Sekilas baca brosur yang saya dapet dilampu merah sekitar dua minggu yang lalu, bikin saya ngiler banget. Secaraaaa, posisi pada saat itu, isi dompet tinggal koin semua. Buat makan musti pinjem temen dulu. Menyedihkan! T.T ngebaca itu brosur, harapan saya buat nambah uang saku sepertinya menjanjikan. Disimpanlah brosur itu sama temen saya. Sampeee lamaaa banget.
Saya sama sekali ga punya pikiran yang negatif sama isi brosur PT. Hadena Indonesia itu. Dan tidak menganalisis secara teliti, penulisan kata-kata iklan yang menggiurkan didalamnya. Biasalah, anak polos, haha. Gimana ga tergiur, kerjaannya cuma mengelem kantong teh doang. Bisa dibawa pulang lagi. Komisi yang didapat 70 ribu/ 1 kotak teh. Isi satu kotaknya 200 lembar, kata dalam brosur. Kan lumayan tuh buat jajan. Tapi, sedikit terbesit dari pikiran saya, koq udah dalam bentuk PT masih cari orang buat bantu ngelem sih, apa kekurangan SDM kali ya. Tetep berfikir positif.
Udah lama saya hiraukan itu brosur, tiba-tiba teringat lagi ketika lagi ngomongin pendanaan untuk Umroh yang diselenggarakan ama kampus saya. Niat saya mah baik, dana hasil pengeleman kantong teh akan dimasukkan kedalam biaya umroh. Tapi ternyata Allah punya rencana lain. Allah memang maha tahu. Setelah saya serahkan brosur itu ketemen saya yang pegang danus, dia langsung sms ke contact person yang tertera didalam brosur. Kira-kira sms yang dia kirim kaya gini :
"aslm, mw tnya, ini dgn PT. Hadena Indonesia? Utk twran pkrjaan mnglem kmsan teh, bgmn tknisny apabla sy ingin mnrima twrn tsb?".
Bls : "slhkn dtg lgsng ke PT. HDN jl.palagan no 91 A (utra monjali dpn apotek jongkang) dftr ke ibu Apriyani NKA.900137642. Nb: skalian bw brosurnya".
"mksiml pngmblan boxnya brapa?n trget wkt pnylesaian perkotakny brapa lma?"
Bls : "itu tdk da trgetny. Kalau ingin jelas silhkn dtg lgsng ke PT. HDN, nnti dsna diksh pnjlasan".
Trus temen saya yang sms tadi, mulai timbul curiga. Disearching lah PT. Hadena Indonesia lewat gugel. Ternyata banyak opini negatif yang beredar. Salah satu judul teratas adalah "PT. HADENA INDONESIA, PENIPU!!! Sampe ada pengaduan penipuan ke kantor polisi terhadap apa yang telah dilakukan PT HDN terhadap korbannya. Saya ga tau deh, sampe sekarang usaha-usaha yang bermotif kaya gitu, ditindak sama polisi atau enggak. Kalo udah ditindak sih seharusnya, brosurnya udah ga beredar dong. Model begini nih, yang ngebuat saya eneg sama sistem hukum di Indonesia, keadilan tidak benar-benar ditegakkan.
Menurut cerita orang-orang yang pernah kena korbannya, setelah kita dateng ke alamat yang tertera dalam brosur, kita suruh isi formulir dengan membayar biaya formulir sebesar 5rb. Kalo kita nanya-nanya sebelum masuk ruang wawancara, mbak-mbak penjaga formulir pasti ga pernah mau jawab jujur. Bilangnya, nanti pertanyaan mas/mbak/ibu/bapak akan di jawab didalam. Setelah masuk didalam, kita baru dijelaskan kalo mau dapet jatah ngelem, kita harus jadi anggota dulu, dengan bayar 250rb. Abis itu, kalo kita udah bayar, kita wajib cari orang lagi buat masuk jadi anggota juga. Semacam model MLM gitu deh.
