21 Des 2014

Alhamdulillah Wisuda

Saya Ida Armala. Asal Tangerang. Jurusan Manajemen Syariah. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Hamfara. Pada tanggal 20 desember 2014 telah resmi di wisuda. Horeeeee....

Bahagianya hatiku. Akhirnya pertarunganku selama empat tahun di bukit perjuangan hamfara ini telah selesai. Amanah orang tua telah ku laksanakan dengan baik. Ya Allah terima kasih atas segala karuniaMu. Ibuku, terima kasih telah melahirkanku dan membesarkanku. Andai bapak masih ada, pasti pipiku di cium oleh kedua orang tuaku. Tapi tak apalah, kehadiran ibu di wisudaku, sunggu sangat berarti untukku.

Terima kasih sabahat seperjuanganku, anak-anak FBI dan SOC angkatan 2010 yang tak terlupakan. Tanpa kalian aku tak ada apa-apanya. Dengan semangat dan motivasi yang terus di tularkan sehingga memacuku untuk mengejar kelulusan tepat pada waktunya. Walopun kita sering bertengkar karena perbedaan prinsip dan ke egoisan masing2, namun dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku sungguh menyayangi kalian. Walaupun kita sudah berpisah, tapi kenangan dan kehidupan di hamfara selama 4 tahun, akan selalu melekat di hati. Love you all.....

Untuk semua pihak yang terlibat, baik adik kakakku yang selalu mendokan, para dosen, adik kelasku terutama angkatan 2012 arsygenefa, dan yang lainnya. Sekali lagi aku ucapkan jazakumullah khairan katsiran. Semoga urusan kalian dipermudah oleh Allah SWT.

Wisuda bukanlah akhir dari segalanya. Kehidupan yang sebenarnya baru akan di mulai setelah wisuda. Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Janganlah sedih wahai kawan. Engkau di ciptakan bukan tanpa tujuan. Hanya keimanan dan ketaqwaanlah yang menjadi tabungan amal di akhirat. Jangan pernah henti berdakwah, jangan pernah henti halqoh, jangan pernah henti untuk mengkaji Islam lebih dalam. Walaupun kita sudah tidak di Hamfara. Aku selalu siap untuk menerima curhatmu, keluhanmu, kesuksesanmu. Karena kita adalah sodara SELAMANYA!! Bukan hanya teman yang datang kalo lagi ada maunya aja....

Selamat datang kawan di kehidupan yang sebenarnya. Jangan pernah lelah untuk terus maju dan berkarya. Buktikan pada dunia bahwa alumni Hamfara adalah umat terbaik yang dilahirkan di muka bumi ini. ALLAHU AKBAR!!!!

Semoga berakhir bahagia.......
Selalu di dalam karuniaNya......

22.59
Salam sukses dunia akhirat!

13 Okt 2014

Aku dan Dia

27 september 2014 pertama kalinya aku membaca biodatanya, dan besoknya 28 sept 2014, dia membaca cv ku. Karena saat itu aku keabisan kuota internet, jadi ku telat mengirim, haha

04 oktober 2014 pertama kalinya aku melihat wujudnya, saat itu di lapangan LP al adzom selepas solat idul adha

11 oktober 2014 pertama kali aku berani untuk menatap wajahnya, dia datang kerumahku bersama keluarga intinya menemui orang tuaku. Saat itu dia meminangku dan aku pun menerimanya

30 november 2014 aku dan keluargaku berkunjung kerumahnya dan tanggal nikah pun di tetapkan 22 februari 2014. Setelah itu kami survei bareng untuk melihat lokasi gedung. Dia naik motor. Aku naik mobil bersama keluarga. Disana aku pura2 sibuk saking aku groginya, hahahaha

20 desember 2014 tanpa sepengetahuanku dia menyaksikan wisudaku dari kursi paling belakang. Dan itu menjadi hadiah terindah untukku. Malamnya dia berkunjung ke penginapanku dan aku hanya ngumpet di kamar. Tak sanggup untuk keluar karena aku terlalu maluuuuuu. Dia hanya berbincang oleh ibuku. Hahahaha

22 desember 2014 papasan tapi tak melihat #sanmor. Hingga aku di beritahu oleh temanku bahwa dia sedari tadi memperhatikanku dan akhirnya kami bertemu juga. Acara belanja yang tak di duga2.

01 januari 2015 tanggal pernikahan yang ditetapkan 22 feb 15, dimajukan menjadi 07 feb 15, karena ada suatu alasan yang penting. Hatiku tak terasa berdetak lebih kencang dari biasanya, namun juga senang mendengarnya. Hihihi

07 februari 2015 tanggal yang dinanti akhirnya tiba. Pkl. setengah 6 aku sudah siap2 dirumah, sampai bedak ku luntur kena keringet. Rupanya begitu bersemangatnya aku untuk menuju lokasi pernikahanku. Haha. Dengan dandananku yang hanya pakai bb cream, bedak, alis, lipgost aku pun berangkat. Simple, syarie, stylish, ideologis adalah mottoku. Tak perlu tukang rias, aku sudah keliatan cute, hehehe... Sampailah dilokasi pkl. 8.30. Prosesi akad nikah dilakukan dan kami telah resmi menjadi suami istri. Dan dia adalah jodoh terbaikku yang Allah kirimkan padaku. Terima kasih Allah atas semua keberkahan, kemudahan yang engkau berikan padaku. Dan terima kasih suamiku tercinta, Bhima Shakti Arrafat yang telah memilih aku untuk menjadi pendampingmu. Love you coz Allah...

Happy Ending...

30 Sep 2014

Bukan Mahasiswa Lagi

Alhamdulillah, akhirnya di bulan september 2014 ini, kuliah gue kelar juga. Tepat waktu, ga dikejar deadline, dan happy ending. Thanks Allah atas kemudahan yang telah engkau berikan. Muach..

Karena sekarang sudah mulai beranjak dewasa, gue ga mau pake bahasa "lu gue" lagi ah untuk nulis blog. Gue akan konsisten pake "saya" aja mulai dari nulis blog berikutnya. Hohoho. Kan bukan mahasiswa lagi statusnya. Jadi lebih menyesuaikan aja yak. Ini postingan terakhir menggunakan kata "gue" hahaha. *biarpun susah untuk melepas kata "gue" T.T

Rencana gue pasca kuliah apa ya?? Maybe mau cari status baru setelah dapet status S1 kali ya, yaitu S3 alias pingin jadi istri dulu, hahaha. Yup, gue putuskan, gue mau nikah di usia muda euy. Biar separuh agama gue terlengkapi semua, eciyeee :D

Lepas status ga jadi mahasiswa lagi tuh rasanya gimanaaa gituu. Kaya serasa ada beban hidup yang baru. Seolah-olah kita harus menghadapi dunia real di masyarakat. Okelah, dulu gue juga udah sempet latihan bermasyarakat pas KKN, jadi insyaAllah gue akan menghadapinya sesuai situasi dan kondisi yang ada.

Tapi yang lebih berat tuh, lepas dari hamfara-nya itu loh. Kampus imut gue yang begitu gue cintai. Dengan segala kondisi yang dia alami, begitu banyak kenangan gue tertinggal disana. Sahabat-sahabat seangkatan gue, ade-ade kelas gue, bahkan dosen dan karyawannya pun adalah anugerah terindah yang pernah gue miliki sepanjang hidup gue. Dan sekarang, gue harus benar2 meninggalkan jogja dan segala kenangan yang ada. Sakitnya tuh disini *nunjuk hati.

Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Gue harap, kalian semua yang pernah kenal dan menjadi sahabat gue dunia akhirat, ga lupa sama tujuan hidup kita di dunia ini untuk apa. Jangan hanya karna kita udah ga bareng2 lagi, kita udah lulus dari hamfara, kita boleh sesuka hati berbuat sesuatu. Ingat selalu, Allah selalu mengawasi kita 24 jam. Gue harap kalian tetep jadi orang bener, orang soleh/solehah, orang yang memperjuangkan agama Allah sampe mati.

Biarpun bukan mahasiswa lagi, jiwa muda kita jangan pernah mati. Kehidupan yang sebenarnya baru akan kita mainkan. So, berjuanglah wahai sodara-sodaraku. Doaku selalu menyertaimu. Ditunggu kabar sukses dari kalian semua, wahai sahabatku.

05.43
Teruntuk sahabatku angkatan 2010 STEI Hamfara Yogyakarta

18 Agu 2014

Tips Agar Tidak Stress Saat Menghadapi Sidang Skripsi

Jujur, gue sebenernya juga sempet stress, setelah tau tanggal ujian gue di tempel. Bahkan beberapa temen gue ada yang lebih akut stressnya. Ada yang sampe sesek napas, ada yang sampe ga haid selama tiga bulan, ada yang turun beberapa kilo karna ga napsu makan, dan bahkan ada yang jantungnya mau berhenti.

Nah, gue mau kasih tips buat ade kelas yang akan mengalami ini nantinya. Semua itu pasti bisa terlewati koq. Jadi, woles aja men!! Ini dia tips sederhana dari gue, semoga bermanfaat.

1. Setelah lo mantep buat daftar ujian kompre matkul n pendadaran skripsi, jangan pernah tarik mundur blangko pendaftaran lo. Cepat ato lambat, lo pasti akan melewati proses itu kalo lo mau lulus.

2. Abis daftar, siapkan mata kuliah yg mau diujikan. Tanya2 temen kisi2 materi yang kemaren ditanyain dosen penguji. Catet semua yang penting2. Inget, dosen nanyanya ada yang teks book, ada juga yang masalah kekinian.

3. Belajar pelajaran yang menurut lu asoy. Kalo gue sih, matkul yang pertama gue pelajari, yg hubungannya sama manajemen. Secara, jurusan gue itu. Cari pola belajar lo, apakah baca aja cukup? Ato menghafal? Ato gimana, lo sendiri yg tau. Intinya, jangan cuma hapal, tapi di pahami.

4. Kenali karakter dosen penguji kita. Caranya tanya sana sini, sama temen2 kita yang udah berhasil melewati ujian tersebut. Kalo kita hapal karakternya, insyaAllah ga kaget pas ditanya saat ujian.

5. Jangan terlalu memporsir waktu untuk belajar, hingga melupakan amanah wajib, seperti dakwah, kontak, halqoh, dll. Carilah waktu belajar yang menurut lo elegan, biar cepet nyantolnya. Coz, kalo terlalu khawatir takut ga bisa jawab, hal yang demikian itu akan terjadi. Ingat, Allah sesuai prasangka hambanya.

6. Selalu optimis dengan pikiran kita. Rasa optimis bisa menghantarkan kita kepada kesuksesan. Sedangkan pesimis, sudah berniat untuk gagal. So, apapun itu, tetap maju pantang mundur. Kan yang penting udah belajar sungguh2.

7. Sertakan doa dalam setiap sholat. Perbanyak sholat malam dan mohon doa agar dipermudah saat ujian berlangsung. Karena hanya Allah lah yang membolak balikkan hati dosen penguji kita sehingga meluluskan kita. Yakinkan selalu, Allah bersama kita. Tanpa Allah, kita bukan apa2. So, jangan sepelekan sebuah doa.

8. Minta doa restu dari orang tua tersayang, terutama ibu. InsyaAllah akan bantu kita dalam menghadapi ujian akhir. Doa ibu insyaAllah mustajab.

9. Bila punya salah dengan orang lain segeralah minta maaf. Jika ada hutang yang belum terbayar, maka lunasilah. Semakin kita memudahkan urusan orang lain, Allah pasti akan memudahkan urusan kita.

10. Belajar udah, usaha juga udah, doa juga udah. Yang terakhir serahkan semua urusan kepada Allah. Berprasangka baiklah, diri ini mampu untuk menjawab pertanyaan dari dosen. Anggap aja kita lagi promosiin perusahaan kita. Berikan yang terbaik untuk mereka.

Itulah tips sederhana ciptaan gue sendiri. Sebenernya gue juga lagi memotivasi diri sendiri biar ga stress buat menghadapi ujian kompre matkul n sidang skripsi tgl 25,27,0814 besok. Doain gue ya blogger, moga gue lulus dengan nilai yang memuaskan. Aamiin

23.27
Yang lagi belajar buat ujian besok, chayyooo

8 Jul 2014

Disukai atau Menyukai

"Wanita yang bijak adalah wanita
yang jatuh cinta dengan pria yang
terlebih dahulu jatuh cinta
kepadanya"

Entahlah teori tsb benar ato ga. Tapi itulah yang saat ini mewakili perasaan gue.


Satu hal yang susah bagi gue itu, mengexplore perasaan. Ga tau kenapa, pokoknya susah aja.

Intinya, gue lagi cari kepastian lah. Apapun itu, asal gue ga di gantung. Bantu aku ya Allah, aamiin.

01.29
NB: ini ga ngomongin pacar ya, sorry bray gue makhluk yang taat sama Allah, jadi gue anti pacaran. Ini cuma soal hati yang lagi butuh "wadah".

5 Jul 2014

Alhamdulillah Ramadhan

Salam, gimana kabar? Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah swt ya. Aamiin. Bulan yang dinanti akhirnya tiba. Bulan penuh rahmat, penuh ampunan, penuh berkah, penuh pahala, sampe penuh takjil dimana-mana. Yup ramadhan!!

Ramadhan 1435H adalah ramadhan yang penuh dengan euforia. Mulai dari pilpres 2014 sampe piala dunia 2014. Juga detik-detik dimana gue akan lepas status sebagai mahasiswa. Sarjana men!! Tapi belum, alias akan segera. Tenaaang, wolees men.

