24 Okt 2012

Satu Bulu, Satu Kebaikan

Sebelumnya, terima kasih kepada teman-teman yang udah rela dan meluangkan waktunya untuk membaca tulisan saya. Tadi saya dapet komentar dari adik kelas saya, namanya Desi agkatan 2012, ketika dia mampir ke kamar saya buat ngeprint, komentar dia "tulisan mba ida keren tau mba, aku selalu baca tulisan diblog mba" saya jadi malu dibilang gitu, haha. Sebelumnya soalnya belom ada yang bilang jujur sih. Thanks banget ya des, udah mau jujur. Trus ada lagi, ade kelas saya lagi yang selalu nanya-nanya saya mulu masalah dunia kepenulisan, dan dia request sama saya, sekali-sekali mohon dicantumkan nama dia dalam tulisan saya, karena menurutnya dia adalah pembaca setia blog saya. Namanya Sabto Hutomo angkatan 2011, saya ucapkan terima kasih. Saya seneng bisa menginspirasi orang, karena saya yakin tiap orang itu pasti punya potensi, cuma... kadang dia aja yang ga nyadar akan potensi yang dia miliki, makanya dia jarang ngasah potensi itu. So, manfaatkan potensimu untuk jalan dakwah ini, sebagai salah satu bentuk kontribusi kamu dalam menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar. Berlomba-lombalah menciptakan karya. Karena karya yang baik, akan menjadi bekal akhirat kita.

Alhamdulillah, saya bahagia. Saya bangga jadi orang Islam, yang punya dua hari raya sendiri. Yang lain mana ada. Itulah spesialnya memeluk Islam, karena memang, Islam itu indah. Yup, Insya Allah Idul Adha tahun ini jatuh pada hari jum'at 26 oktober 2012. Ini ketiga kalinya saya lebaran dijogja. Tempat saya menimba ilmu, tempat saya menempa diri, dan tempat saya mengenal berbagai karakter. Dari tempat inilah saya akan menjadikan ekonomi islam sebagai langkah awal saya untuk mengubah dunia. Karena ilmu ekonomi saja tidak cukup tanpa ada penerapan dari sistem yang diberlakukan negara. Hancurkan Kapitalisme, Tegakkan Islam, begitulah jika kamu melihat judul tulisan blog saya ini.

Kata satu bulu, satu kebaikan saya dapatkan ketika saya lagi kuliah komunikasi bisnis. Dan dosen saya ini pernah cerita, ketika beliau mendapat orderan iklan, beliau memakai kata-kata itu sebagai iklan untuk berqurban. Singkat banget, dan gampang di inget lagi. Itu sebenernya berupa nyanyian, tapi berhubung blog saya ga bisa nyanyi, maka saya akan tuliskan teksnya aja.

Kurban mbek, kurban mbek, kurban kambing mbek....
Kurban mu, kurban mu, kurban sapi mu...
Satu bulu.... satu kebaikan....

Udah gitu doang, simple banget kan. Cuma dilualang-ulang aja. Kalo kamu penasaran silahkan minta lagunya sama Pak Awan Kostrad aja yo, saya ga sempet minta itu nyanyian unik, haha.

Disini saya ga akan ngebahas, gimana cara beriklan yang baik, bukan juga ngebahas mata kuliah komunikasi bisnis. Melainkan tentang kurban cuy. Tentang sapi-sapi yang sebentar lagi hidupnya akan berakhir. Tentang kambing-kambing yang sebentar lagi akan kita nikmati. Plus tentang, hal-hal seputar kurban.

Idul Adha emang identik ama motong hewan ternak. Karena emang yang perintahkan begitu. Satu hari sebelum masuk hari-H, kaum muslimin di sunnahkan untuk puasa arofah nih. Adapun keutaman puasa arofah itu adalah “Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim). Selamat ya bagi kamu-kamu yang puasa arofah, mudah-mudahan dapet berkah dari Allah. Aamiinn

Fenomena kurban sekarang yang saya amati ternyata cukup wow juga. Kebetulan, ketika saya main di twitter, saya nemu berbagai twit2 dari orang-orang yang saya follow. Tulisannya begini, untuk beli hp mahal sanggup | ketika datang kurban justru harus ditagih-tagih. Gitu lah kira-kira, udah lama sih, saya jadi lupa. Intinya dapet kita ambil, kurban tidak kita jadikan sebagai life style (gaya hidup), dia adalah sesuatu yang jarang kita pikirkan, dan selalu kita hiraukan. Karena dia datangnya hanya setahun sekali.  Itu memang saya akui, karena memang saya masih golongan anak subsidi, yang belom punya penghasilan, bisanya cuma minta ortu. Insya Allah kalo usaha saya sukses dan udah ga dapet subsidi lagi, saya akan menyisihkan sebagian harta saya untuk berkurban. Aamiinn. 