Otomatis, orang-orang yang udah terlanjur sakit hati, ga terima digituin. Duit mereka terlanjur angus. Akhirnya inilah yang sering disebut motif penipuan gaya MLM. Entah berapa juta jenis bisnis, yang motif penipuannya kaya gini. Pasti jumlahnya banyak sekali di negeri ini.
Sebagai anak ekonomi Islam, yang menuntut ilmu di STEI Hamfara Yogyakarta, musti share berita kaya gini nih. Biar anak-anak polos kaya saya, ga gampang terjebak oleh bahasa iklan yang tidak jelas informasinya. Biar endingnya ga kecewa. En yang lebih penting, sebenarnya status hukum bisnis MLM dalam Islam. Inget, Islam bukan cuma ngatur masalah sholat, zakat, puasa, n haji, tapi Islam punya seluruh aturan disetiap aspek kehidupan. Salah satunya dalam hal berbisnis.
Bisnis dalam Islam juga mempunyai etika tersendiri. Ga asal-asalan dijadikan bisnis. Ga semua barang boleh diperjual belikan secara umum. Ada barang yang halal dijual, dan ada barang haram yang ga boleh beredar dipasaran. Dalam Islam juga ga boleh tuh yang namanya menyembunyikan informasi iklan. Kejujuran dalam Islam adalah modal awal mencapai keridhaan Allah. Jadi, orientasi kita berbisnis bukan semata mengejar duniawi. Tapi jauh melangkah kedepan, yaitu sukses akhirat juga.
Menurut saya kasus yang dilakukan oleh PT HDN ini, adalah pelanggaran etika dalam berbisnis. Karena dampaknya telah merugikan banyak masyarakat. Masa mau cari kerja, malah suruh bayar, kan ga etis. Namun, biarpun sudah memakan banyak korban, PT ini sama sekali tidak dihiraukan oleh aparat penegak hukum. Mungkin dalam kasus seperti ini, tidak ada UU khusus yang mengaturnya, sehingga tidak bisa dikenakan hukuman/dituntut. Ya begitulah, jika yang dipake hukum kapitalisme, siapa yang punya modal besar dia yang menang. Tanpa melihat mana yang haq dan mana yang bathil. Boro-boro untuk menjatuhkan hukuman, bahkan untuk mengetahui bisnis yang diperbolehkan dalam Islam, dan bisnis yang ga boleh aja mereka masih buta total. Akibatnya, kasus-kasus serupa seperti itu akhirnya tambah menjamur subur. Astagfirullah.
Fakta secara umum memperlihatkan kalo fungsi pengacara itu, membela yang bayarannya gede. Dan fungsi hakim, jaksa, dan dkknya adalah memutuskan hukum terhadap perkara yang pengacaranya kalah, padahal belum tentu yang kalah itu dia melakukan kesalahan yang sesunghuhnya. Kamu pikir, kerja begonoan bergengsi? Hapal UU ini, UU itu, tau perkara ini, perkara itu dan lain sebagainya. Padahal ya, kerjaan kaya gini nih, yang tanggung jawabnya besar di akhirat kelak. Semua akan di hisab. Hiiii ngerriii. Pertama, dia menjatuhkan hukuman mengikuti UU buatan manusia, bukan hukum yang udah Allah turunkan lewat Al-qur'an. Kedua, dia bukan membela yang benar, tapi membela yang banyak duit. Silau oleh surga dunia, dan lupa kalo ada hisab akhirat. Kasus korupsi contohnya. Percuma dibikin KPK, toh tiap tahun kasus korupsi kian meningkat. Bulshit. Muak ama sistem kapitalisme yang korengan ini. Solusi satu-satunya, ganti sistem kapitalisme dengan Islam. Dengan menerapkan Syariah dan menegakkan Khilafah, kasus seperti ini tidak akan terulang lagi.
00.44
Cek disini, apakah bisnis MLM halal atau haram? Jika haram segera tinggalkan dan bertobatlah kepada Allah.