Ngomongin masalah pilpres dulu dah. Harusnya sih ramadhan2 gini ga usah di kotori dengan bujuk rayu busuk capres2 kita itu loh. Debatnya aja sok peduli indonesia, tapi giliran di singgung masalah akidah warga indonesia ga peduli mereka. Ga ada dalam kebijakan mereka akan memberantas lokalisasi, miras, bisnis yang menjerumuskan kemaksiatan, ga bakalan ada. Statusnya sebagai muslim, mana visi misi buat indonesia lebih baik dengan penegakkan syariat. Kaga ada men. Ini alasan gue kenapa males milih mereka. Semua cuma boneka barat yang siap ngejalanin rencana liciknya buat curi SDA indonesia, liat aja entar. Korupsi aje belom pecus nanganinnya, jakarte aje masih bancir, eh udeh berani nyapres. Weleh-weleh. Kaga percaya gue dah. Coz kalo kita milih, terus pemimpinnya ga adil, bakal di hisab juga men pas di akhirat nanti. Ga mau gue. Cuma mau kasih saran aja sih, calon pemimpin yang adil tuh yang mau terapin hukum Allah secara kaffah, titik!! Karna Islam itu bukan cuma sekedar agama, tapi adalah politik men. Baru tau?? Payah lu. Makanya yuk ngaji, biar ngeh.

Kedua, soal bola. Asli, gue ga suka bola. Dilihat dari sudut manapun ga da yang menarik. Kalopun gue tau beberapa pemain terkenal, gegara ade kaka gue, bola mania. Tiap ngumpul pasti mereka main ps bola. Gue sendiri yang cengo nontonin mereka. Okelah, kalo moment goal doang gue suka, yang lain cuma bisa bikin ngantuk. Bola itu garing!! Aneh, kenapa cowok2 pada suka bola.

Mirisnya, ada pengemban dakwah yg ikut2 euforia piala dunia sekarang. Rela2in begadang cuma nonton bola. Pasang status bbm wa, dukung jagoannya supaya menang. Hati2 bro!! Wolrd cup ini tuh ajang memupuk paham nasionalisme. Hanya karna bola, sesama muslim saling berantem. Tengoklah sodara kita di gaza sana, di suriah sana, ga sempet mereka mikirin bola. Puasa sampe magrib aja udah syukur. Coz hidup mereka ga bisa dipastikan sehari full, bisa aja tentara yahudi sewaktu2 bisa bunuhin anak istri mereka. Mereka berantem bukan karna bola. Tapi karna aqidah. Demi aqidah islam yang mereka emban, banyak musuh Islam yg ga suka. Sadar dong, world cup ini tuh cuma ajang bisnis para kapital. Semakin lu euforia sampe histeris gara2 bola, sama gilanya lu sama kaum kapital. Mending ramadhan2 gini lu ngaji, targetin sehari bisa abis 2-3 juz. Isi sanlat keq di kumpulan remaja masjid. Plis, care dong sama urusan keislaman kita. Masa, ngaku Islam tapi ga cinta Islam. Teuku wisnu aja bisa berubah ingin memperdalam Islam, masa lu kalah. Yuk ngaji ah.

Ketiga, rame tentang deklarasi khilafah sama ISIS. Gimana nanggepinnya? Selama khilafah yang di deklarasikan belum punya keamanan negara yg sah atas kaum muslim, berarti syarat khilafahnya belum tepat. Dan baiat pun belom bisa dilakukan. Baca lebih lengkapnya disini
hizbut-tahrir.or.id/2014/07/03/politik-proklamasi-tegaknya-al-khilafah-oleh-isis/

Keempat, gue masih ngubek skripsi dan tiap sore cari takjilan dimasjid kampus hamfara tercinta. Betenya aii kalo suruh revisi, udah mah badan lemes, otak juga lemes. Capeee. Sebenernya skripsi itu gampang koq, triknya cuma satu, ga boleh males, haha.

Ramadhan taun ini, terakhir gue di hamfara. Huhuhu bakal kangen berat nih. Udah ah itu aja kali ya, moga tahun 1435H khilafah islamiyah cepet tegak. Dan gue ga cari takjilan lagi :p

15.05
Selamat menunaikkan ibadah Ramadhan, mudah2an masih bisa jumpa ramadhan selanjutnya dengan status sudah ada yang memiliki, hahaha

12 Jun 2014

Dibalik Ujian Kompre Ayat

Saat itu gue udah naroh kertas blangko pendaftaran kompre ayat ekonomi Islam. Tepatnya tgl berapa gue lupa. Entah semangat apa yang bikin gue niat daftar, yang jelas saat itu gue memberanikan diri untuk daftar ujian. Jujur, masih ada sekitar 10 tema yang belom sempet gue hapal. Nekat gue, haha. Dan pada saat hari pendaftaran gue, disaat itu pula, suara gue rusak gara-gara radang tenggorokan. Baru ucap taawudz aja, langsung batuk uhuk-uhuk. Tapi gue tetep nekat pingin cepet-cepet ujian. Hahaha. Dan berkas persyaratan gue untuk mengikuti ujian kompre ayat pun, sudah tergeletak dimeja sang ustadz. Entah hari apa jadwal gue muncul, gue juga ga tau. Yang penting gue daftar dulu, batin gue saat itu.

Selang seminggu, suara gue udah lumayan normal. Ga serusak sebelumnya. Maybe gue pikir, ini saatnya gue murojaah biar tambah mantep saat gue ujian. Anehnya, jarang banget gue murojaah sama wali tahfidz gue, coz ada yang ngebuat gue ga sreg aja. Biar begitu, tetep gue akui koq, wali tahfidz gue itu, emang pinter banget ngajinya, mahkroj hurufnya bener, tajwidnya juga, suaranya juga oke, top banget lah kalo dia lagi baca al-qur’an. Kalo dia ga sehebat itu, ga akan mungkin lah dia ditunjuk jadi wali tahfidz. Cuma, dasar guenya aja yang sok semaunya, haha, suka mengikuti apa kata hati gue. Biar gue ga sreg sama dia dalam hal muroja’ah, tapi gue tetep menjalin hubungan pertemanan yang baik koq.

Gue lebih asik menikmati murojaah gue saat gue mengendarai motor. Yup, disaat nyetir itu punya sensasi sendiri kalo kita sambil melafadzkan ayat-ayat Allah. Dunia serasa milik kita. Perjalanan jauh jadi ga kerasa. Di balik helm dan masker gue, dengan lantangnya gue sebut ayat-ayat ekonomi yang besok mau gue ujikan. Efeknya, kecepatan motor gue ga secepat kaya biasanya, karena gue, nyetir sambil mikir, haha. Tak apalah, yang penting gue tetep selamat sampai tujuan. Dibanding sambil dengerin music konvensional, mendingan murojaah, iya ga?

Alhasil, ada yang bilang, kalo gue ga pernah keliatan murojaah saat di asrama. “Da, gue koq ga pernah liat lu teriak-teriak ngapal diasrama sih” celetuk temen yang diem-diem merhatiin gue #eaa. Bukannya ga pernah, cuma ga sering. Bagi gue, asrama itu bukan tempat yang menenangkan hati buat ngapal, maybe karena berisik kali ya. Coba bayangin, ga pagi, ga siang, ga sore, ga malem, banyak banget yang jualan, udah mirip digerbong kereta api. But, kalo untuk urusan mencari keramaian dan belajar sosialisasi baik sama orang lain, ya asramalah tempatnya. Dan gue, sama sekali ga pernah nyesel pernah tinggal selama 4 tahun di asrama akhwat STEI Hamfara Yogyakarta ini.

Dua minggupun berlalu, dan jadwal ujian gue belom muncul juga. Masa sih gue di PHP-in sama ustadznya. Ah, gue galau. Yang lain, cepet ditempel jadwalnya, giliran gue kok lama banget. Gimana ini nasip gue? Akhirnya gue memberanikan diri buat sms pak ustadz.

Gue : “Aslm ust, sy ida armala, mw tnya jadwal kompre ayat saya lama sekali keluarnya. Pdhl sdh 2 minggu yg lalu sy daftar”. Terkirim

Ustadz : “Iya, afwan. Minggu kmrn bnyk agenda n tgl merah. Minggu ini ust titok lg k skabumi. Kmngkinan minggu depan”. Bales ustadznya.

Alhamdulillah dibales, seenggaknya gue tau alasannya kenapa jadwal gue lama banget keluarnya. Jadi sedikit lega deh. Emang sih, bulan mei 2014 itu, bulan yang paling banyak tgl merahnya. Di bulan itu juga ada agenda besar yang ga bisa gue abaikan begitu aja, yaitu Konferensi Islam Peradaban 2014. Wajar lah, kalo si ustadz juga ikut turut campur mempersiapkan moment special tersebut. Alhamdulillah, peserta yang hadir, lebih dari 5000 orang se-Yogyakarta. Ini menunjukkan bahwa ga akan lami lagi, manusia-manusia dimuka bumi ini menginginkan penerapan syariat Islam dikehidupan mereka, gue selalu yakin itu.

Mei usai, Juni pun kian menyambut. Dan gue berharap, jadwal gue muncul diawalan bulan juni ini. Setiap ada ade kelas yang mau kuliah keatas, selalu gue titipin pesen buat liat jadwal gue dipapan LP3M, siapa tau aja udah di temple, harap gue. Sampe gue penasaran naik sendiri keatas, buat liat jadwal gue, ternyata masih belom ada. Huaaaa rasanya gue mau nangis. Lama banget yak gue menunggu. Itulah alas an mengapa setiap orang ga suka kalo suruh nunggu, karena menunggu itu MEMBOSANKAN!!

“Lu belom siap sih, makanya tuh ga keluar2 jadwalnya” temen gue coba semangatin gue. Iya juga ya kata dia, masih ada tema yang belom gue hapal juga, ngapain gue minta di buru-buru. Arrrghh. Penyakit gue dari dulu itu suka menunda yang seharusnya bisa gue lakukan saat itu juga. Cuma tinggal 7 tema ini, itu mah gampang, ocehan gue dalam hati yang terlalu menyepelekan. Ga nyepelein juga sih sebenernya, gue tetep rajin murojaah tiap pagi, murojaah dimotor, dimeja pak satpam, diwarung soto, dibengkel motor, dimanapun gue berada gue coba murojaah sebisa gue. Dan yang paling setia menyimak bacaan gue, adalah seorang sahabat yang baik hatinya, cantik wajahnya, dan solehah kepribadiannya, yaitu siti napsiah. Jazakillah khoir atas kebaikanmu selama ini, kawan. Semoga Allah balas kebaikanmu.

Minggu satu dibulan juni pun telah berlalu, dan gue masih setia menunggu jadwal cantik gue keluar. Tiba-tiba, diwaktu yang ga disangka-sangka temen gue “eka” sms. Saat gue terima sms tertanggal 10 juni 2014.

Eka : “jeng, besok kamu ujian kompre ayat, tgl 11 jam 10.00”. Sempet bunyi “deg” di jantung gue

Gue : “Okey” jawaban sok woles gue, haha

Eka : “km udh tau po sebelumnya?” Tanya eka bingung.

Gue : “Blm, haha, Thx ya dah diksh tw. Abis gue ada lg ga?” abis itu, ga dijawab lagi sama eka.

Gue bersyukur banget masih punya temen yang masih peduli sama gue. Coba saat itu eka ga kuliah, gue ga akan tau kalo jadwal gue semendadak itu. Sebelum-sebelumnya, setelah jadwal ditempel, pasti ada tenggang waktu selama tiga hari buat jadwal ujiannya. Lah giliran gue, selang sehari. Mak njleeb banget men!! Gue pun ga berani protes sama pak ustadz. Gue terima dengan lapang dada, ikhlas dan sabar. Dan gue terima kenyataan ini dengan sepenuh hati. *Sambil tarik nafas panjang

Gimana sama persiapan gue? Oh No! Jujur men, gue belom siap hapalan. Kalo mental sih, insyaAllah lah. Tapi masalahnya, kalo dari hapalan gue ga siap, bisa mempengaruhi mental juga kan, huaaaaa *nangis dalem diam.

Tepat hari itu, gue udah sengaja bawa kertas hapalan gue ketempat kos mba ratna. Orang satu ini juga yang sangat membantu dibalik kelulusan kompre ayat gue. Sahabat terbaik yang pernah gue kenal. Sahabat hebat yang bisa bersikap dewasa. Sahabat berani yang tak takut menegur kesalahan orang lain. Dialah Ratna Hanum. Jazakillah khoir buat mba ratna, yang udah rela-relain begadang demi gue. Demi menyimak murojaah gue. Pokoknya makasih banyak deh. Tanpa mba, gue bisa apa sih, hehe.

Seharian gue bersemedi di kost mba ratna. Teriak-teriak baca ayat ekonomi dan gue mendadak jadi orang yang bersungguh-sungguh. Cieeh, jarang-jarang loh gue begini. Andaikata jadwal itu ga muncul secara tiba-tiba, gue ga segininya juga kali. Huf, apalah daya dan upaya. Gue Cuma inget slogan “man jadda wa jadda”, siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti akan bisa. Kalo kita punya keyakinan pada diri kita, semua persepsi buruk yang hinggap di pikiran kita, pasti akan ditepis sejauh mungkin. Gue yakin, pokoknya gue pasti LULUS!! Cuma itu.

Ga cuma ayat ekonomi aja yang bakal di ujikan, tapi juga tafsirnya *mata melotot. Itulah uniknya jika kamu bersekolah di STEI Hamfara Yogyakarta ini. InsyaAllah jadi pakar ekonomi Islam sejati, aamiin. Tapi gue belom belajar men T.T. “Dari dulu lu kemana aja emang” itulah yang temen2 gue tanyakan. Kan gue pikir, ga akan semendadak ini. Salah gue juga sih, *hanya bisa menyalahkan diri sendiri. InsyaAllah, dalam sehari gue akan pelajari ini semua, aamiin.

Untungnya gue udah biasa begadang, jadi ga masalah lah kalo gue mengorbankan waktu tidur gue demi tafsir. Ngantuk sih, males sih, tapi besok gue ujian men!! Gue harus hapal pokoknya, apapun yang terjadi. Dan gue pun tidur jam 02.00 dini hari. Subuhnya, gue ngapal lagi, ngapal, dan ngapal. Abis itu beli snack sebentar buat penguji gue nanti, abis itu makan soto pak ndut deket TK alfarabi bantul, sambil murojaah sama icha, abis itu pulang ke kost mba ratna lagi. Ngapal lagi, abis itu anaknya nita dateng, main sama dedek qia bentar, abis itu siap2, abis itu ke kampus, ganti pake kerudung putih, sambil bawa almamater, abis itu naik kelantai 3, ternyata ruangan LP3M belom dibuka, abis itu duduk dilantai 2, sambil belajar tafsir lagi. Abis itu gue poto bentar buat kenang2an, abis itu gue minta doa dari temen2, abis itu update status whatsapp, abis itu gue focus belajar lagi.