Malu sebenernya, apa-apa selalu minta. Tapi, timbal balik buat ortu kita ga sebanding sama pengorbanan mereka. Kadang kita masih suka bohong, masih suka susah kalo disuruh-suruh, masih suka bilang "ah, entar aja, dll" kalo ibu kita kasih perintah. Masih suka ngambek kalo permintaan kita ga diturutin, masih nakal kalo disuruh nutup aurat secara kaffah, masih ngeyel kalo dinasehatin, dan lain sebagainya. Kasihan ortu kita, kalo kita selalu bandel. Coba lah, buatlah mereka bangga. Loh, koq jadi kesitu bahasannya, haha ga papa lah. Ini efek saya kangen ibu bapak saya. Hiks..hiks..tahun ini saya ga pulang lagi, sedih.. Sabar ya Allah. Jagalah mereka selalu dalam lindungan-Mu.

Coba ya kalo kurban itu dijadiin life style anak muda jaman sekarang. Dijamin deh, ga ada antrian-antrian yang sampe makan banyak nyawa. Secara gitu, jumlah anak muda sekarang itu banyak, kalo tiap orang nyumbang satu kambing aja, Indonesia bisa kenyang makan daging tuh. Duit buat gonta-ganti hp canggih ditabung dulu, duit buat beli sepatu, tas, ditimbun sementara dulu. Ga usah kesalon, ga usah meni pedi, ga usah facial, ga usah pergi ke spa dulu. Buat cowonya, berhenti beli rokok dulu, tahan beli tiket konser dulu. Dan seabrek gaya hidup remaja sekarang. 

Inget berita beberapa tahun silam, gara-gara berdesakan saat ngambil kupon daging kurban, warga yang mati banyak banget. Ini membuktikan bahwa rata-rata penduduk Indonesia itu masih tergolong MISKIN! Bohong, bila ada yang mengatakan, pertumbuhan ekonomi penduduk Indonesia itu sudah meningkat. Fakta telah banyak membuktikan kemiskinan tersebut. Dari acara tv aja bisa keliatan, dari jika aku menjadi, orang pinggiran, catatan si olga, dan lain sebagainya. Semua berlatar belakang sama, MISKIN! Tapi, apakah ada reflek dari pemerintah? bantuan langsung dari pemerintah? malah para stasiun tv itu yang justru membantu mereka. Kasihan orang miskin yang lain, yang tidak masuk dalam reality show tersebut, mereka belum tentu mendapatkan bantuan yang sama. Jumlah penduduk Indonesia ini banyak cuy, ga mungkin kalo ditangani oleh beberapa lembaga sosial saja. Karena memang aslinya, penyakit miskin ini adalah tanggung jawab negara bukan lembaga sosial. TANGGUNG JAWAB yang WAJIB diurusi oleh negara. Jika negara tidak mengurusi akan berdosa. *efek kesel

Aneh kan, dari kurban nyambung ke kemiskinan. Itulah yang terjadi sob, saya sengaja membuat kamu-kamu ini pada mikir. Tiap tahun khutbah solat idul adha yang dibahas adalah kisah nabi Ibrahim dan Ismail terus, saya jujur bosan mendengarnya. Semua orang juga tau, kalo sejarah kurban itu adalah dari kisah mereka, tapi mana sisi yang dapat membangkitkan umat Islam. Apakah Umat Islam mau bangkit kalo cuma denger cerita begitu? Yang ada malah bosen, itu hanya dijadikan alat pelengkap khutbah saja, karena sudah tradisi, sudah kebiasaan, sudah menjadi hal yang lumrah dan dipandang memang seharusnya begitu. Padahal enggak cuy, kita bisa ngambil sisi lainnya. Buktinya kaitan saya tadi, antara kemiskinan dan kurban. Iya nggak? Kalo kaum muslimin tau, betapa bobroknya negara ini karena yang diterapkan adalah sistem kapitalisme, maka semangat mereka, perasaan keislaman mereka akan bangkit dengan sendirinya. Mereka ga akan mau di injek-injek mulu sama orang kaya para pemilik modal. Mereka ga rela, cuma jadi korban kemiskinan karena tingkah laku para kapitalis yang serakah. Mereka akan meminta Islam segera diterpakan dalam muka bumi ini. Karena cuma dengan ideologi Islam, kapitalisme bisa mati tak berdaya. Kan keren kalo semua pemikiran umat kaya gitu. Kaya-miskin, tua-muda, sama-sama bisa bangkit pemikirannya. 

