat ortu kita ga sebanding sama pengorbanan mereka. Kadang kita masih suka bohong, masih suka susah kalo disuruh-suruh, masih suka bilang "ah, entar aja, dll" kalo ibu kita kasih perintah. Masih suka ngambek kalo permintaan kita ga diturutin, masih nakal kalo disuruh nutup aurat secara kaffah, masih ngeyel kalo dinasehatin, dan lain sebagainya. Kasihan ortu kita, kalo kita selalu bandel. Coba lah, buatlah mereka bangga. Loh, koq jadi kesitu bahasannya, haha ga papa lah. Ini efek saya kangen ibu bapak saya. Hiks..hiks..tahun ini saya ga pulang lagi, sedih.. Sabar ya Allah. Jagalah mereka selalu dalam lindungan-Mu.

    Coba ya kalo kurban itu dijadiin life style anak muda jaman sekarang. Dijamin deh, ga ada antrian-antrian yang sampe makan banyak nyawa. Secara gitu, jumlah anak muda sekarang itu banyak, kalo tiap orang nyumbang satu kambing aja, Indonesia bisa kenyang makan daging tuh. Duit buat gonta-ganti hp canggih ditabung dulu, duit buat beli sepatu, tas, ditimbun sementara dulu. Ga usah kesalon, ga usah meni pedi, ga usah facial, ga usah pergi ke spa dulu. Buat cowonya, berhenti beli rokok dulu, tahan beli tiket konser dulu. Dan seabrek gaya hidup remaja sekarang. 

    Inget berita beberapa tahun silam, gara-gara berdesakan saat ngambil kupon daging kurban, warga yang mati banyak banget. Ini membuktikan bahwa rata-rata penduduk Indonesia itu masih tergolong MISKIN! Bohong, bila ada yang mengatakan, pertumbuhan ekonomi penduduk Indonesia itu sudah meningkat. Fakta telah banyak membuktikan kemiskinan tersebut. Dari acara tv aja bisa keliatan, dari jika aku menjadi, orang pinggiran, catatan si olga, dan lain sebagainya. Semua berlatar belakang sama, MISKIN! Tapi, apakah ada reflek dari pemerintah? bantuan langsung dari pemerintah? malah para stasiun tv itu yang justru membantu mereka. Kasihan orang miskin yang lain, yang tidak masuk dalam reality show tersebut, mereka belum tentu mendapatkan bantuan yang sama. Jumlah penduduk Indonesia ini banyak cuy, ga mungkin kalo ditangani oleh beberapa lembaga sosial saja. Karena memang aslinya, penyakit miskin ini adalah tanggung jawab negara bukan lembaga sosial. TANGGUNG JAWAB yang WAJIB diurusi oleh negara. Jika negara tidak mengurusi akan berdosa. *efek kesel

    Aneh kan, dari kurban nyambung ke kemiskinan. Itulah yang terjadi sob, saya sengaja membuat kamu-kamu ini pada mikir. Tiap tahun khutbah solat idul adha yang dibahas adalah kisah nabi Ibrahim dan Ismail terus, saya jujur bosan mendengarnya. Semua orang juga tau, kalo sejarah kurban itu adalah dari kisah mereka, tapi mana sisi yang dapat membangkitkan umat Islam. Apakah Umat Islam mau bangkit kalo cuma denger cerita begitu? Yang ada malah bosen, itu hanya dijadikan alat pelengkap khutbah saja, karena sudah tradisi, sudah kebiasaan, sudah menjadi hal yang lumrah dan dipandang memang seharusnya begitu. Padahal enggak cuy, kita bisa ngambil sisi lainnya. Buktinya kaitan saya tadi, antara kemiskinan dan kurban. Iya nggak? Kalo kaum muslimin tau, betapa bobroknya negara ini karena yang diterapkan adalah sistem kapitalisme, maka semangat mereka, perasaan keislaman mereka akan bangkit dengan sendirinya. Mereka ga akan mau di injek-injek mulu sama orang kaya para pemilik modal. Mereka ga rela, cuma jadi korban kemiskinan karena tingkah laku para kapitalis yang serakah. Mereka akan meminta Islam segera diterpakan dalam muka bumi ini. Karena cuma dengan ideologi Islam, kapitalisme bisa mati tak berdaya. Kan keren kalo semua pemikiran umat kaya gitu. Kaya-miskin, tua-muda, sama-sama bisa bangkit pemikirannya. 

    Kenapa nabi Ismail mau ketika Allah nyuruh beliau untuk disembelih? dan kenapa nabi Ibrahim rela, anak kesayangannya dijadikan kurban? mereka berdua ga tau kalo Allah akan mengubah kehendaknya. Ga nyangka ternyata yang disembelih adalah seeokor kambing. Mereka ga tau itu semua. Yang mereka lakukan adalah sami'na wa ato'na (kami dengar, dan kami laksanakan). Ga ada rasa su'udzon sama Allah. Ga banyak cincong. Ga ngasih pertanyaan-pertanyaan dulu sebelum menyembelih anaknya sendiri. Pokoknya nurut perintah Allah aja. Kenapa bisa gitu?

    Karena itu bukti keimanan mereka yang tinggi terhadap Allah. Bukti tanda rasa cinta mereka terhadap Rabb-nya. Bukti bahwa mereka patuh pada perintah Allah dan senantiasa menjauhi larangnnya. Hingga apapun yang Allah turunkan, perintahkan maka, dengan ikhlas dan kesungguhan akan mereka taati. Begtulah seharusnya sikap yang dilakukan kaum muslimin saat ini. 

    Kita ini umatnya nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an juga udah turun langsung dari Allah melalui perantara Rasulullah. Didalamnya telah dijelaskan segala macem petunjuk lengkap untuk bisa selamat dunia akhirat. Tapi, kaum muslimin enggan melaksanakan syariat Allah tersebut. Yang dilakukan justru membuat undang-undang buatan manusia, yang ternyata terbukti tidak bisa menyelesaikan masalah. Hukum Islam mulai ditinggalkan bahkan tidak diterapkan dalam bernegara. Memisahkan kehidupan dunia dengan aturan agama. Menjunjung tinggi kebebasan atas nama Hak Asasi Manusia, tapi ketika para muslimah ingin menutup aurat secara kaffah justru ditentang oleh negara, ini terjadi diturki dan berbagai belahan dunia sana. Apakah itu yang dinamankan Hak Asasi? sungguh TIDAK ADIL! Terlalu banyak bila saya tulisakan, kasus-kasus pelanggaran yang diakibatkan karena tidak taat pada aturan Allah. 

    Sangat berkaitan kan? antara kurban dan kebangkitan umat Islam. Tugas kita, sebagai agen perubahan generasi penerus Islam menyampaikan ini ke tengah-tengah masyarakat. Agar masyarakat "melek" dunia yang kejam ini. Ga cuma selesai dengan berkurban, tapi memaknai kurban sebagai ketundukan kita akan perintah Allah. Kuncinya cuma satu, terapkan hukum Allah atau kita akan sengsara selamanya. Islam hanya bisa diwujudkan dalam bingkai sebuah negara. Lukisan yang bagus itu, kalo ada bingkai yang menghiasinya dan menjaga agar lukisan itu tidak rusak. Begitu juga Islam, bisa berjaya jika ada Khilafah Islamiyah yang akan menaungi rakyatnya. 

    23.17
    kurban itu = ta'at 100% sama perintah Allah
    satu bulu, satu kebaikan
    satu aturan (Allah), sejuta keberkahan

0 komentar:

Search