Gue juga ga lupa minta doa restu dari ibu gue tercinta, buat doain gue biar sukses, lancar, dipermudah, dan lulus. Ibuku gue pun meng-aamiin-kan. Love u mom. Gue datang dua jam lebih awal dari biasanya. Ternyata ujiannya jam 10.30. Kemaren itu, si eka salah kasih info. Tapi gue udah standbye jam 09.00, fufufu, rajin kan gue? :D

Waktunya pun tiba. Seperti biasanya, tangan gue selalu berkeringat, cuma pas moment ini jadi keringet dingin. Brr. Ada empat orang sahabat yang menyaksikan detik-detik kelulusan kompre ayat gue. Ada teh ismi, icha, nap, en mba ratna. Mereka emang orang-orang terpilih, yang tanpa diminta sekalipun, rela menemani ketegangan yang gue rasakan. Ruangan mulai dimuka, ustadznya masuk, dan gue duduk sendiri seperti ingin disidang didepan mereka. Wow banget lah pokoknya.

Dengan waktu 30 menit yang gue punya, gue mulai melantunkan ayat-ayat ekonomi yang udah selama ini gue pelajari. Seumur hidup lo, pasti ada momen dimana lo grogi. Disinilah gue mangalaminya. Ada satu ayat yang ga gue baca. Banyak makhroj huruf yang gue baca salah. Mau nangis rasanya, huhuhuhuhu. Setelah gue selesai, gue disuruh keluar dulu sama penguji gue. Ya Allah, apa yang akan terjadi selanjutnya. Gue berharap, gue bisa lulus ya Allah, dengan kekurangan yang gue lakukan. Allah, bantu aku. Doa gue saat itu.

Pas gue disuruh masuk kembali, ustadznya ngoreksi semua kesalahan gue. Dan itu banyak. Ada pada mereka, memasang wajah yang biimbang, antara melanjutkan gue ke tafsir atau enggak. Akhirnya, gue mencoba memasang ekspresi yang “melas” banget, haha, sambil bilang “ust, lulus dong ust, lanjut aja ust”, kalo inget moment itu, gue mau ngakak banget rasanya. Gue ga tau dah, muka gue bisa semelas apa. Yang jelas, endingnya gue bisa lanjut ke bagian tafsir. Alhamdulillah ya Allah telah membantu aku.

Perjuangan belom sampai situ, gue masih harus mengartikan dua surat wajib yang panjanganya lumayan. Surat al-baqarah 275-279 sama surat al-baqarah 282. Bismillah gue coba artikan dan gue jelaskan tafsirnya. Sempet ada pertanyaan ust titok yang ngebuat gue bingung, gue mikir lamaaaa banget, sampe beliau ngulang berkali-kali pertanyaannya, hahaha. Segitu “oon” kah gue. Ini karena efek belajar SKS nih, penyesalan gue. Entah jawaban gue masuk akal ato ga, tapi gue ga sengaja jawab pertanyaan yang bikin semua ustadz dan 4 orang temen gue, tertawa, hahahahaha. Padahal, saat itu gue lagi ga ngelawak, tapi lagi grogi tingkat dewa. Alhamdulillahnya, gue ga suruh ngartiin semua suratnya. Terimakasih Allah, telah bantu aku lagi. Sampai dititik akhir, pertanyaan tafsir pun disudahi. Abis itu, gue kembali berdoa sama Allah, biar keputusan ustadz bilang, kalo gue lulus.

Dengan harap-harap cemas gue menunggu keputusan. Keringet yang ada ditangan gue udah sampe membanjiri meja. Dalam diam ku berdoa, meminta kelulusan yang gue nantikan. Inilah jawaban sang ustadz penguji gue.

“kami putuskan bahwa saudari Ida Armala, dinyatakan LULUS” jelas terucap dari mulut ustadz muhajirin, tertanggal 11 Juni 2014.

Alhamdulillah ya Allah. Ga henti-hentinya gue mengucap syukur kepada Allah. Rasa bahagia gue, ga bisa gue sembunyikan pada saat itu. Keluar dari ruangan, gue dan ke4 sahabat gue langsung berisik, menyuarakan kelulusan gue. Pokoknya gue bahagia banget pada saat itu. Bahkan pas sampe asrama pun, gue jingkrak-jingkrak sambil ketawa2 sendiri. Terserah mau dibilang lebay juga gpp, yang penting lulus, hahahaha. Alhamdulillah ya Allah yang telah mendengar doaku, akhirnya aku LULUS. Pokoknya gue seneng, TITIK!!

Gue langsung kasih kabar baik sama emak gue, sama temen2 diwhatsapp, temen2 di asrama dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan gue secara langsung ataupun tak langsung. Gue langsung update status whatsapp “Thx Allah, thx ust muha, thx titok, aku lulus”, hahaha. Lebay ya? Biarin lah, yang penting gue seneng. Tapi, sempet malu juga sih, mengingat moment ujiam berlangsung, udah mah banyak yang salah, ga lancar tafsirnya, dan segala macem kekurangan yang gue miliki. Gue dinyatakan LULUS men!! Subhanallah kan. Hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati dua ustadz yang menguji gue, hehe. Jazakallah ya ustadz, saya janji akan memperbaiki bacaan al-qur’an saya. Doain saya ya ustadz, semoga ilmu saya bisa seperti ustadz, aamiin.

15.15
Terima kasih ya Allah atas semua kebaikan yang engkau berikan. Semoga kebaikan mereka semua dibalas olehMu. Aamiin

7 Jun 2014

Believe or Not

Jawabannya TIDAK!!
Gue lagi ngomongin pemilu pilpres 2014 besok. Kapok sama kepemimpinan masa silam yang jauh dari janji. Kalo ada yang bilang, "sayang golput, ntar suaranya diambil orang kafir loh". Alah, nih orang, bulshit. Ga peka, ga cerdas, dan ga politis.

Emang kenapa kalo yang terpilih bukan orang Islam? Apa yang bedain? Toh sama aja. Islam ga Islam, aturan yang diterapin tetep bukan aturan Islam kan!! Makanya cerdas dong!!

Gue muak sama pemimpin yang sok polos, sok ngambil hati masyarakat, sok peduli, sok lah pokoknya. Tapi dia nusuk dari belakang. Semua setingan men!! SADAR WOY!! semua cuma politik pencitraan. Kaya gitu ga pantes dipilih ato diperjuangkan. Dia cuma jadi tangan kanan asing doang buat ngeruk Indonesia kita ini. Ga percaya? Coba aja liat nanti.

Lo tau lah gimana otak kapitalis jalan. Pikirannya cuma keuntungan. Sampe2 maybe mikir gimana caranya Indonesia dijual. GILA!! Buang pemimpin kaya gitu, cuih.

Belom lagi si demokrasi, yang sekarang Indonesia akui sebagai landasan yang harus dianut warga negaranya. Padahal dia itu pengkhianat setia Indonesia. Ngaku dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, tapi BBM dijual mahal, pendidikan dijadikan bisnis, kesehatan dijadikan keuntungan. All item serba di uangkan!! Itukah demokrasi yang selama ini kita agungkan?? Cuih GA SUDI!!

Demokrasi itu sampah. Sistem rusak yang harus dibuang. Lo tau kenapa? Karena dia mengharuskan kita untuk berhukum pada hukum manusia. Ini sangat bertentangan sama Islam men. Coz, hukum manusia itu lemah, terbatas, dan tidak memuaskan akal. Yang pantes buat hukum itu cuma Allah, yaitu sang pencipta manusia. Hukum Allah itu kuat, benar, adil, sempurna. Jelas lah, sudah saatnya kita berkiblat pada hukum Allah (syariah Islam), bukan demokrasi.

Kesimpulannya, selama capres kita ga mau terapin hukum Allah dalam bernegara, bermasyarakat, maupun berindividu, dia ga layak dipilih, TITIK!!

Gue cuma percaya sama pemimpin yang bisa terapin syariah Islam secara kaffah lewat daulah khilafah Islamiyah. TITIK!!

01.09
Partai yang gue tau punya visi n misi terapin syariah n khilafah cuma Hizbut Tahrir, so pilih aja dia

3 Jun 2014

Dear Iffah

Dear Iffah Wardatun Hamro, sahabatku yang kucintai karena Allah

Barakallah ya atas pernikahanmu, dengan seorang ikhwan yang begitu kamu cintai dan sayangi karena Allah. Semoga pernikahan kalian berdua di berkahi Allah dan menjadi keluarga samara n ideologis. Sorry ya iff, ane kemarin ga sempet nulis surat buat ente. Abis ane terlalu riweh ngurusin bus buat pemberangkatan kesana sih. Mana ada yang tiba-tiba membatalkan berangkat, jadinya ongkos kita nambah deh. No problem koq, kita tetep ikhlas dan ga penuh tekanan datang ke pernikahan ente. Malah, seneng banget iff. Sampe gue pengen nampar jalanannya, yang udah bikin gue terkoyak tak berdaya T.T

Aduh, kenapa sih ya, anak hamfara itu suka kelewat heboh kalo ada berita nikahan. Yang mau nikah sapaaa, yang riweh sapaaa. Udah budaya kali yak, hahaha. Iff, tau ga sih, gue ga nyangka elu bisa jadi istri, hahaha. Tampang masih bocah gitu, udah pada berani nikah. Salut gue iff sama ente. Kalo ga dikejar deadline nikah, sampe sekarang skripsi ente belom kelar kali ya. Ada ibrohnya juga ya iff. Akankah gue dikejar deadline kaya gitu juga?? Hahaha, tersiksa banget ya iff rasanya.

Surat gue ga puitis amat ya, ah biarkanlah, lagi ga niat buat puitis sih. Gue bingung iff mau cerita apa lagi. Gue certain tentang elu aja yak. Iffah itu orangnya kalem, cool, lembut, cerdas, cantik, sholihah, ideologis, pengamat, pendengar, kurus, dan pemalu. Dia suka hapal kebiasaan sahabat-sahabatnya, NIM temen-temennya, tanggal lahir sahabatnya, dan kesukaan temen-temennya. Dia memang seorang pengamat. Hati-hati kalo berteman dengan dia, haha. Terus, dia itu baik banget sama gue. Gue suka dikasih makanan sama dia, secara dia kalo punya makanan, jarang di abisin, gue deh yang tukang abisin, hahaha. Dan gue kasih sedikit bocoran buat mas lutfi, waktu mendekati tanggal pernikahannya, dia suka heri alias heboh sendiri ga jelas gitu. Mirip bocah TK yang dikasih lolipop sama ibu gurunya. Itulah iffah, disisi kedewasaannya, ternyata masih ada sisi anak2 yg tersisa, iff..iff.. *lucu kalo inget momen itu.

Terlalu banyak kenangan gue sama dia. Saat pertama kalinya gue disatukan dalam tim halqoh sama dia, sampe akhirnya kita beneran deket. Maybe kalo dulu bukan karena satu tim, gue ga bisa deket kali. Memang udah rencana Allah kali ya, buat kita jadi sahabat coz Allah. Dan sekarang, ente nyusul rifa, nita, khoir buat menyempurnakan separuh agama Allah ini. Masing-masing dari kalian punya jalan cerita pernikahan yang berbeda. Dan yang paling riweh menurut gue adalah nikahan elu itu. Secara gitu, tamunya anak hamfara semua, baik ikhwan maupun akhwat. Seneng gue, ngeledekin elu. Apalagi pas liat muka ente, malu-malu-in gitu, hahahaha. Lucu ya, kalo masih jadi pengantin baru itu. Enak ga iff, diledekin terus?? :D *maaf ya

Semoga pernikahan ente, membuka jalan bagi kita-kita yang masih jomblo ini. Skripsi kelar, ijazah keluar, dan ijab sah terikrar… #eaaa. Nantikan cerita pernikahan gue selanjutnya ya…

Sekali lagi, selamat ya ipeh dan mas lutfi…

NB : Kalo gue nikah nanti, kalian berdua harus ngadoin gue kamera DSLR ya, yang standar aja juga gpp.. Ditunggu kadonya, makasih. haha

02.28
Yang berencana nyusul kalian taun 2014 ini, yang entah sama siapa.
Doain aja ya. aamiin...

15 Mei 2014

Siswa SMA vs Menteri Pendidikan (Tentang UN, UNAS, UAN)

Sebuah surat terbuka, untuk Bapak
Menteri Pendidikan yang terhormat,
di tempat.

16. Mencontek adalah sebuah
perbuatan…
a. terpaksa
b. terpuji
c. tercela
d. terbiasa

Ardi berhenti di soal nomor
enam belas itu, salah satu
soal ulangan Budi Pekerti
semasa dia kelas 2 SD dulu. Ia
tertegun, dan hatinya
berdenyut perih saat dilihatnya
sebuah coretan menyilang
pilihan jawaban C. Coretan
tebal, panjang, ciri khas si
Ardi kecil yang menjawab
nomor itu tanpa ragu,
melainkan dengan penuh
keyakinan…

Handphonenya berdering
pelan, sebuah SMS masuk.
Ardi membukanya, dan ia
menghela nafas dalam-dalam
begitu membaca isinya.
Jadi gimana Di, ikutan pakai
‘itu’ nggak?

Barangkali bukan kebetulan
Ardi menemukan soal-soal
ulangan SD-nya saat ia mau
mencari buku-buku lamanya,
barangkali bukan kebetulan
Ardi membaca soal nomor
enam belas dan jawaban
polosnya itu, sebab denyut
perih di hatinya baru mereda
setelah ia mengirim sebaris
kalimat yakin…

Nggak, Jo, aku mau jujur aja.
Sebuah balasan pahit mampir
selang beberapa detik
setelahnya,

Ah, cemen kamu.