Kenapa nabi Ismail mau ketika Allah nyuruh beliau untuk disembelih? dan kenapa nabi Ibrahim rela, anak kesayangannya dijadikan kurban? mereka berdua ga tau kalo Allah akan mengubah kehendaknya. Ga nyangka ternyata yang disembelih adalah seeokor kambing. Mereka ga tau itu semua. Yang mereka lakukan adalah sami'na wa ato'na (kami dengar, dan kami laksanakan). Ga ada rasa su'udzon sama Allah. Ga banyak cincong. Ga ngasih pertanyaan-pertanyaan dulu sebelum menyembelih anaknya sendiri. Pokoknya nurut perintah Allah aja. Kenapa bisa gitu?

Karena itu bukti keimanan mereka yang tinggi terhadap Allah. Bukti tanda rasa cinta mereka terhadap Rabb-nya. Bukti bahwa mereka patuh pada perintah Allah dan senantiasa menjauhi larangnnya. Hingga apapun yang Allah turunkan, perintahkan maka, dengan ikhlas dan kesungguhan akan mereka taati. Begtulah seharusnya sikap yang dilakukan kaum muslimin saat ini. 

Kita ini umatnya nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an juga udah turun langsung dari Allah melalui perantara Rasulullah. Didalamnya telah dijelaskan segala macem petunjuk lengkap untuk bisa selamat dunia akhirat. Tapi, kaum muslimin enggan melaksanakan syariat Allah tersebut. Yang dilakukan justru membuat undang-undang buatan manusia, yang ternyata terbukti tidak bisa menyelesaikan masalah. Hukum Islam mulai ditinggalkan bahkan tidak diterapkan dalam bernegara. Memisahkan kehidupan dunia dengan aturan agama. Menjunjung tinggi kebebasan atas nama Hak Asasi Manusia, tapi ketika para muslimah ingin menutup aurat secara kaffah justru ditentang oleh negara, ini terjadi diturki dan berbagai belahan dunia sana. Apakah itu yang dinamankan Hak Asasi? sungguh TIDAK ADIL! Terlalu banyak bila saya tulisakan, kasus-kasus pelanggaran yang diakibatkan karena tidak taat pada aturan Allah. 

Sangat berkaitan kan? antara kurban dan kebangkitan umat Islam. Tugas kita, sebagai agen perubahan generasi penerus Islam menyampaikan ini ke tengah-tengah masyarakat. Agar masyarakat "melek" dunia yang kejam ini. Ga cuma selesai dengan berkurban, tapi memaknai kurban sebagai ketundukan kita akan perintah Allah. Kuncinya cuma satu, terapkan hukum Allah atau kita akan sengsara selamanya. Islam hanya bisa diwujudkan dalam bingkai sebuah negara. Lukisan yang bagus itu, kalo ada bingkai yang menghiasinya dan menjaga agar lukisan itu tidak rusak. Begitu juga Islam, bisa berjaya jika ada Khilafah Islamiyah yang akan menaungi rakyatnya. 

23.17
kurban itu = ta'at 100% sama perintah Allah
satu bulu, satu kebaikan
satu aturan (Allah), sejuta keberkahan

20 Okt 2012

Cukup Dengan Kata "MAAF"

Penuh dengan tanda tanya ketika teman saya tulis status difacebook khususnya di grup angkatan. Isinya ternyata perwakilan dari para akhwat 2010. Loh, saya aja, lagi ga ada dikampus, tiba-tiba muncul status yang jadi tranding topic 2010 pada saat itu. Setelah saya sampe asrama, ternyata ibu-ibu udah pada ribut, ternyata memang benar, masalah status klarifikasi itu. Saya tanya sana-sini, barulah saya dapet penjelasan yang mendetail dari para akhwat yang merasa tersinggung. Ternyata kejadiannya pas lagi acara Studium General dikampus saya. Bukan ulah Bapak pembicaranya, bukan juga MCnya ato pembaca tilawahnya. Saat itu emang saya ga ada dilokasi, cuma diceritain aja sama temen saya.

