Kamu bisa lihat? Lihat kemana? Saya juga ga tau kamu liat kemana. Yang jelas, ketika kamu baca ini tulisan, kamu pasti lihat layar yang ada didepan kamu kan? Kecuali kalo kamu buta, maka kamu ga akan lihat. Hari ini kamu udah bersyukur sama Allah berapa kali? Kamu udah dikasih mata normal, yang bisa lihat, tanpa bantuan benda apapun. Nah, saya aja yang matanya tidak normal, alias minus masih tetep mengucap alhamdulillahirobbil'alamin kepada Allah, karena biar gini-gini saya juga masih tetep bisa ngeliat dengan bantuan benda yang selalu menempel didepan mata saya. Namanya si kama. Kepanjangannya si Kaca Mata. Sekilas tentang si kama. Ga ada yang tahu jenis kelaminnya si kama itu apa, karena dia sejatinya memang bukan makhluk hidup, dia hanyalah sebuah benda, tapi sangat membantu sekali bagi orang-orang yang memerlukan bantuannya. Si kama ini lahir pada tahun 1572 dari rahim seorang ilmuwan muslim yang terkenal pada saat itu, walopun sebenernya ilmuwan ini ga mempunyai rahim, karena ilmuwan ini seorang lelaki. Yang beliau punya adalah sebuah otak dan akal yang diciptakan oleh Allah untuk berpikir. Beliau adalah Ibnu Haitam sang penemu ilmu optik. Pasti banyak diantara kamu yang ga kenal sama tokoh ini. Yang populer di kamus kamu kan, tokoh batman, spiderman, ama superman doang. Kalo sama bapak yang satu ini, bakal kamu lupakan. Ato sengaja dilupakan, atau ditutup-tutupi, atau malah dikubur hidup-hidup. Emang bukan salah kamu sih, saya tau kamu hanya jadi korban pemikiran orang-orang kafir barat yang emang sengaja pengen memecah belah umat islam. Ya, salah satunya dengan cara tadi. Semua ilmuwan-ilmuwan muslim yang telah berkontribusi untuk kemajuan Islam, telah mereka manipulasi. Coba kamu tebak, siapa penemu pesawat? dan orang-orang akan menjawab Wright Bersaudara, wajar saja mereka menjawab begitu, karena yang mereka ingat itu. Padahal sebelum Wright Bersaudara, sudah ada sejak lama yang mempelajari teori per-pesawatan, walopun pada masa itu, namanya bukan pesawat. Dialah tokoh Islam yang sengaja sama kafir barat disembunyikan dari ingatan umat Islam, yaitu Abbas Ibn Firnas. Jadi yang keren tuh, bukan barat tapi Islam. Kamu harus melihat kenyataan itu. Tuh kan seperti biasa saya jadi cerita kesana-kemari mencari alamat deh. Biarlah, toh saya suka cerita dan ga ada paksaan dari pihak asing ataupun kafir penjajah. Jadi, saya akan lanjutkan cerita saya yang sesungguhnya. Baca bismillah dulu, tarik napas, terus tahan 1 jam. Biar bisa lebih konsentrasi, saya tambahkan menjadi tahan 2 jam. Dijamin ga kuat, haha.
Sebiru hari jum'at, begitulah saya bisa melihat awan yang bewarna biru pada hari jum'at tadi. Ga disangka ternyata sorenya, biru langitnya digantikan oleh warna hitam, dilengkapi dengan rombongan air hujan yang membasahi daratan jogja dengan penuh hikmat dan keikhlasan yang tiada terkira. Pagi-pagi buta saya sudah siap dengan buku yang ada ditangan saya, judulnya "nafsiyah islamiyah" kalo dibahasa gaul-in artinya jadi "gimana caranya supaya iman lo kuat". Disinilah otak saya mendapat banyak cerita. Mulai dari cerita Rasul yang lemah lembut kepada sesama muslim, dan tidak lemah lembut dengan orang kafir. Sampe cerita macem-macem deh pokoknya. Intinya, kalo sama orang kafir kite-kite nih, sebagai umat islam dilarang berlaku lemah lembut. Apalagi kaya si obama, si bush, si israel, itu-tuh ga patut dikasihanin. Ga pantes dijadiin idola, apalagi diajak kerjasama. Kamu harus melihat, sudah berapa banyak umat Islam yang dibunuh sama mereka? Umat Islam yang dipenjara dan disiksa di penjara guantanamo. Udah berapa banyak umat Islam yang kena korban cap teroris dari mereka. Yang sebenernya teroris tuh sapa? Kamu harus melihat fakta ini, anak-anak, wanita-wanita, orang tua, hingga warga-warga sipil dipalestina sana, selalu menjadi korban kebiadapan si israel yang sarap itu. Saya jadi heran sama orang yang selama hidupnya hanya untuk main game, main facebook, main cewek, main cowok, ber-haha-hihi ga jelas, nongkrong-nongkrong sambil ngerokok, buka-buka aurat, bikin geng motor, bikin boy band, bikin girl band, bikin pelawak, bikin penyanyi, bikin artis, bikin anak diluar pernikahan, bikin korupsi, bikin undang-undang kesetaraan gender, bikin jaringan islam liberal, sampe bikin dunia makin amburadul. Entah bagaimana mereka semua akan mempertanggung jawabkan perbuatan dunia mereka di akhirat sana. Oleh sebab itulah fungsinya saya dateng pagi-pagi buta begitu, supaya saya di ingatkan kalo hidup saya ini, mau dibawa kemana. Saya ga mau, cuma cari-cari alamat yang ga jelas. Segimana pun kondisinya, gimana caranya supaya iman saya kuat. Iman saya ga akan bisa dibeli oleh uang, dibakar oleh api, dipotong oleh pisau, dan ditusuk oleh pedang. Hanya Iman kepada Allah lah yang akan menyelamatkan saya di akhirat sana. Dan disanalah tempat selamanya saya berada.