Tapi tidak, Ardi tak goyah. Ia
mengulum senyum dan
batinnya berbisik pelan, salah,

Jo.Jujur itu keren.

UNAS. Sebuah jadwal tahunan yang
diselenggarakan oleh pemerintah
untuk mengevaluasi hasil belajar
siswa selama tahun-tahun
sebelumnya. Sebuah penentu
kelayakan seorang siswa untuk
lulus dari jenjang pendidikan yang
sudah dia jalani atau tidak. UNAS
sudah sejak lama ada, meliputi
berbagai tingkat pendidikan, mulai
dari SD, SMP, sampai yang terakhir,
yakni SMA. Sudah sejak lama pula
UNAS menuai pro dan kontra, yang
mana rupanya kontra itu
belakangan ini berhasil 'memaksa'
pemerintah untuk menghapuskan
UNAS di tingkatan SD. Sedang
untuk tingkat SMP dan SMA,
kemungkinan itu masih harus
menunggu.

Tiap kali UNAS akan digelar,
seluruh elemen masyarakat ikut
tertarik ke dalam pusaran
perbincangannya. Perdebatan
tentang perlu-tidaknya diadakan
UNAS tak pernah absen dari
obrolan ringan di warung kopi, dan
acara-acara yang mengklaim ingin
memotivasi para peserta UNAS pun
bermunculan di berbagai channel
televisi. Di sela-sela program
motivasi itu, jikalau ada sesi tanya-
jawab, hampir bisa dipastikan akan
ada seorang partisipan yang
melempar tanya:

"Bagaimana dengan kecurangan
UNAS?"

Ah, ya, UNAS memang belum
pernah lepas dari ketidakjujuran.
Sekarang, jangan marah jika saya
bilang bahwa UNAS identik dengan
kecurangan. Sebab jika tidak,
pertanyaan itu tidak akan terlalu
sering terdengar. Tapi nyatanya,
semakin lama pertanyaan itu
semakin berdengung di tiap sudut
daerah yang punya lembaga
pendidikan; dan tahukah apa yang
menyedihkan? Yang paling
menyedihkan adalah saat lembaga-
lembaga pendidikan itu, tempat kita
belajar mengeja kalimat 'kejujuran
adalah kunci kesuksesan' itu,
hanya mampu tersenyum tipis dan
menahan kata di depan berita-
berita ketidakjujuran yang
simpang-siur di berbagai media.

UNAS dengan segala problematika
dan dilematika yang dibawanya
memang tak pernah habis untuk
dikupas, dan sayangnya ia tak
pernah bosan pula menemui jalan
buntu. Dari tahun ke tahun selalu
ada laporan tentang kecurangan,
tetapi ironisnya setiap tahun itu
pula pemerintah tetap tersenyum
dan mengabarkan dengan bahagia
bahwa 'UNAS tahun ini mengalami
peningkatan, kelulusan tahun ini
mengalami kenaikan, rata-rata
tahun ini mengalami kemajuan',
dan hal-hal indah lainnya.

Dulu, saat saya belum menginjak kelas
tiga, saya berpikir bahwa grafik itu
benar adanya dan saya pun
terkagum-kagum oleh peningkatan
pendidikan yang dialami oleh
generasi muda Indonesia.
Tetapi sekarang, sebagai pelajar
yang baru saja menjalani UNAS...
dengan berat hati saya mengaku
bahwa saya tidak bisa lagi percaya
pada dongeng-dongeng itu.
Sebagai pelajar yang baru saja
menjalani UNAS, saya justru punya
banyak pertanyaan yang saya
pendam dalam hati saya. Banyak
beban pikiran yang ingin saya
utarakan kepada Bapak Menteri
Pendidikan. Tapi tenang saja,
Bapak tidak perlu menjadi pembaca
pikiran untuk tahu semua itu,
karena saya akan menceritakannya
sedikit demi sedikit di sini. Dari
berbagai kekalutan dan tanda tanya
yang menyesaki otak sempit saya,
saya merumuskannya menjadi tiga
poin penting...

Pertama, tentang kesamarataan
bobot pertanyaan-pertanyaan
UNAS, yang tahun ini Alhamdulillah
ada dua puluh paket.
Bapak Menteri Pendidikan yang
terhormat... pernah tidak terpikir
oleh Bapak bagaimana caranya
seorang guru Bahasa Indonesia
bisa membuat 20 soal yang
berbeda, dengan tingkat kesulitan
yang sama, untuk satu SKL saja?
Pernah tidak terpikir oleh Bapak
bagaimana caranya seorang guru
Biologi membuat 20 soal yang
berbeda, dengan taraf kesulitan
yang sama, hanya untuk satu
indikator 'menjelaskan fungsi
organel sel pada tumbuhan dan
hewan'?

Menurut otak sempit saya,
sejujurnya, itu mustahil. Mau tidak
mau akan ada satu tipe soal yang
memuat pertanyaan dengan bobot
lebih susah dari tipe lain. Hal ini
jelas tidak adil untuk siswa yang
kebetulan apes, kebetulan
mendapatkan tipe dengan soal
susah sedemikian itu. Sebab orang
tidak akan pernah peduli apakah
soal yang saya terima lebih susah
dari si A atau tidak. Manusia itu
makhluk yang seringkali terpaku
pada niai akhir, Pak. Orang tidak
akan pernah bertanya, 'tipe soalmu
ada berapa nomor yang susah?'
melainkan akan langsung bertanya,
'nilai UNASmu berapa?'.

Bapak Menteri Pendidikan yang
terhormat, di sini Bapak akan
beralasan, barangkali, bahwa jika
siswa sudah belajar, maka sesusah
apapun soalnya tidak akan
bermasalah. Tapi coba ingat
kembali, Pak, apa sih tujuan
diadakannya Ujian Nasional itu?
Membuat sebuah standard untuk
mengevaluasi siswa Indonesia,
'kan ? Untuk menetapkan sebuah
garis yang akan jadi acuan
bersama, 'kan ? Sekarang,
bagaimana bisa UNAS dijadikan
patokan nasional saat antar paket
saja ada ketidakmerataan bobot
soal? Ini belum tentang
ketidakmerataan pendidikan antar
daerah, lho, Pak.

Kedua, tentang pertanyaan-
pertanyaan UNAS tahun ini, yang,
menurut saya, menyimpang dari
SKL.

Bapak Menteri Pendidikan yang
terhormat, saya tahu Bapak sudah
mengklarifikasinya di twitter,
bahwa soal tahun ini bobot
kesulitannya di naikkan sedikit
(saya tertawa miris di bagian kata
'sedikit' ini). Tapi, aduh, jujur saya
bingung juga Pak bagaimana
menanggapinya. Pertama, bobot
soal kami dinaikkan hanya sampai
standard Internasional. Kedua,
konfirmasi itu Bapak sampaikan
setelah UNAS selesai. Saya jadi
paham kenapa di sekolah saya
disiapkan tabung oksigen selama
pelaksanaan UNAS. Mungkin
sekolah khawatir kami pingsan
saking bahagianya menemui soal-
soal itu, 'kan ?

Bapak, saya tidak mengerti, benar-
benar tidak mengerti... apa yang
ada di pikiran Bapak-Bapak semua
saat membuat, menyusun, dan
mencetak soal-soal itu? Bapak
mengatakan di twitter Bapak, 'tiap
tahun selalu ada keluhan siswa
karena soal yang baru'. Tapi, Pak,
sekali ini saja... sekali ini saja saya
mohon, Bapak duduk dengan
santai, kumpulkan contoh soal
UNAS tahun dua ribu sebelas, dua
ribu dua belas, dua ribu tiga belas,
dan dua ribu empat belas. Dengan
kepala dingin coba Bapak
bandingkan, perbedaan tingkat
kesulitan dua ribu sebelas dengan
dua ribu dua belas seperti apa.
Perbedaan bobot dua ribu dua
belas dengan dua ribu tiga belas
seperti apa. Dan pada akhirnya,
coba perhatikan dan kaji baik-baik,
perbedaan tipe dan taraf kerumitan
soal dua ribu tiga belas dengan
dua ribu empat belas itu seperti
apa.

Kalau Bapak masih merasa tidak
ada yang salah dengan soal-soal
itu, saya ceritai sesuatu deh Pak.
Bapak tahu tidak, saat hari kedua
UNAS, saya sempat mengingat-
ingat dua soal Matematika yang
tidak saya bisa. Saya ingat-ingat
sampai ke pilihan jawabannya
sekalipun. Kemudian, setelah UNAS
selesai, saya pergi menghadap ke
guru Matematika saya untuk
menanyakan dua soal itu. Saya
tuliskan ke selembar kertas, saya
serahkan ke beliau dan saya
tunggu. Lalu, hasilnya? Guru
Matematika saya menggelengkan
kepalanya setelah berkutat dengan
dua soal itu selama sepuluh menit.
Ya... beliau bilang ada yang salah
dengan kedua soal itu. Tetapi yang
ada di kepala saya hanya
pertanyaan-pertanyaan heran...
Bagaimana bisa Bapak menyuruh
saya menjawab sesuatu yang guru
saya saja belum tentu bisa
menjawabnya?

Tidak diuji dulukah kevalidan soal-
soal UNAS itu?
Bapak ujikan ke siapa soal-soal
itu? Para dosen perguruan tinggi?
Mahasiswa-mahasiswa semester
enam?

Lupakah Bapak bahwa nanti yang
akan menghadapi soal-soal itu
adalah kami, para pelajar kelas tiga
SMA dari seluruh Indonesia?
Haruskah saya ingatkan lagi kepada
Bapak bahwa di Indonesia ini
masih ada banyak sekolah-sekolah
yang jangankan mencicipi soal
berstandard Internasional,
dilengkapi dengan fasilitas
pengajaran yang layak saja sudah
sujud syukur?
Etiskah menuntut sebelum
memberi?
Etiskah memberi kami soal
berstandard Internasional di saat
Bapak belum mampu memastikan
bahwa seluruh Indonesia ini siap
untuk soal setingkat itu?

Pada bagian ini, Bapak mungkin
akan teringat dengan berita,
'Pelajar Mengatakan bahwa UNAS
Menyenangkan'. Kemudian Bapak
akan merasa tidak percaya dengan
semua yang sudah saya katakan.
Kalau sudah begitu, itu hak Bapak.
Saya sendiri juga tidak percaya
kenapa ada yang bisa mengatakan
bahwa UNAS kemarin
menyenangkan. Awalnya saya
malah mengira bahwa itu sarkasme,
sebab sejujurnya, tidak sedikit
teman-teman saya yang menangis
sesudah mengerjakan Biologi.
Mereka menangis lagi setelah
Matematika dan Kimia. Lalu airmata
mereka juga masih keluar seusai
mengerjakan Fisika. Sekarang, di
mana letak 'UNAS menyenangkan'
itu? Bagi saya, hanya ada dua
jawabannya; antara narasumber
berita itu memang sangat pintar,
atau dia menempuh jalan pintas...
Jalan pintas itu adalah hal ketiga
yang menganggu pikiran saya
selama UNAS ini. Sebuah bentuk
kecurangan yang tidak pernah saya
pahami mengapa bisa terjadi, yaitu
joki.

Mengapa saya tidak paham joki itu
bisa terjadi? Sebab, setiap tahun
pemerintah selalu gembar-gembor
bahwa "Soal UNAS aman! Tidak
akan bocor! Pasti terjamin steril
dan bersih!", tetapi ketika hari H
pelaksanaan... voila! Ada saja joki
yang jawabannya tembus. Jika
bocor itu paling-paling hanya lima
puluh persen benar, ini ada joki
yang bisa sampai sembilan puluh
persen akurat. Sembilan puluh
persen! Astaghfirullah hal adzim,
itu bukan bocor lagi namanya,
melainkan banjir. Kemudian
ajaibnya pula, yang sudah
dilakukan pemerintah untuk
menanggulangi hal ini sepanjang
yang saya lihat baru satu:
menambah tipe soal! Kalau sewaktu
saya SD dulu tipe UNAS hanya
satu, sewaktu SMP beranak-pinak
menjadi lima. Puncaknya sewaktu
SMA ini, berkembang-biak menjadi
20 paket soal. Pemerintah agaknya
menganggap bahwa banyaknya
paket soal akan membuat jawaban
joki meleset dan UNAS dapat
berjalan mulus, murni, bersih,
sebersih pakaian yang dicuci pakai
detergen mahal.
Iya langsung bersih cling begitu,
toh?

Nyatanya tidak.
Sekalipun dengan 20 paket soal,
joki-joki itu rupanya masih bisa
memprediksi soal sekaligus
jawabannya. Peningkatan jumlah
paket itu hanya membuat tarif
mereka makin naik. Setahu saya,
mereka bahkan bisa menyertakan
kalimat pertama untuk empat nomor
tententu di tiap paket agar para
siswa bisa mencari yang mana
paket mereka. Lho, kok bisa? Ya
entah. Tidak sampai di sana,
jawaban yang mereka berikan pun
bisa tembus sampai di atas
sembilan puluh persen. Lho, kok
bisa? Ya sekali lagi, entah. Seperti
yang saya bilang, kalau sudah
sampai sembilan puluh persen
akurat begitu bukan bocor lagi
namanya, melainkan banjir
bandang. Saat joki sudah bisa
menyertakan soal, bukan hanya
jawaban, maka adalah sebuah
misteri Ilahi jika pemerintah masih
sanggup bersumpah tidak ada
main-main dari pihak dalam.
Bapak Menteri Pendidikan yang
terhormat, saya memang hanya
pelajar biasa. Tapi saya juga bisa
membedakan mana jawaban yang
mengandalkan dukun dan mana
jawaban yang didapat karena
sempat melihat soal. Apa salah
kalau akhirnya saya
mempertanyakan kredibilitas tim
penyusun dan pencetak soal?
Sebab jujur saja, air hujan tidak
akan menetesi lantai rumah jika
tidak ada kebocoran di atapnya.
Bapak Menteri Pendidikan yang
terhormat... tiga hal yang saya
paparkan di atas sudah sejak lama
menggumpal di hati dan pikiran
saya, menggedor-gedor batas
kemampuan saya, menekan
keyakinan dan iman saya.
Pernah terpikirkah oleh Bapak,
bahwa tingkat soal yang
sedemikian inilah yang memacu
kami, para pelajar, untuk berbuat
curang? Jika tidak... saya beritahu
satu hal, Pak. Ada beberapa teman
saya yang tadinya bertekad untuk
jujur. Mereka belajar mati-matian,
memfokuskan diri pada materi yang
diajarkan oleh para guru, dan
berdoa dengan khusyuk. Tetapi
setelah melihat soal yang tidak
berperikesiswaan itu, tekad mereka
luruh. Saat dihadapkan pada soal
yang belum pernah mereka lihat
sebelumnya itu, mereka runtuh.
Mereka menangis, Pak. Apa
kesalahan mereka sehingga mereka
pantas untuk dibuat menangis
bahkan setelah mereka berusaha
keras? Beberapa dari mereka
terpaksa mengintip jawaban yang
disebar teman-teman, karena
dihantui oleh perasaan takut tidak
lulus. Beberapa lainnya hanya bisa
bertahan dalam diam,
menggenggam semangat mereka
untuk jujur, berdoa di antara
airmata mereka... berharap Tuhan
membantu.