Ceritanya begini, karena si bapak pembicara pengisi SG belom dateng, entah inisiatif siapa saya ga tau, ternyata ada hiburan dadakan persembahan ikhwan 2010. Saya yakin, satu hamfara sudah pada tau, pelopor stand up comedy di hamfara adalah ikhwan ini. Saya ga akan menyebutkan nama lengkapnya, mau yang nulis status, mau yang komen distatus itu, atau siapapun yang bersangkutan dalam tranding topic pada saat itu. Karena yang saya pahami, tata cara tabayyun yang shahih, yang diajarkan dalam Islam itu, jangan sampe aib orang yang mau kita tabayyuni diketahui oleh orang lain. Jangan sampe, melalui jalur yang salah. Jangan sampe, yang main malah baqo'.. hukum syara' tidak dijadikan standar lagi. Islam punya aturan sendiri untuk urusan klari-mengklarifikasi. Nama memang penting, tapi lebih penting pemikiran yang dibawa oleh nama ini. Yang akan menentukan Syaksiyah Islamiyah dalam dirinya. 

Lanjut cerita, ketika stand up comedy sedang berlangsung, isi yang disampaikan hampir sama dengan comedy-comedy yang dibawa oleh Raditya Dika. Salah satu orang yang terkenal gara-gara blog pribadinya yang isinya cerita kehidupan dia sehari-hari. Dengan bahasa yang konyol, cerita seputar percintaan, dan hal apapun lainnya yang pengen dia bahas, maka diterbitkanlah buku pertamanya itu dengan judul "Kambing Jantan". Jujur, saya belom sempet baca itu buku. Jadi ga tau isinya. Biarlah mau dibilang ga up date juga ga apa-apa, yang penting saya up date tentang masalah umat yang lagi terdzolimi sama sistem kapitalisme sekarang ini. Setelah bukunya terbit, Radit mulai dipanggil dicafe-cafe untuk menceritakan isi bukunya ke tengah publik. Dengan ekspresi yang sesuper-supernya dia keluarkan, menirukan gaya-gaya iklan, orang, atau apapun yang dia anggap aneh dan alay. Akhirnya bermunculan Radit-radit selanjutnya. Yang membedakan hanya, nama, wajah, komedi yang disampaikan, dan otodidak aja. Alias cuma modal coba-coba ajah, ga usah perlu repot-repot nulis blog pribadi apalagi nerbitin buku. Itulah salah satu hobi anak muda, yang emang pengen dianggap eksis dan diketahui keberadaannya. Tanpa menyaring apa yang disampaikan, apakah menyakiti orang lain atau tidak, kata-kata spontan yang keluar akan dihisab atau tidak, isi yang disampaikan berlandaskan ideologi yang khas atau tidak, menyeru amar ma'ruf atau tidak. Dan lain sebagainya. Saya disini, bukan sok menggurui atau sok bener sendiri. Tapi saya hanya menyampaikan pandangan saya tentang stand up comedy itu sendiri. 

Saya pernah dapet cerita dari adik kelas saya. Ikhwan ini salah satu anggota ReLIEF pada masanya, dan kebetulan beliau diutus untuk menyampaikan stand up ekonomi di salah satu Universitas Terkenal di Yogyakarta. Ketika berkomedi, ternyata ngomongin tentang negeri yang korup ini, gara-gara ulah siapa. Sistem yang bobrok ini menghasilkan ekonomi yang tambal sulam. Islam mengatur sampe urusan tata kelola ekonomi. Itu yang disampaikan! Entah ini dibawakan model komedi atau enggak saya ga tau. Yang jelas mas ikhwan ini, menang juara 1, dan bisa mengharumkan nama kampus. Pemikiran Ekonomi Islam Mahzab Hamfara bisa tersampaikan dengan gaya bahasa yang dapat diterima, ideologis pula. Kan keren. 

Saya jadi mikir, pemikiran Islam itu emang udah khas. Kenapa pemikiran yang khas ini ga kita bawa dalam setiap penyampaian dakwah kita. Metode dakwah Rasulullah itu udah khas. Rasul ga perlu komedi buat menyadarkan para sahabatnya masuk Islam. Rasul ga perlu eksis dulu supaya bisa diterima dan dikenal oleh masyarakat makkah n madinah. Rasul juga ga pernah memuji-muji dirinya sendiri, walaupun kita tau sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh beliau. Kita tau Rasul itu amanah, fatonah, siddiq, penyayang, sabar, baik hati, tegas dengan orang kafir, memuliakan wanita, berkata sopan, amar ma'ruf nahi munkar, menetapkan hukum syara', pemaaf dan tampan pula. Tapi, Rasul ga pernah sombong dengan kelebihan-kelebihan yang beliau punya. Yang dilakukan beliau justru umatnya, bagaimana nasib umatku setelah aku tidak ada, katanya sebelum wafatnya. Kenapa kita selalu mengesampingkan beliau. Yang sering kita ingat justru idola-idola kita, yang entah nantinya masuk surga atau neraka. Astagfirullah.