Siangnya saya kuliah tidak seperti biasanya. Karena biasanya saya tuh libur, kaga ada kuliah. Berhubung mata kuliah kemaren kosong, maka gantinya ya siang tadi. Biasalah, namanya juga anak ekonomi, kuliahnya ga jauh-jauh sama dunia perekonomian dan perbisnisan. Dunia ekonomi sekarang tuh kejam. Tau sendiri, yang dipake sekarang bukan sistem ekonomi Islam melainkan sistem ekonomi kapitalisme. Yang diberlakukan hukum rimba. Yang punya duit yang menang. Ga ada ekonomi, ga akan ada pula, pendidikan, kesehatan, politik, sosial, dan budaya. Karenanya semua butuh duit buat hidup. Hidup untuk duit atau duit untuk hidup. Hidup untuk makan atau makan untuk hidup. Hidup untuk kerja atau kerja untuk hidup. Semua bisa terlihat pada fakta keseharianmu. Ga usah jauh-jauh. Kuliah kamu buat apa, kalo bukan buat kerja, buat cari duit, buat bertahan hidup. Kita udah disetting di frame kita, disekolahin tinggi-tinggi tuh cuma buat jadi pekerja! Bukan buat mencerdaskan bangsa. Emang ada gitu? lulusan S1, S2, S3, yang sengaja di cetak jadi korupsi? Ga akan ada sekolah yang mengajarkan kaya gitu. Tapi faktanya apa? Malah lahir, generasi-generasi sekelas gayus tambunan, Angelina Sondak, dan pelaku korupsi yang mungkin kurang populer dikalangan anak SD, SMP, SMA jaman sekarang. Berikut daftar buronannya.
- Sudjiono Timan - Dirut PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI)
- Eko Edi Putranto - Direksi Bank Harapan Sentosa (BHS)
- Samadikun Hartono - Presdir Bank Modern
- Lesmana Basuki - Kasus BLBI
- Sherny Kojongian - Direksi BHS
- Hendro Bambang Sumantri - Kasus BLBI
- Eddy Djunaedi - Kasus BLBI
- Ede Utoyo - Kasus BLBI
- Toni Suherman - Kasus BLBI
- Bambang Sutrisno - Wadirut Bank Surya
- Andrian Kiki Ariawan - Direksi Bank Surya
- Harry Mattalata alias Hariram Ramchmand Melwani - Kasus BLBI
- Nader Taher - Dirut PT Siak Zamrud Pusako
- Dharmono K Lawi - Kasus BLBI
Mereka-mereka ini korban sekolahan kah? korban universitaskah? korban pemerintah kah? Atau korban sistem kah? Pilih satu diantara jawaban yang paling benar. Kalo ragu-ragu untuk memilih, gunakan kancing baju mu untuk mengundi, atau tanya temen sebelah kamu biar jawaban kamu ga salah. Itulah yang dilakukan anak jaman sekarang buat nentuin mereka lulus atau ga? Lulus hanya modal dengkul itu namanya. Ga heran kalo sampe sekarang Indonesia ga maju-maju. Toh akhirnya yang penting kamu bisa dapet kerja, bodo amat sama urusan negeri ini. Lagi-lagi mata kamu tertutup sama kesibukan pribadi yang menimpa kamu. Sibuk jadi wanita karir, sibuk jadi pegawai negeri, sibuk jadi buruh pabrik, semua sibuk cari duit. Duit-duit-dan duit. Mau halal, mau haram, yang penting menghasilkan duit. Semua buta sama duit. Udah ga nyadar kalo sekarang duit udah jadi berhala yang kamu sembah.
Perasaan, kuliah saya ga selama itu deh. Itu cuma tambahan waktu senggang dari saya koq. hehe. Abis itu, saya keluar kelas, dan mampir ke kantin buat beli mie sedap rasa kari ayam. Kalo kamu mau, silahkan bikin sendiri ya. Saya ga minat bikinin buat kamu, sebab saya bukan penjual mie. Isi perut buat nambah amunisi udah selesai, saya kembali melakukan rutinitas yang ibu-ibu rumah tangga biasa lakukan. Pakean kotor saya buanyak banget rek' terpaksa saya harus mencucinya dengan penuh keahlian dan kesabaran. Setelah selesai, akhirnya saya melihat dengan mata saya yang indah ini, begitu terpesonanya saya dengan pakaian-pakaian saya yang terjemur dengan rapihnya ditempat yang saya jemur sana. Indahnya kalau kita bisa melihat. Terima kasih yang Allah. Bukan terima kasih cinta-nya afgan ya. Khusus buat Allah aja. Muach-muach deh pokoknya. Terima kasih juga buat kamu yang udah baca cerita saya. Arigatou Jazakallah.
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. [Al-Baqarah :168]
00.28
suasana asrama yang udah mulai kaya kuburan
gila uang,, semua karena kapitalis.. hehe, ayoo, anak SMA sudah menunggu sist..!
BalasHapusmba dimy@ yo..yo..yo..
BalasHapus