Saya tidak bisa sepenuhnya
menyalahkan teman-teman yang
terpaksa curang setelah mereka
belajar tetapi soal yang keluar
seperti itu. Kami mengemban
harapan dan angan yang tak sedikit
di pundak kami, Pak. Harapan guru.
Harapan sekolah. Harapan orangtua.
Semakin jujur kami, semakin berat
beban itu. Sebelum sampai di
gerbang UNAS, kami telah melewati
ulangan sekolah, ulangan praktek,
dan berbagai ulangan lainnya.
Tenaga, biaya, dan pikiran kami
sudah banyak terkuras. Tetapi saat
kami menggenggam harapan dan
doa, apa yang Bapak hadapkan
pada kami? Soal-soal yang
menurut para penyusunnya sendiri
memuat soal OSN. Yang benar saja,
Pak. Saya tantang Bapak untuk
duduk dan mengerjakan soal
Matematika yang kami dapat di
UNAS kemarin selama dua jam
tanpa melihat buku maupun
internet. Jika Bapak bisa menjawab
benar lima puluh persen saja,
Bapak saya akui pantas menjadi
Menteri. Kalau Bapak berdalih 'ah,
ini bukan bidang saya', lantas
Bapak anggap kami ini apa? Apa
Bapak kira kami semua ini anak
OSN? Apa Bapak kira kami semua
pintar di Matematika, Fisika,
Biologi, Kimia, Bahasa Indonesia,
dan Bahasa Inggris sekaligus?
Teganya Bapak menyuruh kami
untuk lulus di semua bidang itu?
Sudah sepercaya itukah Bapak pada
kecerdasan kami?

Tidak.

Tentu saja Bapak tidak sepercaya
itu pada kami. Sebab jika Bapak
percaya, Bapak tidak akan sampai
terpikir untuk membuat dua puluh
paket soal, padahal lima paket saja
belum tentu bobot soal kelima
paket itu seratus persen sama. Jika
Bapak percaya, Bapak tidak akan
sengaja meletakkan persentase
UNAS di atas persentase nilai
sekolah untuk nilai akhir kami,
padahal belum tentu kemurnian
nilai UNAS itu di atas kemurnian
nilai sekolah. Jika Bapak percaya,
Bapak tidak akan merasa perlu
untuk melakukan sidak. Jika Bapak
percaya... mungkin Bapak bahkan
tidak akan merasa perlu untuk
mengadakan UNAS.
.........
.........
.........
Anda akan mengatakan kalimat
klise itu, Pak, bahwa nilai itu tidak
penting, yang penting itu
kejujuran.

Tapi tahukah, bahwa kebijakan
Bapak sangat kontradiktif dengan
kata-kata Bapak itu? Bapak
memasukkan nilai UNAS sebagai
pertimbangan SNMPTN Undangan.
Bapak meletakkan bobot UNAS
(yang hanya berlangsung tiga hari
tanpa jaminan bahwa siswa yang
menjalani berada dalam kondisi
optimalnya) di atas bobot nilai
sekolah (yang selama tiga tahun
sudah susah payah kami
perjuangkan) dalam rumus nilai
akhir kami. Bapak secara tidak
langsung menekankan bahwa UNAS
itu penting, dan itulah
kenyataannya, Pak. Itulah
kenyataan yang membuat kami,
para pelajar, goyah. Takut.
Tertekan.

Tahukah Bapak bahwa
kepercayaan diri siswa mudah
hancur? Pertahanan kami semakin
remuk ketika kami dihadapkan oleh
soal yang berada di luar
pengalaman kami. Pernahkah Bapak
pikirkan ini sebelumnya? Bahwa
soal yang di luar kemampuan kami,
soal yang luput Bapak
sosialisasikan kepada kami
meskipun persiapan UNAS tidak
hanya satu-dua minggu dan Bapak
sebetulnya punya banyak
kesempatan jika saja Bapak mau,
sesungguhnya bisa membuat kami
mengalami mental breakdown yang
sangat kuat? Pernahkah Bapak
pikirkan ini sebelum memutuskan
untuk mengeluarkan soal-soal tidak
berperikesiswaan itu dalam UNAS,
yang notabene adalah penentu
kelulusan kami?

Pada akhirnya, Pak, izinkan saya
untuk mengatakan, bahwa apa yang
sudah Bapak lakukan sejauh ini
tentang UNAS justru hanya
membuat kecurangan semakin
merebak. Bapak dan orang-orang
dewasa lainnya sering mengatakan
bahwa kami adalah remaja yang
masih labil. Masih dalam proses
pencarian jati diri. Sering
bertingkah tidak tahu diri,
melanggar norma, dan berbuat
onar. Tapi tahukah, ketika
seharusnya Bapak selaku orangtua
kami memberikan kami petunjuk ke
jalan yang baik, apa yang Bapak
lakukan dengan UNAS selama tiga
hari ini justru mengarahkan kami
kepada jati diri yang buruk. Tingkat
kesulitan yang belum pernah
disosialisasikan ke siswa, joki yang
tidak pernah diusut sampai tuntas
letak kebocorannya, paket soal
yang belum jelas kesamarataan
bobotnya, semua itu justru
mengarahkan kami, para siswa,
untuk mengambil jalan pintas.
Sekolah pun ditekan oleh target
lulus seratus persen, sehingga
mereka diam menghadapi fenomena
itu alih-alih menentang keras. Para
pendidik terdiam ketika seharusnya
mereka berteriak lantang
menentang dusta. Kalau perlu,
sekalian jalin kesepakatan dengan
sekolah lain yang kebetulan
menjadi pengawas, agar anak
didiknya tidak dipersulit.

Sampai sini, masih beranikah Bapak
katakan bahwa tidak ada yang
salah dengan UNAS? Ada yang
salah, Pak. Ada lubang yang
menganga sangat besar tidak hanya
pada UNAS tetapi juga pada sistem
pendidikan di negeri ini. Siapa yang
salah? Barangkali sekolah yang
salah, karena telah membiarkan
kami untuk menyeberang di jalur
yang tak benar. Barangkali kami
yang salah, karena kami terlalu
pengecut untuk mempertahankan
kejujuran. Barangkali joki-joki itu
yang salah, karena mereka menjual
kecurangan dan melecehkan ilmu
untuk mendapat uang.

Tapi tidak salah jugakah
pemerintah? Tidak salah jugakah
tim penyusun UNAS? Tidak salah
jugakah tim pencetak UNAS? Ingat
Pak, kejahatan terjadi karena ada
kesempatan. Bukankah sudah
menjadi tugas Bapak selaku yang
berwenang untuk memastikan
bahwa kesempatan untuk berlaku
curang itu tidak ada?

Mungkin Bapak tidak akan percaya
pada saya, dan Bapak akan berkata,
"Kita lihat saja hasilnya nanti."
Kemudian sebulan lagi ketika hasil
yang keluar membahagiakan, ketika
angka delapan dan sembilan
bertebaran di mana-mana, Bapak
akan melupakan semua protes yang
saya sampaikan. Bapak akan
menganggap ini semua angin lalu.
Bapak akan berpesta di atas grafik
indah itu, menggelar ucapan
selamat kepada mereka yang lulus,
kepada tim UNAS, kepada diri
Bapak sendiri, dan Bapak akan
lupa. Bapak yang saya yakin sudah
berkali-kali mendengar pepatah
'don't judge a book by its cover',
akan lupa untuk melihat ke balik
kover indah itu. Bapak akan
melupakan kemungkinan bahwa
yang Bapak lihat itu adalah hasil
kerja para ' ghost writer UNAS' .
Bapak akan lupa untuk bertanya
kepada diri Bapak, berapa persen
dari grafik itu yang mengerjakan
dengan jujur? Kemudian Bapak
akan memutuskan bahwa Indonesia
sudah siap dengan UNAS
berstandard Internasional, padahal
kenyataannya belum. Joki-
jokinyalah yang sudah siap, bukan
kami. Mengerikan bukan, Pak, efek
dari tidak terusut tuntasnya joki di
negeri ini? Mengerikan bukan, Pak,
ketika kebohongan menjelma
menjadi kebenaran semu?

Bapak, tiga hari ini, kami yang jujur
sudah menelan pil pahit. Pil pahit
karena ketika kami berusaha begitu
keras, beberapa teman kami dengan
nyamannya tertidur pulas karena
sudah mendapat wangsit sebelum
ulangan. Pil pahit karena ketika
kami masih harus berjuang
menjawab beberapa soal di waktu
yang semakin sempit, beberapa
teman kami membuat keributan
dengan santai, sedangkan para
pengawas terlalu takut untuk
menegur karena sudah ada
perjanjian antar sekolah. Pil pahit,
karena kami tidak tahu hasil apa
yang akan kami terima nanti,
apakah kami bisa tersenyum,
ataukah harus menangis lagi...
Berhentilah bersembunyi di balik
kata-kata, "Saya percaya masih ada
yang jujur di generasi muda kita".
Ya ampun Pak, kalau hanya itu
saya juga percaya.

Tetapi
masalahnya bukan ada atau tidak
ada, melainkan berapa, dan banyakan
yang mana ? Sebab yang akan
Bapak lihat di grafik itu adalah
grafik mayoritas. Bagaimana jika
mayoritas justru yang tidak jujur,
Pak? Cobalah, untuk kali ini saja
tanyakan ke dalam hati Bapak,
berapa persen siswa yang bisa
dijamin jujur dalam UNAS,
dibandingkan dengan yang hanya
jujur di atas kertas?
(Ngomong-ngomong, Pak, banyak
dosa bisa menyebabkan negara
celaka. Kalau mau membantu
mengurangi dosa masyarakat
Indonesia, saya punya satu usul
efektif. Hapuskan kolom 'saya
mengerjakan ujian dengan jujur'
dari lembar jawaban UNAS.)
UNAS bukan hal remeh, Pak, sama
sekali bukan; terutama ketika
hasilnya dijadikan parameter
kelulusan siswa, parameter hasil
belajar tiga tahun, sekaligus
pertimbangan layak tidaknya kami
untuk masuk universitas tujuan
kami. Jika derajat UNAS diletakkan
setinggi itu, mestinya kredibilitas
UNAS juga dijunjung tinggi pula.
Mestinya tak ada cerita tentang
soal bocor, bobot tidak merata, dan
tingkat kesulitan luput
disosialisasikan ke siswa.

Kejujuran itu awalnya sakit, tapi
buahnya manis.

Dan saya tahu itu, Pak.
Tapi bukankah Pengadilan Negeri
tetap ada meski kita semua tahu
keadilan pasti akan menang?
Bukankah satuan kepolisian masih
terus merekrut polisi-polisi baru
meski kita semua tahu kebenaran
pasti akan menang?

Dan bukankah itu tugas Bapak dan
instansi-instansi pendidikan, untuk
menunjukkan pada kami, para
generasi muda, bahwa kejujuran itu
layak untuk dicoba dan tidak
mustahil untuk dilakukan?
Kejujuran itu awalnya sakit,
buahnya manis.

Tapi itu bukan alasan bagi Bapak
untuk menutup mata terhadap
kecurangan yang terjadi di wilayah
kewenangan Bapak.

Kami yang berusaha jujur masih
belum tahu bagaimana nasib nilai
UNAS kami, Pak. Tapi barangkali
hal itu terlalu remeh jika
dibandingkan dengan urusan Bapak
Menteri yang bejibun dan jauh
lebih berbobot. Maka permintaan
saya mewakili teman-teman pelajar
cuma satu; tolong, perbaikilah
UNAS, perbaikilah sistem
pendidikan di negeri ini, dan
kembalikan sekolah yang kami
kenal. Sekolah yang mengajarkan
pada kami bahwa kejujuran itu
adalah segalanya. Sekolah yang
tidak akan diam saat melihat
kadernya melakukan tindak
kecurangan. Kami mulai kehilangan
arah, Pak. Kami mulai tidak tahu
kepada siapa lagi kami harus
percaya. Kepada siapa lagi kami
harus mencari kejujuran, ketika
lembaga yang mengajarkannya
justru diam membisu ketika saat
untuk mengamalkannya tiba...
Dari anakmu yang meredam sakit,
Pelajar yang baru saja mengikuti
UNAS.

Sumber : https://m.facebook.com/notes/nurmillaty-abadiah/dilematika-unas-saat-nilai-salah-berbicara/10152134575249926/?refid=17

Komen gue:
contohlah sistem pendidikan Islam yang telah terbukti berjaya 13 abad lamanya, dan mencetak tokoh2 dan ilmuwan2 sekaligus ulama2 handal sekelas imam syafii, abbas ibnu firnas, ibnu sina, algoritma, al khawarizmi, umar bin khatab, ali bin abu thalib, mus'ab bin umair, muhammad al fatih, tidak kah kita ingin, anak didik penerus bangsa ini secermerlang mereka?? Berkarakter sekaligus berkepribadian Islam?? Tentu semua memimpikan hal itu. Tidak pada UNAS yang setiap kalinya terjadi kecurangan yang signifikan!!