Inilah yang saya katakan "mengutarakan dalam diam" dipostingan saya sebelumnya. Wanita itu makhluk yang berbeda dengan laki-laki. Wanita itu cenderung berperasaan dan laki-laki cenderung berlogika. Oleh karena itu Allah menciptkan perempuan dan laki-laki itu dengan karakter yang berbeda, tingkah laku yang berbeda, dan kebiasaan yang berbeda. Kedua jenis ini dapat disatukan hanya dalam ikatan pernikahan, supaya mereka bisa melengkapi satu sama lain, kekurangan dan kelebihan. Ga percaya, tanya kakak kelas anda yang udah pada nikah, atau orang tua anda, om anda, tante anda, dan siapapun yang udah nikah. 

Wanita menangis bukan tanda dia lemah melainkan beban yang tak sanggup tertahankan hingga tertumpah melalui air mata. Marah-marahnya wanita tanda ia lagi BT atau kesel. Disaat keadaan mereka seperti itu, tidak disarankan untuk memberi nasihat, memberi komen, atau memberi celaan, yang akan semakin membuat hatinya panas dan membenci, karena memang reflek perasaan yang main. Yang saya sarankan adalah, biarkan dia menangis, dengarkan semua curhatannya, usahakan kita jadi pendengar setia dulu, jika memang itu kesalahan kita, cukup kita ucapkan kata MAAF kepada dia. Tanpa memberi embel-embel atau mengutarakan kesalahan-kesalahan yang telah dia lakukan kepada kita. Dijamin, kalo pake cara itu, justru akan membuat wanita semakin emosi. 

Kita jadikan ini sebagai pelajaran buat kita. Agar tidak terulang lagi dan saling mengingatkan dengan cara yang ma'ruf. Mengakui kesalahan itu memang baik, tapi alangkah baiknya tidak mengulang kesalahan yang sama dan tidak membalas kesalahan orang lain untuk membela diri. Menundukkan hawa nafsu itu memang susah, apalagi baqo', tapi tidakkah selama ini kita pelajari bahwa yang memimpin kita adalah akal, bukan hawa nafsu. Cukup dengan kata "MAAF" dan "SAYA MAAFKAN" Insya Allah dusta diantara kita, tidak akan terjadi lagi. Sertakan Syaksiyah Islamiyah selalu teraplikasikan dalam aktifitas kita, ga cuma teori semata.

23.33
hamba yang khilaf, ida armala

17 Okt 2012

Mulianya Seorang Wanita

Kamu tau, ketika hujan turun, jalanan akan dibasahi oleh air, dan pada saat yang sama kami rela tetap tidak menyingsingkan pakaian kami. Disaat orang-orang menggulung pakaian mereka, supaya meminimalisir tidak kena basah, maka kami rela tetap dengan sempurna memakai kerudung, jilbab, dan kaus kaki, hanya demi untuk menutupkan aurat kami. Kami rela kebasahan ketika naik motor, kami rela berjalan walaupun air menyiprati kaus kaki kami. Kami rela berjam-jam dengan kaus kaki basah mengendarai motor. Semata-mata hanya demi ketundukkan kami terhadap hukum syara. 

Kamu tau, ketika udara bumi semakin memanas karena global warming. Kami masih tetap konsisten dengan pakaian luar kami. Kami kepanasan hingga membuat pakaian rumah dan pakaian luar kami basah oleh keringat. Ketika semua aktifitas yang kami lakukan diluar, bertemu langsung dengan terik matahari. Ketika mengendarai motor, kami rela wajah dan punggung tangan kami terbakar oleh sengatan panas matahari. Panas matahari tidak akan menghalangi kami untuk selalu berdakwah menyampaikan kebenaran kepada orang lain. Kami sadar, bahwa ini masih panas didunia, bagaimana jika ketika kami keluar dengan pakaian mini, pakaian yang tidak menutup aurat, maka panas neraka akan kami rasakan lebih kejam dari dunia. 

Kamu tau, ketika usia kami sudah masuk aqil baligh. Kami diperintahkan untuk wajib menutup aurat kami secara sempurna. Disaat teman-teman sebaya kami masih dengan asiknya membuka auratnya, dan memperlihatkan baju-baju bagusnya, menampakkan lekukan tubuh indahnya. Teman-teman kami memamerkan rambut hitamnya, rambut panjangnya kepada dunia luar, tapi kami tetap menjaga kehormatan kami dengan memakai khimar (kerudung). Kami rela mempertahankan model gamis yang longgar dan yang tidak berkerut. Kami rela tidak memodifikasi model kerudung kami, supaya biar dibilang gaul. Kami rela dipanggil ibu haji, ibu pengajian, ustadzah, dan segala macem panggilan yang membuat kami semakin BT, sedangkan usia kami masih belia. Kami rela di ejek teman-teman hanya sebuah pakaian yang membedakan kami dengan mereka. Kami rela melakukan itu semua, semata-mata karena kami ingin mulia dihadapan Rabb kami, Allah swt.