Udah, back to syariah dan khilafah aje men!! Yang udah jelas punya master plain pendidikan yang gnifikan!!

Udah, back to syariah dan khilafah aje men!! Yang udah jelas punya master plain pendidikan setingkat dewa. Aamiin..

Biarkan Tintamu Berbicara!!

Kalau engkau diam, tak ada
ubahnya engkau dengan batu. Dan
sesungguhnya, wahai pelajar,
sekolah-sekolahmu tidak didirikan
untuk mencetak batu bata. Maka
kritislah! Suarakan apa yang ada di
pikiranmu, ungkapkan apa yang
mengusik batinmu, ceritakan apa
yang kaulihat dan biarkan dunia
tahu. Satu suara pemuda barangkali
tak digubris; tapi puluhan, ratusan
suara para pemuda, akan memberi
sesuatu yang lebih dari sekedar
kata. Berhentilah diam dan mulailah
menggerakkan pena. Biarkan
tintamu berbicara!


6 Mei 2014

Anak Nongkrong

Hampir sekalipun gue ga pernah melewatkan IBF di Jogja. Selalu aja gue rajin dateng. Entah cuma liat2 ato ingin beli buku. Endingnya setiap kali gue kesana, kantong gue terkuras hingga ratusan ribu, huaaaa T.T. Segitu gilanya kah gue sama buku? Ah kayaknya ga juga deh. Udahlah, lagian terlanjur ke beli masa mau di sesali sih. Niat cuma beli siroh nabawi ibnu hisyam, eh malah tambahan embel2nya banyak bener.. Dasar cewek!!haha.

Saran: makanya hati2 kalo belanja sama cewek. Niatnya cuma beli A, eh B,C,D,E akhirnya ikut ke beli. Huawahaha.....

Hari itu, sampe IBF udah sore. Sengaja berangkat sore biar ga kena panas. Lumayan rame sih, karena mungkin hari ahad kali ya. Mampir toko al ahzar, borong buku. Terus ke GIP, terus ke stand al munawaroh tempat temen gue jaga. Disanalah gue ngaso sebentar. Numpang bagi minum sama makan cemilan, haha. Asik juga kalo punya temen pas moment kaya gitu. Numpang titip barang + numpang istirahat.

Ada satu kejadian yang bikin gue ga nyaman duduk di stand al munawaroh. Adalah ketika ada mas2 yang matanya jelalatan alias kaga godhul bashar!! Gue kira mah ngeliatin biasa gitu ya, eh ternyata pas gue tanya temen gue yang biasa jaga stand tiap hari, emang kelakuan tuh orang juga kaya gitu. Iyuh ilfil gue. Langsung aja gue caw dari situ, risih gue sama ikhwan begitu. Ikhwan abal2. Jadi ikhwan itu yang kaffah dong, seperti Rasulullah dan para sahabatnya itu.

Inget surat an-nur ayat 30 men: "katakanlah kpd laki2 yg beriman, agar mereka menjaga pandangannya.........."
Semoga mas2 yang tadi bisa tobat dan ga jelalatan lagi. Aamiin...

Belanja selesai, gue nongkrong di salah satu tempat makan dipusat kota jogja. Antara penasaran sama coba2 aja sih, gue makan di kay ramen, depan mall galeria itu loh. Ya Allah gusti, kaget gue liat harganya. Pingin keluar, udah terlanjur masuk. Malu men!! Dengan terpaksa gue pesen menu yang paling murah disana. Pilihannya cuma nasi goreng sama ramen kuah. Kalo nasi goreng kena 15rb, kalo ramen kena 18rb. Itu udah paling murah men. Ga boong gue. Gilaaaaaa jauh banget sama harga nasinya mbah waginem. Ajegile yee kehidupan kota. Untungnya kuliah gue di ndeso, jadi biaya makan gue ga semahal itu. 18rb di desa, bisa buat 4 kali makan men!! Kapok gue nongkrong disana.

Tempatnya sih sederhana, santai banget sih. Mahasiswa banget lah. Yang punya kayanya juga mahasiswa deh. Layoutnya standar sih, cuma ada lampion khas jepang2 gitu, sama ada banyak tulisan testimoni konsumen gitu. Mirip festival tanabata gitu deh. Rasanya lumayan sih. Tapi ga beda jauh kaya makan mie instan. Yang bedain cuma mangkoknya aja yang guede. Dan hebatnya gue abis men!! Laper soale.

Eh terus, pas lagi enak2 makan, datenglah segerombolan muda mudi kaya triple date gitu. Dari gelagatnya sih mereka masih maba. Semua ceweknya pake kerudung. Dan ada satu cewek, yang keliatan masih lugu gitu. Gue mau ceritain tentang si cewek lugu ini. Simak kisahnya berikut ini.

Sebut saja si cewek lugu dengan nama lala. Dan dua cewek temennya lala, sebut saja maya dan wulan. Dan tiga orang cowoknya, sebut aja riko, aldi, dan dimas. Setelah mereka nongkrong di warung ramen, dengan otomatisnya mereka duduk secara berpasangan. Maya dgn aldi. Wulan dgn dimas. Lala dgn riko. Tadinya tuh si lala bingung mau duduk mana, karena mungkin biasanya dia ga pernah duduk sama cowo dengan jarak sedekat itu. Yang lainnya mah dengan cuek bebeknya glendat glendotin cowok2nya. Geli gue. Akhirnya dengan terpaksa lala duduk sama riko. Dia duduk di paling ujung banget. Berusaha supaya jarak sama riko ga terlalu deket.

Seiring berjalannya mereka nunggu ramen mateng, mereka ngobrol ga jelas. Dan si riko mulai beraksi dengan si lala. Apa yang terjadi sodara-soadara. Tangan riko tau2 udah berada di pinggangnya lala. OMG, gue sempet kaget tuh. Ih koq beraninya pegang2 gitu yak, ditempat umum pula. Si lala rada risih tuh, berusaha melepaskan tangan si riko secara alus. Feeling gue sih, kayaknya si riko lagi pedekate sama cewe lugu ini deh. Makanya dia di ajak nongkrong. Ga sampe di situ men, riko melancarkan serangannya kedua kalinya, kali ini pegang pundaknya lala. Dan akhirnya si lala dengan pasrahnya di pegang2 gitu sama si riko. Parah dah tuh muda mudi. Ajak cewek lugu buat jadi korban mereka. Yang tadinya ga kenal cowok, di kenalin jadinya ketagihan pingin pacaran. Yang tadinya lugu, berubah 180 derajat jadi cewek gaul, yang bisa di gauli oleh siapa aja. Naudzubillah..

Mungkin itu 1 kasus, dari ribuan kasus yang pernah ada di dunia. Fenomena gaul bebas di kalangan remaja. Budaya pacaran dan campur baur antar lawan jenis yang ga kenal batas. Rusaknya moral dan idealis para mahasiswa, dan lain sebagainya kerusakan yang lain.

Mereka hanya mengejar have fun, tapi lupa sama heaven!! Padahal, hidup mereka di dunia ini cuma 2 menit satu detik. Ibarat seorang pengembara yang cuma sekedar lewat. Mereka lupa dengan asiknya godaan di dunia. Mereka malah asik pacaran, asik gaul bebas, asik nongkrong2 dengan lawan jenis yang bukan mahrom, asik dengan semua kemaksiatan yang mereka lakukan.

Inget surat al isro ayat 32 men: "janganlah kamu mendekati zina, zina itu suatu perbuatan keji dan suatu jalan yg buruk"
Mendekatinya aja udah haram, apalagi berbuatnya, naudzubillah. Semoga muda-mudi yang tadi pada mau tobat, kaga pacaran lagi, kaga nongkrong2 lagi, dan kembali kepada jalan Allah. Aamiin.

Itulah realita yang gue temuin di kota jogja. Maybe masih banyak realita yang lebih ekstrem yang belom pernah gue temuin. Melihat fakta yang kaya gitu, gue jadi tambah semangat aje nih dakwahin para remaja. Pokoknya, jangan pernah bosen menyeru mereka untuk kembali kepada jalan yang benar, yaitu Islam. Dan memang hanya dengan Islamlah, remaja, mahasiswa, dan anak muda bisa bangkit pemikirannya untuk meneruskan bangsa ini lebih baik. Dan hanya penerapan syariah dan khilafah lah para muda mudi dapat terjaga dari perbuatan-perbuatan maksiat lainnya. WE NEED REVOLUTION!!!

22.59
Abis caw dari warung ramen, buku gue ketinggalan, padahal udah sampe lempuyangan, akhirnya balik lagi, dan muda mudi yang tadi masih ada, fiyuh....

28 Apr 2014

Pengen Banget Bisa Gambar

Gambar emang bukan hobi gue. Tapi gue suka banget sama orang yang hobi gambar. Gue suka komik, tapi ga bisa banget gambar kaya komik. Kayaknya emang gue ga punya skill gambar sama sekali deh. Tapi, gue pengen banget gambar sesuatu yang bagus.

Ada salah seorang sahabat gue yang kalo gambar tuh, jadinya pokoknya bagus. Namanya nisa nurul huda amalia. Maybe emang udah bakat dia dari sononya kali ya, kalo dia jago gambar.

Waktu gue SD, yang selalu di suruh sama guru gue kalo pas lagi pelajaran kesenian tuh pasti gambar gunung. Dan gunungnya tuh selalu bentuk segitiga ada 2 berjejer. Dikasih jalan ditengah, dikasih pohon di pinggir jalan, dikasih sawah di bawah gunung, dan dikasih matahari sambil tersenyum. Itulah ma'lumat (informasi) awal yang gue dapet waktu belajar. Sungguh tidak kreatif!!! MONOTON MEN!!!

Dirumah juga gitu, gue ga pernah di biarkan berimajinasi sesuka hati gue buat gambar. Dan ga pernah di ajarin cara gambar yang bagus. Endingnya, sampe sekarang, gambar gue selalu jelek. T.T

Waktu gue kecanduan baca komik, gue sempet niru2 tokoh anime yang ada di komik loh. Kalo lagi jam pelajaran garing, gue orat oret buku tulis, terus gambar muka anime gitu deh. Tokoh anime yang pernah gue gambar sepanjang perjalanan hidup gue cuma ada 2 men. Dia adalah kenshin himura n kakashi (gurunya naruto). Mungkin merekalah yang paling bisa mengguncang emosi gue, haha. Hasilnya?? Lumayan koq, ga jelek-jelek amat.

Eh tapi, seiring berjalannya waktu, gue ikut kajian keislaman, dari situlah gue dikenalkan ilmu islam tentang hukum menggambar. Ternyata, menggambar suatu makhluk hidup itu hukumnya haram men. Karena nanti pas kita di akhirat sana, kita harus bisa membuat mereka hidup. Sedangkan, hanya Allah lah yang bisa menghidupkan dan mematikan suatu makhluk. Apalagi komik, itu kan gambar yang mirip banget sama orang. Mulai dari situlah gue udah ga pernah gambar apapun. Karena takut dosa men.

Masa sekolah pun telah usai. Gue melanjutkan study gue, ke sebuah sekolah tinggi ekonomi islam yang paling bergengsi di dunia, dialah STEI Hamfara, Yogyakarta. Disinilah, gue udah jarang baca komik. Karena, emg kaga ada komiknya, haha. Tapi gue tetep suka gambar. Yang jelas bukan gambar orang atau hewan. Apa yang gue gambar??

Gue suka gambar baju men. Yup, baju gamis alias jilbab. Tapi kenapa gambar jilbab gue, jelek semua ya, hikss... Putus asalah gue. Gue memutuskan untuk ga mau gambar lagi. Dari pada hasilnya ancur semua, mending ga usah sama sekali.

Pas gue liat2 buku tulisnya icha, hasil karyanya dia bagus2 banget men. Ah, emang susah dah, kalo orang udah punya bakat. Mulai dari situlah gue minta di ajarin cara gambar jilbab yang bagus. Sebenernya ide gue tuh banyak, mau bikin model kaya apa, cuma gue ga bisa merealisasikannya dalam sebuah gambar. Itulah kekurangan gue.

Sesekali gue coba2 niru gambarnya icha, tapi hasilnya malah amburadul, huaaa. Yaaa harus sabar lah, kalo ingin belajar sesuatu. Man jadda wa jada. Gampangan nulis dah dari pada gambar. Hehehe. Sekarang, kalo gue ada ide buat desain, icha-lah yang merealisasikan lewat gambar. Itulah kolaborasi kita, uhuy. InsyaAllah gue pengen punya Islamic WO+desain hijab hasil karya kita berdua (gue sama icha). Mudah2an cita2 gue bisa terwujud dan di kabulkan Allah. Aamiin.

Pesen buat orang yang suka gambar, kalo gambar itu boleh, asal yang di gambar bukan makhluk hidup. Karena jika menggambar makhluk hidup kena hukum taswir, alias HARAM. So, gambarlah sesuatu selain makhluk hidup
Sampe sekarang pun, gue pengen banget bisa gambar. Tapi susahnya nauzubillah. Chayo aja lah.. Fighting!!

22.52
Ini ide dari gue, tapi di gambarin sama icha
(jilbab simple princess)

26 Apr 2014

Tips Jaga Kesahatan Ala Anak Rantau

Pergantian musim sering membuat seseorang jatuh sakit. Dari musim hujan ke musim panas, membuat tubuh ini berasa dehidrasi (kayaknya). Dan, penyakit yang paling umum menyebar adalah flu dan batuk. Biar kedua penyakit itu keliatan biasa, tapi jangan pernah meremehkan sebuah penyakit.

Gue masih inget, ketika gue hidup dan tinggal pertama kali di hamfara (kampus gue tercinta). Seminggu setelah gue menetap di desa yang banyak pohon ini, tiba2 gue terserang batuk yang sangat akut, sampe bikin suara gue abis men. Itu pertama kalinya terjadi dalam hidup gue. Batuk sampe capek banget, sampe mau nangis, dan rasanya pengen pulang ke tangerang aja dah, biar di rawat sama emak gue (maklum anak rantau). Udah gitu, batuk gue ga di obatin pake apapun. Karena gue pikir, "ah udahlah, entar juga sembuh sendiri". Ternyata, gue sangat tersiksa dengan penyakit itu.

Anak rantau itu, biasanya suka masa bodo amatan sama kesehatan. Mentang2 jauh sama orang tua, bisa bebas melakukan apapun yang dia suka. Misalnya, kaya beli makanan yang goreng2an banyak minyaknya. Minum es2 keseringan, sampe bikin tenggorokannya sakit. Aktifitas terus sampe lupa istirahat. Dan yang paling parah, bahkan ada yang sampe lupa makan. Nah, kalo udah sakit melanda, baru dah ngerasa pengen nangis minta pulang. Haha

Sekarang ini, di kampus gue banyak mahasiswa yang terserang flu dan batuk. Kalo lagi sholat jamaah di masjid, isepan ingus dan suara uhuk uhuk, bersahut-sahutan mengisi area sekitar masjid. Virus pun tersebar dimana-mana. Kalo lagi keadaan kaya gini, cepet banget men nyebar virusnya. Yang tadinya kita sehat2 aja, taunya pas pagi2 udah meler, tenggorokan udah sakit, dan akhirnya daya tahan tubuh melemah lalu tepar di kasur. Terus nangis, minta pulang.

Secara gitu, kita hidup satu atap, sering ketemu satu sama lain, pokoknya dah kaya keluarga aja dah. Sekalinya ada yang sakit, pasti nularnya secepat kilat men. Alhamdulillah, gue masih bisa bertahan dengan anti bodi gue yang gue jaga selama ini. Biar gini2 gue juga peduli kesehatan men. Sebagai anak rantau yang jauh dari orang tua, gue mau ngasih tips supaya kesehatan kita bisa terjaga dengan baik. Yang gue lakukan cuma ini koq :

1. Minum Habatusauda Minyak
Sebelum tidur, gue sempet2-in minum habatusauda men. Minimal 2 kapsul lah. Tapi kalo stamina gue lagi drop banget, gue langsung minum 4 kapsul sekaligus. Bukan apa2 men, ini cuma buat suplemen gue aja sih. Kenapa yang minyak? Karena kalo yang bubuk lebih berat di olah oleh tubuh, jadi gue beli yang minyak aja deh.

2. Minum Susu Kambing
Merk susu kambing yang dijual dipasaran udah banyak koq men. Cuma, yang biasa gue konsumsi namanya GMP Nutri. Kadang suka yang rasa coklat n kadang juga rasa vanilla cream yang warnanya putih. Dan kalo bikin, kaga usah di kasih gula, tuangin aja 2 sendok makan dalam gelas jamu yang kecil itu loh, terus kasih air panas, minum deh. Kalo ini waktunya bebas sih. Kalo gue sih, biasanya minumnya pagi2 sebelum melakukan aktifitas rutin. Alhamdulillah sangat membantu sekali men.

3. Minum Jeruk Nipis Campur Kecap
Kalo gue udah ngerasa tenggorokan gue mulai ga enak. Buat nelen tuh kaya ada yang ganjel gitu. Capcus lah gue beli jeruk nipis di warung sayur. Inget ya, jeruk nipis sama jeruk yang buat bikin es jeruk tuh beda. Kadang kan ada orang yang ga bisa bedain mana jeruk nipis, mana jeruk biasa. Pokoknya bentuk jeruk nipis itu lebih kecil dan lebih keras. Warnanya ijo banget. Biasa suka ada di warung jual soto.Terus cara bikinnya gampang, satu jeruk nipis di peres airnya dan ditambah kecap satu sendok makan, aduk2 sampe mereka menyatu cus minum deh.

4. Jangan Sampe Lupa Makan
Ini yang bikin fatal. Banyak dari temen gue yang aktifitasnya bejibun. Udah gitu dia orangnya ga suka makan, kurus pula, makannya susah, ampun dah. Giliran sakit, nangis2 minta pulang, haha.  Makan nasi tuh harus men coz itu udah habit buat ngisi perut kita. Tanpa energi kita ga bisa total buat ngejalanin aktifitas kita sehari-hari. Bagi yang punya magh, jangan sampe telat makan deh. Kemaren ulu hati gue sampe sakit men, gara2 gue melalaikan makan. Endingnya gue ke puskesmas dan di kasih obat magh, terus sembuh deh. Kapok gue. Pokoknya kalo lagi ga puasa, makan yang rutin, jangan telat, dan cari makanan yang sehat ya.

5. Kurangi Konsumsi Mie Instan
Makanan yang satu ini, emang ga bisa di tolak kelezatannya men. Lidah emang ga pernah bohong (haha, iklan). Udah mah enak, harganya murah, buatnya gampang lagi, siapa coba yang ga ketagihan sama nih makanan. Tapi hati2 men, jangan terlalu sering konsumsi mie instan. Lo juga tau lah, itu sebenernya makanan ga sehat. Sesuatu yang konsumsinya berlebihan, justru ga baik bagi tubuh. Dulu, waktu gue SD, sering tuh gue sakit2an, karena keseringan makan mie gitu deh. Hampir 3x sehari pasti masak mie. Eh malah kuman2 dan racun2 semakin menggerogoti tubuh gue. Gue jadi ga doyan makan nasi dan kurus banget. Tapi, setelah ortu gue bawa ke tabib alternatif, di deteksi lah gue, kalo penyakit gue gara2 banyak penumpukan racun dari mie instan yang sering gue makan. Dari situlah, keluarga gue anti makan mie. Ga anti banget sih, palingan cuma sekedarnya aja, pas lagi ngidam banget. Sebisa mungkin, gue ga stock mie dalam lemari gue. Coz kalo gue sediain, pasti ngiler pengen masak. Jadi, cari amannya ajalah. Kalo udh sering makan mie, pasti jadi jarang makan nasi. So, usahakan sebisa mungkin konsumsi mie seminimal mungkin yang lo bisa.

6. Banyak Minum Air Mineral
Menurut penelitian, ga makan 3 hari ga bakal mati men. Tapi, kalo sampe lo ga minum selama 3 hari, tubuh lo langsung isded. Itulah pentingnya air bagi tubuh. Karena tubuh kita sangat memerlukan cairan. Gue aja nih, kalo kekurangan minum dikit aja, pinggang gue udah mulai sakit. Karena kinerja ginjal kita juga akan terganggu, makanya dia jadi sakit. Makanya, sering2 lah bawa minum kalo lagi aktifitas. Bawa botol air, terus masukin tas. Kalo ditengah jalan aus, kan bisa langsung glek. Ga usah jajan es2 ato minuman kaleng. Selain lebih irit, bisa sehat juga kan.

Mungkin itu aja kali ya, tips yang bisa gue kasih. Semoga tipsnya bisa bermanfaat. Biar anak rantau, kita juga harus peduli sama kesehatan men. Karena sehat itu mahal. Kalo udah sakit itu, mau ngapa2in jadi ga enak. Mumpung kita masih di kasih sehat sama Allah, jagalah sebaik mungkin. Mencegah lebih baik dari pada mengobati.

15.16
Ida armala yg peduli kesehatan

25 Apr 2014

Hancur Hatiku

Semua kenangan gue hilang!! Lo bayangin, data sebanyak 500Gb di hardisk gue, ilang total men!!! Sedih rasanya. Cuma disana semua kenangan gue bisa dibuktikan. Ada lebih dari 10 ribu foto terkumpul disana. Ratusan video dokumenter tersimpan disana, dan beberapa dokumen yang tersusun rapih disana. Semua itu LOST!! Pengen nangis gue, hiks.. T.T

Kenangan sama almarhum bapak gue juga disana, huaa. Ya Allah, tabahkanlah hatiku. Entah ini salah siapa, gue juga ga tau. Tanpa penyebab yang jelas, hardisk gue bernama toshiba itu, tiba2 langsung nge-hang ga bisa baca data. Entah makhluk apa yang merasuki dia, sampe bikin dia hilang kendali. Jatoh pun ga pernah, koq bisa tau2 begitu. Yang gue inget, saat salah satu temen gue, pinjem hardisk buat copy film, besoknya dapet laporan kalo hardisk gue ga kebaca datanya. Hancur hati gue men! Resah, gelisah, sedih berkecamuk dalam rasa ini.

Apa yang harus gue lakukan? Gue ga mungkin kan, bentak2 temen gue buat balikin hardisk gue supaya bener? Tega banget gue kalo sampe bentak2 n omelin dia secara ga wajar. Sikap gue saat itu adalah, gue langsung diam seribu bahasa tanpa berkata apapun sama dia. Takutnya pas gue marah, ada kata2 yang bisa nyakitin hatinya, mending gue diem deh, lalu tidur. Biar pikiran gue bisa sedikit tenang. Hati2 men, kalo lo lagi emosi, setan ada dimana2, kalo sampe diri kita ga bisa ngendaliin, berarti ujian syaksiyah islamiyah lo (kepribadian islam lo), kaga lulus. Alhamdulillah, emosi gue masih terkontrol. Terima kasih ya Allah.

Kalo gue inget kejadian itu lagi tuh, rasanya nyesek banget men. Secara, semua tentang gue ada disana. Kenangan saat gue pertama kali masuk hamfara, saat pkl, pkl, hingga kkn ada disana semua. Ya Allah, sungguh terlalu banyak banyak banyak banget kenangan gue disana. Apakah ini ujian untukku ya Allah?

Suatu ketika, gue inget quote awesome yang super keren yang gue dapet dari instagram. "Biar kita kehilangan sesuatu karena Allah, jangan kehilangan Allah karena sesuatu". Inilah yang bisa meredam emosi gue saat itu. Kalo gue ga inget Allah, bisa aja gue berlarut2 dalam kesedihan, tapi gue masih punya Allah men, yang bisa menggantikan segalanya dengan sesuatu yang indah.

Inilah pelajaran yang bisa gue ambil, dari kasus gue. Semua di dunia ini akan hilang dan akan kembali kepada yang menciptakan. So, Janganlah kita mencintai sesuatu, melebihi cinta kita terhadap Allah dan Rasulnya. Suka boleh, cinta boleh, sayang sama barang juga boleh, tapi ketika apa2 yg kita sukai tersebut justru melalaikan kewajiban kita untuk selalu tunduk sama perintah Allah, maka istigfarlah dan mohon ampun pada-Nya.

Biar awalnya, hati gue terasa sakit karena hilangnya kenangan masa lalu, tapi gue akan mengobatinya dengan mengisi kenangan dimasa depan dengan orang yang gue sayangi karena Allah #eaa
I believe it !! rencana Allah selalu indah untuk hambanya yang selalu bertaqwa. Aamiin..

10.26
Alhamdulillah hardisk gue masih garansi, dengan resiko data didalamnya hangus, hiks....
Bye, my memories, semoga kita bertemu di surga Allah....

23 Mar 2014

Pembodohan Masal

Tinggal menghitung hari untuk pesta pemilu 2014 mendatang. Semua jalan, baik di komplek perumahan maupun di jalan raya, sudah dipenuhi oleh bendera-bendera parpol. Entah sudah berapa ratus juta rupiah, dana yang harus di keluarkan untuk biaya buat spanduk iklan, baliho, bendera, dan segala jenis embel-embelnya.

Namun, dari sekian parpol yang bermunculan, belum pernah saya mendengar sebuah kampanye yang mencerdaskan. Yang ada justru, panggung gembira, dangdutan (dengan adegan yang tidak pantas), trek-trek motor di jalan raya (membuat gendang telinga hampir mau pecah, karena suara knalpot motor yang sengaja dibuat berisik), atau paling umumnya adalah bagi2 sembako, bagi2 duit, dan bagi2 kaos (cara instan untuk mengambil suara rakyat), cuih bulshit semua bagi saya!!

Hilang sudah rasa percaya saya, tak ada loyalitas sama sekali untuk memilih. Terlalu ilfeel melihat gaya kampanye yang mereka selenggarakan, untuk memikat hati rakyat.

Kalopun serius untuk menjadikan Indonesia lebih baik, tunjukkan pada kami kerja kalian di kursi pemerintahan sana. Jangan mentang2 anda semua sudah terpilih, lalu melupakan kami begitu saja. Hahaha, rupanya saya lupa. Itu kan, cara lama anda untuk menipu kami. Menelan uang kami untuk kepentingan pribadi anda. Menjual aset negara kami kepada para pemilik modal. Menggemukkan diri anda sendiri dengan modal jabatan di kursi pemerintahan. Semua bulshit!!

Partai Islam yang ikut pemilu pun, pada akhirnya berkoalisi dengan partai2 sekuler, yang cuma hanya mementingkan urusan kelompoknya saja. Mana ada mereka mau memperjuangkan undang2 berasas syariah? Yang ada, kita malah terjerat pada hukum jahiliyah. Sama aja, bohong!!

Kampanye yang kami harapkan itu, adalah kampanye yang mencerdaskan. Memberikan solusi untuk setiap permasalahan rakyat. Bukan hanya euforia sesaat, tetapi bisa memakmurkan rakyat Indonesia ini sampai akhir hayat. Siapa lagi yang bisa lebih baik untuk membuat hukum syariat? Selain Dia yang menciptakan seluruh umat.

01.31
Mau milih, asal....

Pemilihan Penuh Dusta

Sebenarnya saya tidak ingin golput
Saudara !
Saya ingin memilih orang-orang shaleh yang cendekia,
yang peduli pada nasib rakyat, amanah saat bekerja,
dan berani menentang arus koruptif
yang merajalela.