Kamu tau, ketika usia kami beranjak dewasa. Hati kami pun merasakan apa yang dinamakan oleh cinta. Kami rela mengutarakan dalam diam. Kami rela menolak tembakan (baca:menyatakan cinta) teman lelaki kami. Kami rela tidak membalas surat cinta yang teman laki-laki kami kirimkan. Kami rela menangis karena rasa sedih yang kami rasakan. Karena kami tahu, bahwa pacaran itu haram. Kami rela menjaga pergaulan dengan teman lelaki kami. Kami rela tidak membalas sms-sms yang datang untuk menggoda kami. Kami rela tidak merayakan v-day yang kebanyakan teman-teman kami rayakan dengan pacarnya. Kami patuhi itu, semata-mata kami ingin menjaga hati kami sampai kami menemukan lelaki yang halal yang siap menikahi kami.

Kamu tau, ketika kami menjadi seorang ibu. Kami rela mengandung sembilan bulan lamanya. Dalam tidur kami, dalam duduk kami, dalam aktifitas kami, kami selalu memikirkan anak-anak dalam perut yang sedang kami kandung. Kami rela muntah-muntah ketika usia kandungan kami masih sangat muda. Kami rela merasakan susahnya bangun ketika perut kami semakin membesar. Kami merasakan kebahagiaan ketika isi kandungan kami menendang-nendang tanda ingin menyapa. Kami rela menahan rasa yang begitu sakit, ketika air ketuban kami sudah pecah dan perut kami mengalami kontraksi yang tak terhankan. Bahkan rasa sakit itu, tak akan kami rasakan lagi ketika melihat wajah mungil yang baru menatap dunia. Kami rela membesarkan anak-anak kami. Kami rela begadang demi mengurus rengekan bayi-bayi kami. Kami rela membersihkan kotoran anak-anak kami. Kami susui, kami timang, kami buai, kami berikan kasih sayang kami sedalam mungkin kepada anak-anak kami. Kami rela mendidik mereka hingga mereka siap dilepas menjadi generasi penerus kami. Kami tidak meminta apapun dari mereka, kecuali menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Yang bisa menolong kami di akhirat kelak. Semua yang kami lakukan semata-mata hanya karena Allah, karena naluri seorang ibu yang memberikan kasih sayang, kebahagiaan, kebutuhan kepada seluruh anak-anaknya. 

Kamu tau, ketika Rasullullah menyebut nama Ibu sebanyak tiga kali, sebagai orang yang harus kita muliakan. Kamu tau, kisah ibunda al-khanza binti amru, ibu para syuhada. Yang merelakan keempat putra kesayangannya syahid dimedan jihad. Dengan berbekal keimanan dan ketaatan yang luar biasa, ia rela ditinggalkan oleh keluarga tercinta tanpa sedikitpun menteskan air mata. Karena ia sadar, balasan tertinggi yang akan diterimanya adalah surga. Kamu tau, kisah hindun binti utbah, manusia yang dulunya memusuhi Islam, namun dengan keindahan Islam yang baru ia rasakan, ia rela meninggalkan agama jahiliyahnya dan memeluk Islam. Ia rela menjadi salah satu sohabiyah yang turut ikut campur dalam peperangan melawan kafir Quraisy bersama dengan pasukan Rasulullah. Ia rela menjadi pasukan terdepan yang memperjuangkan Islam. Jiwa, raga, harta, nyawa, keluarga, ia korbankan semata-mata hanya untuk Islam. Kisah aisyah, fatimah, khadijah, dan para wanita-wanita lainnya. Yang selalu senantiasa menjaga kehormatan dirinya, suaminya, anak-anaknya, keluarganya, semata-mata hanya untuk Islam.

Dan kamu tau, keadaan sistem sekarang yang membuat kemuliaan seorang wanita mulai pudar. Wanita dijadikan alat komoditas, diperjual belikan, diperdagangkan, dijadikan objek pemuas hasrat laki-laki. Keadaan sekarang yang selalu menuntut wanita tampil perfect, tampil modis, dan tampil minimalis. Karena slogan-slogan barat yang mengatakan bahwa cantik itu yang putih, yang langsing, yang rambutnya lurus, yang wajahnya tidak jerawatan, yang pakaiannya terbuka, dan yang lain-lain. Tapi kami rela, sebagai kaum yang minoritas ditengah-tengah sistem yang keji ini. Kami rela mempertahankan ideologi Islam kami untuk menentang kedzoliman yang menimpa kami. Kami rela tetap menjaga aurat kami, walau berbagai hinaan kami terima. Kami ingin seperti ibunda-ibunda sohabiyah Rasulullah. Kami ingin kedudukan kami mulia dimata Allah. 