Tapi di manakah orang-orang langka
itu kini berada ?
Ternyata mereka tidak dicalonkan oleh partai-partai yang ada ...
karena mereka bukan kader, bukan
kerabat atau teman ketua,
juga tidak mampu mempersembahkan "gizi" dan "amunisi" yang diminta.
Kalaupun dicalonkan, mereka ditaruh
di dapil-dapil kering merana,
yang insya Allah di situ partai akan
sedikit mendulang suara.

Lantas saya harus memilih siapa ?
Sebenarnya saya tidak ingin golput
Saudara !
Saya ingin memilih partai yang serius membangun bangsa,
mengedukasi rakyat tentang politik
luhur tak hanya jelang pilihan raya,
mengadvokasi rakyat ketika ada yang salah pada kebijakan penguasa, mengagregasi rakyat agar bersatu dalam bhinneka tunggal ika,
dan mengartikulasi suara rakyat yang sesuai nurani mereka.

Tapi di manakah partai-partai langka itu kini berada ?
Ternyata tidak lolos verifikasi
administrasi dari KPU mereka,
karena mereka tidak ingin memenuhi
beberapa prosedur secara rekayasa.
Bila terpilihpun, belum tentu mereka
akan duduk di kursi singgasana,
karena ada aturan parlementary
threshold dan seabreg yang lainnya.

Sebenarnya saya tidak ingin golput
Saudara !
Saya ingin memilih politisi yang pahamdemokrasi dengan sempurna,
agar di parlemen nanti dia tidak
menciptakan hukum yang dibenci
surga.
Tetapi saya ingin dengar dari mulut
mereka,
janji yang serius untuk mengganti
semua UU yang durhaka,
menjadi sistem yang taat pada Sang
Pencipta Jagad Raya.

Tapi di manakah politisi langka itu kini berada ?
Ternyata mereka tidak mencalonkan
diri di pilihan raya,
karena mereka tidak ingin mengikuti
logika jumlah suara,
entah suara kyai dengan suara pelacur sama harganya,
atau suara cendekia sudah dikebiri
suara para pengusaha.
Mereka juga belum melihat pemilu
akan mengganti suasana,
karena tergantung juga seberapa
"tersesat" kita kini tengah berada.
Mereka yang tersesat hanya akan
memilih penyesat sebagai juara,
bahkan yang luruspun akan berpura-
pura menjadi terperdaya ...

Sebenarnya saya tidak ingin golput
Saudara !
Saya ingin ikut berjuang bersama
orang-orang yang berbuat nyata !
Memperbaiki negeri dari dasarnya,
bukan sekedar membangun citra !
Bukan yang mengajak orang memilih,
lalu lima tahun melupakannya !

Saya takut pada hari di mana diminta pertanggungjawaban kita.
"Mengapa kau pilih dia padahal dia
tidak berhukum pada Kitab-Nya?"
"Mengapa kau pilih dia padahal dengan penjajah dia bermanis muka?"
"Mengapa kau pilih dia padahal umat tak pernah dibelanya?"
"Mengapa kau pilih dia padahal dia tak jelas kompetensinya?"
"Mengapa kau pilih dia padahal di
sidang tak pernah terdengar
suaranya?"
"Mengapa kau pilih dia padahal soal
lancung partainya itu sudah biasa?"
Aduh kepada Tuhan nanti saya harus
bilang apa?

Dan saya pun sayup-sayup mendengar
juga ...
"Jangan golput, nanti "pihak sana"
yang mendominasi dan berkuasa!"
"Jangan golput, itu sikap paling
pengecut dan sangat tidak dewasa!"
"Jangan golput, itu perbuatan setan
karena membuat pemilu sia-sia!"
Tapi saya harus memilih siapa?
Memilih dia ? Mengikuti pilihannya ?
enak saja ...
Setelah terpilih dia toh akan akan
berkoalisi dengan "pihak sana" ...

Lalu ada yang angkat bicara, "Kenapa tidak Anda saja calegnya?"
"Iya kenapa Anda tidak bikin partai
saja, biar kita bisa pilih bersama?"
"Supaya kita juga ada pilihan dan tidak hanya bermuram-durja?"

Betul, tapi ini sebuah kompetisi yang
dirancang tidak untuk kita !
Ini sebuah kompetisi untuk
mengokohkan hegemoni penguasa
dunia !
Ini sebuah kompetisi yang tak
mungkin kita menangkan selamanya !

"Lho, belum-belum Anda sudah putus asa ?"
Tidak, tetapi sejarah telah berulang
kali membuktikannya !
Maka Teladan Utama kita menunjukkan jalan yang teruji bijaksana.
Yakni jalan dakwah, mengubah pribadi dan opini umum kaumnya.
Lalu merebut hati orang-orang kuat
agar mendukung tanpa syarat apa-apa.
Karena tanpa perubahan opini umum, partai terbaikpun tak dapat suara.
Dan tanpa merebut hati orang kuat,
kemenangan itu fatamorgana.

"Tapi jalan dakwah itu lama,
bagaimana kalau besok kita sudah
binasa?"
Betul, jalan dakwah itu berliku dan
membosankan mayoritas kita !
Tapi ini jalan yang diwariskan para
Nabi yang mulia !
Nabi Nuh telah berdakwah
sembilanratus limapuluh tahun
lamanya !
Nabi Muhammad menolak tawaran
Quraisy untuk berkuasa,
selama itu tidak untuk menerapkan apa
yang diwahyukan Rabb-nya.

Jadi, kalau ingin kami tidak golput
Saudara,
jangan hujat kami dengan kata-kata
yang menambah kami terluka !
Tetapi perbaikilah dan pantaskanlah
caleg dan partai Anda !
Tunjukkanlah keseriusan untuk
meninggikan kalimat Allah azza wa
jalla.
Tunjukkanlah kompetensi yang pantas
dalam soal akherat dan dunia.
Dan tak perlu bermanismuka dengan
penjajah siapapun wujudnya.
Insya Allah masih ada masa, dan kami
akan bersama Anda !

00:56
Fanspage prof. Fahmi amhar

18 Mar 2014

5 Hal Yang Ga Bisa Jauh dari gue

Sebelum ane ngegarap revisi skripsi ane, perkenankan ane buat curcol. Ini emang hobi ane yah. Jadi jangan protes, aahay. Ini tentang sebuah benda yang menurut ane paling deket sama ane, dan selalu nempel ditubuh n ga bisa jauh.
1. Kaca Mata
Tanpa ini, ane kaga bisa lihat. Ibarat dikate ye, dia adalah separuh hidupku. Cuma, bukan berarti dia segalanya bagi ane. Yang segalanya bagi ane tetep Allah lah. "Biar kita kehilangan sesuatu karena Allah, jangan kehilangan Allah karena sesuatu" ceilah, nampol! Ane punya penyakit mata minus. Asli loh, ini tuh ga enak banget. Matanya jadi kehalangan, seolah-olah pandangan hanya dibatasi sebatas itu aja. Beda kalo ente liat bebas pake mata kepala ente sendiri, iya ga? Ane begini dari kelas 3 SMP. Awalnya mata nih udah ga jelas, kalo pas giliran ane duduk dibangku pojok paling belakang. Maka periksalah ane ke optik, eh di vonis minus 1,5. Udah deh pasrah. Saat itu kacamata ane, suka dipake pas belajar dikelas aje, kalo diluar kelas ane masih risih pake kacamata. Nah, saat kelas 1 SMA, ane jadi kecanduan kacamata deh. Dan minus ane, tiap tahun makin nambah. Hiks. Ane mulai continue tuh pake si kama. Bahkan sampe kuliah semester akhir sekarang pun, si kama masih nempel sama ane. Alhamdulillahnya minusnya berhenti pada angka 3, cukup lumayan mbuyar kalo suruh lepas si kama. Jadi, always tiap saat ane pake mulu nih si kama. Bahkan, saat akan cuci muka, ane suka lupa lepas si kama dulu. Itulah kedekatan ane sama si kama. 
Tips: 
  • Jangan suka baca sambil tiduran ya, karena ini hobi ane waktu kecil, jadi jangan di contoh ya adik-adik. 
  • Terus, kalo nonton tipi, jangan deket2, biar matanya ga rusak. 
  • Banyakin makan sayuran yah, buat jaga mata kita. Kalo ente doyan sih, kunyah biji pepaya secukupnya aja. Katanya itu bagus buat mata (rasanya ga pahit, tapi pedes)
  • Banyakin buat baca al-quran. Mbah ane udah sepuh, tapi kalo dia baca al-qur'an matanya bisa sejernih elang, subhanallah.
  • Banyakin gadhul bashar. Secara fisik emang ga rusak mata kita, tapi secara spritual mata hati kita udah rusak, karena kita ga menjaga pandangan terhadap lawan jenis kita. Hati-hati loh
2. Handphone
Alias telepon genggam. Cuma, saat ini fungsi hp bukan cuma buat telpon n sms. Ada banyak ribuan aplikasi yg bisa mendukung dunia perkerjaan para manusia. Nah, ini benda, setiap ane tidur selalu ada di sebelah ane. Tiap ane pergi, juga ngikut di tas ane. Tanpa dia hidup ane serasa hampa. Ibarat kata dia adalah, suara hatiku. Coz, ane suka tulis status update di whatsapp ane gitu deh. Makanya ane bilang, suara hati, haha. Hp ane namanya si andro. Karena dia android, ahay. Andro suka dikatain orangorang, kalo dia kecil banget. Musti selalu dikomen sama orang. Padahal emang bentuknya ga bisa diubah, karena andro lahir dari keluarga xperia yang serinya paling mini diantara xperia yang ada. Andro top banget deh. Biar kecil, tapi cabe rawit cing. Buat searching cepet, buat motret bagus, buat email maknyus, buat donlot juga bisa, pokoke andro bantu ane banget deh. Dan dia ga bisa jauh dari ane.
Tips:
  • punya hp ga usah mahal, asal tau skill yang dia punya n bisa dimanfaatkan.
  • ga musti ikutin trend terbaru, karena akan buat ente rugi. style mah ga akan pernah mati.
  • jangan keseringan mantengin game terus, sekali2 tadarus lewat lewat hp pintar ente kan bisa.
  • donlotlah aplikasi yang bisa mendukung nilai spritual ente. kaya cerita sirah nabi keq, cerita sahabat nabi keq, asmaul husna keq, tuntunan solat sunah keq, dll.
  • kalo lagi ke toilet, tinggal aja dikamar, khawatir jatoh euy.
  • jangan pake hp buat ajang maksiat, no pacaran, no sms-an yg bukan mahram, no call yg bukan mahram, pokoknya, ga boleh buat maksiat.
3. Jilbab
Ente tau jilbab itu beda dengan kerudung. Jilbab itu di surat al-ahzab ayat 59, en kalo kerudung ada di surat an-nur ayat 31. Kedua nama itu berbeda ya. Jilbab itu pakaian yg longgar yang ga ngebentuk tubuh. Kaya gamis gitu lah, kalo gampangnya. Ini juga musti harus nempel sama ane nih. Kalo pas ane kuluar rumah, ini kostum ga boleh ketinggalan. Coz, ini tuh pakaian wajib seorang muslimah yg sudah baligh jika ingin keluar rumah. Referensi buku yang bisa ente baca tentang hal ini adalah buku "Yuk Berhijab" karya ust.felix siauw, bisa didapat di gramed-gramed dikota anda. Apapun cuaca yang dateng, mau musim hujan ato panas, ini pakean musti ane kenakan tiap hari men! wajib geto hukumnya.
Tips:
  • jilbab itu beda dengan kerudung
  • jilbab itu bahasa mudahnya sejenis gamis yang ga ngetat n ga berkerut
  • jilbab itu hukumnya wajib
  • jilbab itu bukan bahasa indonesia, tapi bahasa arab
  • jilbab itu, enjoy ketika sudah dipake n mulai terbiasa
  • jilbab itu ga kuno ya, dia juga punya style yang lucu-lucu
  • kalo mau buat jilbab lucu/beli jilbab lucu, hubungi ane aja ya, hihi
4. Kerudung
Ini juga wajib ane pake tiap hari men. Setiap aktivitas diluar rumah, tentu benda ini ga boleh ketinggalan sehelai pun. Syaratnya gampang koq, asal menutup dada n ga membentuk lekukan leher. Bebas warna, bebas selera. Boleh pashmina,boleh juga bergo langsungan. Intinya ga boleh ngetat, ga boleh pake punuk unta (yg nguncir rambutnya tinggi banget itu loh), ga boleh nerawang, pokoknya harus kerudung yang sesuai syariat ya. Bahkan ga cuma ane yang ga boleh ketinggalan tentang benda ini, ente-ente musliah juga wajib kudu pake ini.
  • banyak kerudung syar'ie yang bertebaran di online shop, tinggal transfer, barang dateng deh
  • hati-hati dengan model. banyak juga yang cuma buat fashion, cuma buat tutupin rambut jeleknya, dan bukan karena Allah, ini bahaya loh ya
  • identitas muslimah. ga mungkin dong ya, udah berkerudung teus disangka non muslim. pasti sudah ditebak dia adalah muslim
  • jangan pernah malu untuk berubah
  • terus belajar islam lebih dalam ya
5. Kaos kaki
Kemaren ane ke sanmor, cuma buat beli kaos kaki doang. Coz, kaos kaki ane basah kena ujan becek. Mau ujan ato ga, ane tetep harus pake kaos kaki lah, coz aurat wanita itu seluruh tubuh kecuali muka n telapak tangan. Inilah juga yang paling deket sama ane. Hampir semua koleksi ane punya, dari yang motif,polos,panjang,pendek, ane punya semua. Betapa deketnya, ane sama dia kan. Itulah kaos kaki.
Tips:
  • Kalo beli itu yang panjang n tebel. agar naik motor tidak terlihat betisnya
  • cari yang harga 10rb tiga. di sanmor banyak tuh
  • pilih warna gelap. biar noda yang nempel ditelapak kaki, gampang dibersihkan
  • biasakan kemana-mana pake kaos kaki. supaya tetep bersih, aman, dan damai
  • pelengkap dari jilbab n kerudung 

00.07
sayangila benda-benda ente, jika ente mau disayangi mereka