Kami rindu ketika Islam sangat memuliakan seorang wanita. Seorang yahudi yang iseng menyingkap aurat wanita, saat itu juga didatangkan pasukan Islam untuk mengamankan si yahudi tersebut. Kami iri dengan fasilitas yang diberikan negara Islam pada masa itu, dikhususkan untuk para wanita. Sehingga aktifitas khas kami terpisah oleh kaum lelaki. Kami rindu akan kejayaan Islam. Kami rindu ingin dimuliakan kembali. Memulikan diri dan dimuliakan oleh Allah. Kami akan tetap terus berdiri tegak hingga nyawa terlepas dari jasad kami. Tetap menjadi wanita yang mulia, yang memperjuangkan Islam sampai mati.

23.02
dapet inpirasi ketika hujan turun

14 Okt 2012

Antara Islamic Wedding dan Kost Ideologis

Hay blogy apa kabar, kamu ga bulukan kan aku tinggalin cukup lama. Sory blo, aku terlalu sibuk, hingga mengacuhkan kamu sebagai teman curcol setiaku. Fiyuh. Ini yang kesekian kalinya saya begadang. Entah kenapa setiap kali pegang baba n online jadi lupa waktu. Tau-tau udah jam atu pagi, jam 2 pagi, bahkan paling rekor ampe subuh ga tidur lagi. Capeekk euy. 

Jadi ceritanya saya punya bisnis baru. Namanya RIIRA WEDDING. Dia adalah sebuah islamic organizer yang ngurusin nikahan orang lain. Karena si RIIRA ini masih baru banget, tanggal 5 oktober 2012 baru dibuatnya karna latar belakang tugas kuliah saya. Dari pada saya hanya sekedar menggugurkan kewajiban mengerjakan tugas kan lebih baik saya dalami sekalian aja bisnis tersebut. Lagian tugas matkul studi kelayakan bisnis saya kebetulan mengangkat tema yang sama. Alhamdulillah ga dapet A, cuma dikasih B. Gak papa yang penting hepi. Saya punya alasan mendalam kenapa mengambil bisnis ini. 

Saya seorang muslim yang ingin mencoba menerapkan hukum Islam secara kaffah dalam hidup saya termasuk dalam hal pernikahan. Saya kasihan sama temen-temen yang pengen nikah sesuai dengan ajaran Islam tapi terhalang oleh ketidaksetujuannya para orang tua dengan konsep resepsian yang dihijab (dikasih sekat kaya dimasjid2). Kalo ada jasa kaya gini kan seenggaknya mengurangi ketidakpercayaan orang tua terhadap resepsi Islami. Tinggal bayar, brifing bentar, duduk manis sambil tunggu tamu undangan. Ga perlu repot-repot menyiapkan ini-itu dan lain sebagainya. Insya Allah kami akan mengkonsep seprofesional mungkin. Kalo ada permintaan dibuatkan ruangan khusus untuk temu keluarga besar, kami akan dekorasikan sesuai dengan keinginan. Intinya mah supaya kedua belah pihak ga saling tertekan dan merasa enjoy dengan keberlangsungan acara pernikahan.

Mulia sekali alasan mendalam saya, haha. Berfikir mendalam saja sebenarnya tidak cukup cuy, namun harus di tindak lanjuti dengan berfikir cemerlang. Yup, karna alasan itulah semua perbuatan saya, termasuk bisnis yang akan diciptakan selalu senantiasa terikat dengan hukumnya Allah SWT. Ga bisa lepas, ga bisa menolak, dan harus siap menerima dengan ikhlas. Motif nomor satu saya tetep dakwah, karna poros hidup kita akan senantiasa dikelilingi oleh dakwah dimana pun kita berada dan berapa pun usia kita. Dakwah memang wajib bagi kaum muslimin, makanya apapun aktifitasnya pegangannya ya Al-Qur'an dan Hadist. Milih yang lain, dijamin ga selamat! 

Saya inget betul motto hidup dosen saya, pak Dwi Condro. Motto beliau "hidup kaya raya, mati masuk surga". Weits, ini motto bukan sembarang motto. Umat Islam itu harus kaya, makanya rasul pernah bilang salah satu sumber rizki itu didapat melalui berdagang. Pastinya dagang yang halal, toyib, ga pake riba, ga pake money game, ga pake curang, ga pake menipu, dan harus pake baju, haha. Rasulullah emang contoh yang teope begete dah. Udah mah jujur, amanah, ganteng, sholeh, dll. Subhanallah. Wajib dicontoh!!

Ngomongin masalah dagang berdagang, saya jadi inget cerita temen saya yang jadi reseller laundry. Tugasnya hanya nganterin baju kotor anak-anak putri ke luar asrama buat dikasih ke ibu laundry. Nah pas lagi catet laporan keuangan laundrynya dia cerita ke saya. Eh si A (ikhwan) kasian tau, aku diceritain sama ibu laundry, katanya setiap dia jualan hasilnya ga keliatan. Karna bayarnya pada ngutang. Kasian banget ya. Kebetulan ibu laundry ini pembeli setia dagangannya si A. Jadi antara ibu laundry dan A udah akrab gitu lah kira-kira. Saya cuma bilang, masa sih? antara percaya dan tidak. Ternyata dikalangan asrama sebelah, kehidupannya lebih patut dikasihani. 

Ada lagi temen saya yang jual pulsa, tiap hari adaaa aja yang beli. Tapi ternyata keuntungan buat dia ga gede-gede amat. Belom lagi ditambah sama anak-anak yang suka ngutang, bayarnya lama lagi. Tiap ditagih, belom ada uang, lupa, dan lain sebagainya. Kasian kan yang jualan. Mereka ga bisa muter uang karna modalnya tertahan oleh orang-orang yang berhutang. Nah kalo saya, lebih suka bisnis jasa. Yang akodnya lebih ke persewaan. Pernah dagang juga sih, tapi bosen euy, males ngurusnya, haha. Termasuk si RIIRA ini. Rintisan bisnis saya bersama ke empat teman saya. Insya Allah diberkahi Allah, diberi kemudahan, langgeng sukses dunia akhirat Aamiin. Lagi butuh pelanggan pertama nih, dijamin spesial deh :p

Tiba-tiba saya dikejutkan oleh situs infokost.com. Isinya ga porno sih, cuma kaget aja ternyata harga kost sebulan sama kaya uang asrama saya setahun. Aje gile. Ini bisnis yang bikin saya mupeng nih. Karna kendala dimodal, jadi belom bisa dijalankan. Nama yang pantes buat bisnis saya ini adalah kost ideologis. Bisa disebut rumbin (rumah binaan) semacam dorm/asrama kecil-kecilan yang kegiatannya ga cuma kupu-kupu(kuliah pulang2) tapi ada kaya semacam pembinaan sederhana dan mengadakan kajian keislaman, arisan dakwah, intinya mah ada nuansa religi didalamnya. Khusus akhwat aja, ntar buat kost ikhwan saya bikin lagi.

Konsepnya sih simple tapi elegan. Pernah nonton film "hanazakari no kimi tachi e"?? nah kira-kira desain kamarnya kaya gitu. Saat ini sih baru rancangan kotor aja, belom sampe dipublish. Segmennya buat mahasiswi jogja yang membutuhkan ke-privasian-. Di area khas, bisa buka kerudung, tanpa bisa terlihat oleh dunia luar. Insya Allah nyaman banget deh. Dan juga buat yang takut akan pergaulan bebas di jogja ini. Kalo nge-kost di kost ideologis, insya allah pemikiran lingkungan anda akan terjaga. Cocok buat akhwat-akhwat yang lagi galau, haha.

Saya juga pengen bisnis kolam renang indoor khusus akhwat n khusus ikhwan. Kasihan kan mereka. Aktivis kan juga butuh olahraga, tapi karena keadaan kapitalisme yang menjadikan kolam renang campur baur, akhirnya mereka memilih untuk tidak berenang. Jadi inget pas baca bukunya ust. fahmi amhar yang judulnya TSQ Story ke-2. Bahwa pada masa kekhilafahan ustmani diturki dulu, sampe ada pemandian khusus perempuan yang dibangunkan langsung oleh negara. Negara sendiri yang memfasilitasi, bayangkan sis!! Betapa sangat dimuliakannya sekali seorang wanita. Diberi ruang privasi khusus untuk aktivitas khas. Itulah indahnya Islam bila diterapkan dalam sebuah negara. Love Islam sampe mati. 

jangan banyak mikir untuk melakukan sesuatu kebaikan, tapi pikirkanlah baik-baik jika ingin melakukan maksiat

02.09 
dalam kesunyian dengkuran jakrik hutan